- Atasi Triple Planetary Krisis, KLHK Gelar Penanam Mangrove Serentak di 24 Titik - 24/04/2024
- Babak Baru Kasus Makelar Kayu Ilegal Asal Lutim, Berkas Dilimpahkan ke Kejari Tana Toraja - 24/04/2024
- Hari Bumi 2024: Ford Foundation Dukung BRWA Kelola Registrasi Wilayah Adat di Tapanuli Utara dan Lutra - 23/04/2024
Klikhijau.com – Pupuk kompos bisa diartikan, “Sesuatu yang terbuat dari yang terbuang.” Karena memang demikianlah adanya.
Sesuatu yang dianggap tidak lagi berguna, yakni sampah organik bisa diolah jadi pupuk kompos. Baik itu sampah rumah tangga berupa sisa sayuran maupun sampah lain dari pohon, semisal ranting, batang, dan daunnya.
Pupuk kompos merupakan pupuk yang cukup aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Mudah terurai dan cara membuatnya pun murah meriah.
Dengan mengompos pula, setidaknya kita bisa berkontribusi kepada pelestarian lingkungan, dan membantu tanaman dan tanaman menjadi subur.
Melalui aktivitas pengomposan, setidaknya kita bisa turut berpartisipasi hingga 50 persen dalam memberikan solusi permasalahan sampah. Karena pupuk jenis ini (kompos) memang terbuat dari sampah organik. Namun perlu dicatat, tidak semua jenis sampah bisa diolah jadi pupuk kompos.
Karena jika pun diolah bisa membahayakan tanaman dan lingkungan, bahkan kesehatan. Berikut jenis sampah yang dimaksud
-
Sisa makanan olahan
Sisa makanan, tidak dianjurkan dijadikan pupuk kompos. Sebab sisa makanan jika terbuang ke lingkungan bisa menghasilkan gas metana. Zat ini bisa menyebabkan kerusakan ozon.
Karena itu, selalu dianjurkan agar menghabiskan makanan. Jika tidak bisa membahayakan lingkungan.
Sisa makanan olahan sebenarnya mengandung nutrisi yang baik. Sayangnya proses dekomposisinya lambat sehingga dapat mengundang penyakit dan menyebabkan bau.
-
Lumpur got
Lumpur got memiliki beragam kandungan berbahaya. Makanya tidak cocok diolah jadi pupuk kompos.
Karena apabilah diolah bisa menyebabkan masalah lain bagi tanaman, tanah, dan juga lingkungan, bahkan kesehatan.
-
Minyak goreng jelantah
Minyak jenis ini, memang penanganannya cukup rumit. Selain tidak bisa diolah jadi kompos, jika dibuang pun bisa menyebabkan pencemaran air dan tanah.
Namun, saat ini pengelolaan minyak jelantah telah banyak dilakukan, salah satunya mengubahnya menjadi sabun.
-
Kertas bertinta
Kertas sesungguhnya bisa dibuat kompos, apalagi bahan baku kertas adalah pohon. Namun, kertas bertinta, khususnya yang menggunakan tinta warna tidak cocok diolah menjadi kompos karena bisa mengandung zat berbahaya bagi tanah dan tanaman berupa logam.
Cara untuk mengatasi masalah ini adalah membawanya ke bank sampah atau ke pengepul agar bisa didaur ulang.
-
Sisa ikan dan tulangnya
Kasus sampah makanan ini hampir sama dengan makanan sisa, butuh waktu untuk menjadi kompos sehingga dapat mengundang berbagai penyakit dan melahirkan bau yang kurang bersahabat
-
Sisa daging dan tulang
Begitu pun dengan daging, butuh waktu lama untuk menjadi kompos, bisa mendatangkan penyakit dan bau.
Sedangkan tulangnya berbahan keras sehingga sulit untuk diolah menjadi pupuk kompos.
-
Kertas glossy, coated paper, dan stiker
Kertas jenis ini mengandung plastik sehingga sulit terurai. Hal itulah yang menyebabkannya tak memungkinkan jika diolah menjadi pupuk kompos.
Untuk mengatasi sampah jenis ini, bisa diolah menjadi ecobrick atau didaur ulang menjadi sesuatu yang lebih menarik.
-
Bonggol kayu
Meski termasuk ke dalam golongan sampah organik, tetapi proses dekomposisinya sangat lambat. Namun, bahan ini bisa disiasati dengan cara memotongnya menjadi bagian-bagian kecil agar proses dekomposisi bisa lebih cepat.
Nah, itulah beberapa jenis sampah organik yang tak bisa diolah menjadi pupuk kompos. Semoga memberi manfaat!