Kekurangan Penyerbuk Sebabkan Produksi Pangan Global Terbatas

oleh -13 kali dilihat
Tanaman bunga dan lebah
Ilustrasi tanaman bunga dan lebah/ foto-istimewa

Klikhijau.com – Universitas Rutgers memimpin sebuah tim peneliti internasional belum lama ini. Penelitian tersebut menganalisis hasil panen lebih dari 1.500 lahan pertanian di enam benua.

Para peneliti menemukan hal yang mengejutkan terkait penyerbuk. Kita tahu bahwa penyerbuk sangat penting bagi pertanian dan produksi pangan.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution mengungkapkan bahwa kurangnya penyerbuk membatasi produksi global makanan penting dan padat nutrisi seperti buah-buahan, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan polong-polongan.

Menurut siaran pers Universitas Rutgers, para peneliti menemukan bahwa satu hingga dua pertiga pertanian di banyak lokasi berbeda, yang menanam berbagai tanaman, memiliki ladang yang tidak lagi berproduksi pada tingkat optimal karena kurangnya penyerbuk.

KLIK INI:  Menyelamatkan Padang Lamun dengan Terumbu Buatan

Katie Turo, salah satu penulis studi dan peneliti pascadoktoral di Departemen Ekologi, Evolusi, dan Sumber Daya Alam di Rutgers School of Environmental and Biological Sciences mengatakan, temuan mereka menjadi perhatian dan optimism.

“Kami memang mendeteksi defisit hasil panen yang meluas. Namun, kami juga memperkirakan bahwa, melalui investasi berkelanjutan dalam manajemen dan penelitian penyerbuk, kemungkinan besar kami dapat meningkatkan efisiensi lahan pertanian yang ada untuk memenuhi kebutuhan gizi populasi global,” katanya.

Tim yang dipimpin Universitas Rutgers tersebut melakukan analisis terhadap lebih dari 200.000 kunjungan lebah pada bunga tanaman pangan yang tercatat dalam salah satu basis data penyerbukan tanaman pangan terlengkap di dunia.

CropPol, basis data sumber terbuka , berisi pengamatan lapangan terhadap penyerbuk yang mengunjungi tanaman selama tiga dekade. Basis data tersebut disusun oleh penulis senior Rachael Winfree — seorang profesor di Departemen Ekologi, Evolusi, dan Sumber Daya Alam — bekerja sama dengan rekan-rekan dari Amerika Selatan dan Eropa.

KLIK INI:  Mengulik Berapa Kali Plastik Dapat Didaur Ulang?
Tidak berlaku pada gandum dan beras

Studi ini tidak berlaku untuk tanaman pangan utama seperti gandum dan beras, yang tidak memerlukan penyerbuk untuk bereproduksi. Namun, lebah dan hewan lain diperlukan untuk menyerbuki dan memperbanyak “makanan padat nutrisi dan menarik yang kita sukai dan relevan secara budaya,” kata Turo.

“Jika Anda melihat daftar tanaman pangan dan memikirkan buah serta sayur apa yang paling ingin Anda makan—seperti buah beri di musim panas atau apel dan labu di musim gugur—tanaman pangan tersebut biasanya perlu diserbuki oleh serangga,” tambah Turo.

Ketika bunga diserbuki, serbuk sari dipindahkan dari bagian jantan ke bagian betina bunga, yang membuahi tanaman, sehingga menghasilkan biji dan buah, serta tanaman muda. Serbuk sari juga dapat dipindahkan oleh air, angin, atau penyerbuk seperti lebah liar , lebah madu, serangga dan hewan lain seperti kelelawar, mamalia kecil, burung kolibri, dan spesies burung lainnya.

KLIK INI:  Fakta Tak Terduga dari Pahlawan Penyerbuk yang Bernama Serangga

Reproduksi sekitar 88 persen tanaman berbunga di dunia — dan juga 76 persen tanaman pangan utama di dunia — didukung oleh penyerbuk, sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian sebelumnya oleh Winfree dan ilmuwan lainnya.

Karena lebah mengunjungi lebih banyak bunga dan mengangkut lebih banyak serbuk sari daripada yang lain, mereka secara luas dianggap sebagai penyerbuk yang paling efektif.

Para ilmuwan di Rutgers menemukan bahwa tanaman apel, kopi, dan blueberry paling sering terpengaruh oleh keterbatasan penyerbuk. Para peneliti menemukan defisit hasil panen di 85 persen negara yang dievaluasi dalam penelitian tersebut untuk 25 tanaman berbeda.

Menurut Turo, para ilmuwan percaya bahwa masalah tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan kunjungan penyerbuk secara realistis di setiap ladang. Studi tersebut menemukan bahwa beberapa ladang telah dikunjungi oleh cukup banyak lebah.

KLIK INI:  Krisis Pangan Global Kian Nyata, Kementan Tolak Alih Fungsi Lahan

Jika konsistensi kunjungan penyerbuk dapat ditingkatkan di seluruh ladang dengan hasil rendah dan tinggi oleh pengelola ladang, banyak masalah hasil yang diamati dalam penelitian dapat diatasi, kata Turo.

Winfree dalam siaran persnya mengakatan,  temuan tersebut penting karena hasil panen, yang mengukur jumlah panen yang ditanam per satuan luas lahan, relevan untuk menilai kecukupan pasokan pangan dunia dibandingkan dengan jumlah penduduknya.

“Temuan kami menunjukkan bahwa dengan lebih memperhatikan penyerbuk, petani dapat membuat lahan pertanian lebih produktif,” ungkap Winfree.

KLIK INI:  Satu Lagi Ancaman Nyata bagi Lebah; Pestisida

Sumber: Ecowatch