Memanfaatkan Limbah Buah untuk Mengekstraksi Energi

oleh -160 kali dilihat
9 Jenis Buah Penurun Panas Tinggi yang Manjur dan Mudah Ditemui
Ilustrasi buah-buahan-Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Pemanfaatan limbah buah masih sangat minim. Sejauh ini, pemanfaatannya paling dominan adalah sebagai pupuk organik, baik cair maupun pupuk kompos.

Padahal limbah buah bisa dimanfaatkan lebih. Hal itu dibuktikan oleh sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh University of British Columbia (UBC) Okanagan.

Belum lama ini tim peneliti tersebut mengeksplorasi potensi penggunaan limbah buah (baik padat maupun lindi) untuk menggerakkan sel bahan bakar.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Bioresource Technology memberi harapan perihal limbah buah. Meskipun energi yang diekstraksi dari sisa makanan, sejauh ini masih kalah jika dibandingkan dengan tenaga angin atau matahari.

KLIK INI:  Barang Bekas dan Sederet Ide Memanfaatkannya agar Lebih Bernilai

Namun demikian, para ahli yakin bahwa keluaran energi dari makanan yang dibuang. Khususnya limbah buah yang melimpah di lahan pertanian dapat lebih dimurnikan dan ditingkatkan.

Para ilmuwan menemukan bahwa sel bahan bakar mikroba dapat secara efisien mengubah limbah buah menjadi energi listrik.

Caranya dengan menggunakan kompartemen anoda anaerobik di mana mikroba anaerob, yakni sejenis mikroorganisme yang dapat bertahan hidup tanpa oksigen dengan memanfaatkan bahan organik untuk mengubahnya menjadi energi. Mikroba ini mengkonsumsi bahan organik di kompartemen anoda, melepaskan elektron dan proton.

Di kompartemen katoda, elektron bergabung dengan proton dan oksigen untuk menghasilkan air, menghasilkan biolistrik dalam prosesnya.

Menurut para peneliti, proses ini bekerja lebih efisien dan menghasilkan hasil yang lebih baik ketika limbah makanan dipisahkan dan digiling menjadi partikel kecil sebelum diproses.

KLIK INI:  Bikin Gemas, Ini 9 Kreasi Kemasan Pasta Gigi Bekas yang Keren

Karena fitur biokimia masing-masing, jenis buah yang berbeda menghasilkan hasil yang berbeda saat diproses melalui sel bahan bakar mikroba.

“Karbohidrat pertama-tama didegradasi menjadi gula larut dan molekul yang lebih kecil seperti asetat, yang kemudian dikonsumsi oleh bakteri elektroaktif untuk menghasilkan listrik dalam proses elektrogenesis,” jelas Zafar.

Meskipun masih banyak tantangan dalam mengubah limbah makanan menjadi bioenergi pada skala komersial. Namun, dengan pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan efisiensi biokonversi buah untuk menghasilkan keluaran tegangan yang lebih tinggi.

Karena itu, temuan dari tim peneliti University of British Columbia (UBC) Okanagan ini menyoroti potensi besar sel bahan bakar mikroba.

“Sel bahan bakar mikroba benar-benar dalam tahap perkembangannya dan mereka memiliki banyak potensi. Pada titik ini, voltasenya tetap rendah, tetapi saya bersemangat untuk menyelidiki bagaimana meningkatkan keluaran daya mereka dan menerapkan praktik ini pada skala komersial, ”pungkas Zafar.

KLIK INI:  7 Poin Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Konsumsi Obat dari Tanaman Bunga
Masalah bagi kota seluruh dunia

Saat ini, limbah makanan merupakan masalah yang semakin meningkat di kota-kota di seluruh dunia. Menurut pemerintah British Columbia, misalnya, sampah organik mewakili 40 persen material di TPA provinsi.

Dengan demikian, memanfaatkan limbah ini dan mengubahnya menjadi energi akan menjadi langkah maju yang besar dalam memecahkan masalah ini.

Limbah buah  mengacu pada bagian buah yang dibuang, tidak dikonsumsi, atau tidak digunakan selama berbagai tahap rantai pasokan, mulai dari produksi hingga konsumsi.

KLIK INI:  Suka Makan Mangga dalam Jumlah Banyak? Ini Efek Sampingnya!

“Saat ini limbah makanan merupakan tantangan keberlanjutan dengan implikasi lingkungan, ekonomi, dan sosial yang merugikan,” kata penulis utama studi Hirra Zafar, seorang ahli dalam Pengelolaan Limbah Makanan di UBC Okanagan.

Zafar juga menambahkan bahwa metode pengolahan limbah saat ini, seperti tempat pembuangan sampah dan pembakaran, dikaitkan dengan berbagai dampak lingkungan yang merugikan, termasuk lindi limbah asam, polusi udara, produksi metana, dan pelepasan polutan berbahaya yang mengakibatkan degradasi lingkungan dan risiko kesehatan.

Limbah buah hadir di tengah masyarakat dan jadi masalah bagi bumi dipengaruhi beberapa faktor. Di antara faktor itu adalah perilaku konsumen. Namun, untuk lebih lengkapnya bisa baca di SINI.

KLIK INI:  Tanam Kelor, Lebih Bagus Biji atau Batangnya?

Sumber: Earth