Klikhijau.com – Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba terus bergerak melakukan pertemuan kelompok petani penyadap gula aren. Kelompok petani tersebut tersebar di 13 desa yang menjadi wilayah program DMT.
Pertemuan yang dilakukan tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang dijalankan DMT dalam program Pengembangan dan Pendampingan Komunitas Penghasil Produk Gula Aren (Gula Merah) yang Ramah Lingkungan Melalui Badan Usaha Koperasi Untuk Mendukung Pemulihan Dan Perlindungan Ekosistem DAS Balangtieng, atas dukungan Balang Institute, GEF SGP Indonesia, YBUL, dan UNDP
Secara umum tujuan dari program yang dijalankan DMT, yakni terbangunnya aksi kolektif penghasil gula merah dalam pengembangan sumber daya manusia, penguatan kelembagaan, peningkatan hasil usaha ekonomi , dan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Balangtieng
Sri Puswandi, Ketua DMT menjelaskan saat pihaknya telah banyak melakukan pertemuan dengan petani penyadap gula aren.
Pertemuan itu dilakukan pada malam hari. Alasannya karena kesibukan petani aren di siang hari, petani aren, selain menyadap aren juga beternak dan berkebun atau bersawah
“Pertemuan kelompok petani penyadap aren tujuannya untuk memperkuat pengetahuan petani dan keluarga petani aren terkait standar kualitas proses produksi dan standar kualitas produk gula aren(gula merah) dan pengetahuan berkoperasi,” kata Sri Puswandi yang akrab disapa Bung Wandi.
Wandi, menambahkan, saat ini DMT sedang mempersiapkan beberapa kegiatan, seperti pendidikan koperasi bagi petani penyadap aren, dan persiapan pembentukan koperasi keluarga petani penyadap aren.
“Harapakan kita ke depan, usaha ekonomi petani aren semakin meningkat melalui koperasi,” ujarnya.
Selain itu, bersama keluarga petani aren, DMT terus melakukan kegiatan penanaman pohon sebagai upaya perlindungan ekososistem DAS Balangtieng, juga mendorong keluarga petani aren untuk menjalankan pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan.
