Telor Keong Mas, Probiotik Ramah Lingkungan Pendongkrak Hasil Pertanian

oleh -5,578 kali dilihat
Telor Keong Mas, Probiotik Ramah Lingkungan Pendongkrak Hasil Pertanian
Telor Keong Mas, Probiotik Ramah Lingkungan Pendongkrak Hasil Pertanian/foto - Kang Sereeh
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Keong mas hidup di sawah yang penuh air. Mereka berkembang biak dengan pesat. Keong mas ini mudah ditemukan menjelang padi mulai tumbuh.

Keong mas termasuk dalam kelompok mollusca, sangat aktif di malam hari. Hampir semua tumbuhan lunak dimakan di dalam air. Tanaman padi yang muda menjadi makanan favoritnya dibanding gulma yang ada di sawah. Tak heran keong mas sawah kerap jadi musuh petani.

Berbeda dengan keong sawah yang dapat dimakan atau disebut tutut, keong satu ini memiliki cangkang yang berwarna keemasan dan masuk dalam kategori beracun.

Siklus hidup yang pendek mampu membuat keong mas berkembang biak dengan cepat. Petani seringkali kelabakan untuk mengatasinya.

KLIK INI:  Kerap Tersangkut Konflik Lahan, Perlindungan HAM bagi Petani Masih Terabaikan

Cara praktis yang diambil petani adalah melakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida kimia. Namun hal ini tidak langsung mengurangi dampak serangan.

Satu keong dewasa mampu menghasilkan 6000-7200 butir sekali hidupnya. Hanya dalam 7-14 hari telur-telur keong ini sudah menetas.

Dalam 15-45 hari keong ini sudah siap bertelur lagi. Telur berwarna merah muda. Perkembangan cukup cepat, telur diletakkan pada batang padi yang tidak tegenang air (Moch Sodiq; Tri Mujoko, 2017).

Untuk mengurangi dampak tersebut maka petani juga perlu mengambil dan memusnahkan telur keong mas tersebut.

Salah satu petani yang berasal dari jawa  membagikan ilmunya ke media sosial diakun grup Tani Organik Alami (TOA) bagaimana memanfaatkan telur keong mas menjadi pupuk penyubur tanaman. Kandungan protein yang tinggi dapat menghasilkan probiotik untuk mempercepat proses fotosintesis tanaman.

Pada mulanya petani menggunakan telur ayam sebagai bahan utamanya. Lama fermentasi 14-30 hari.  Dalam beberapa eksperiman banyak ditemui kegagalan. Sebab Probiotik ini akan berubah warna. Dari warna putih berubah menjadi warna merah. Jika tidak berubah warna maka probiotik tersebut gagal. Biaya yang di keluarkan pun cukup banyak.

KLIK INI:  Ini Daftar Tanaman Sayur yang Ideal Ditanam dalam Pot!

Tidak perlu kawatir lagi untuk gagal. Pembuatan probiotik menggunakan telur keong mas dijamin 100% berhasil. Perubahan warna akan terjadi seketika.

Mudah cara membuatnya

Hal ini disebabkan karena telur dari keong mas sudah mempunyai pigmen warna merah. Waktu proses fermentasi cukup 1 minggu. Tidak ada waktu kadaluarsa. Bahkan jika disimpan dalam jangka waktu lama akan lebih baik sepanjang bakteri di dalamnya masih hidup.

Cara membuatnya sangat mudah, yaitu dengan menambahkan 2 sendok molase/gula aren ke dalam botol yang berisi kurang lebih 2 ribu butir telur keong mas yang kemudian dilarutkan ke dalam air. Selanjutnya gantunglah wadah di tempat yang terkena sinar matahari. Hanya dalam 1 minggu pupuk penyubur tanaman dari telur keong mas ini sudah dapat diaplikasikan ke tanaman.

Probiotik ini dapat mengurangi hidrogen sulfida (H2S) di dalam tanah, yang membantu akar tanaman agar tumbuh dengan baik dan membuat tanaman makan lebih banyak pupuk.

Mengurangi biaya penggunaan pupuk kimia hingga 50%.  Membantu meningkatkan kualitas hasil panen setidaknya 30% karena tanaman memiliki kemampuan untuk menyerap pupuk lebih baik, membantu tanaman yang kuat dan tahan penyakit.

KLIK INI:  Tiga Petani Asal Soppeng Gugat Menteri LHK Tuntut Ganti Rugi

Sel mikroba fotosintetik terdiri dari sekitar 60 persen protein, yang terdiri dari semua asam amino esensial. Ini juga mengandung vitamin dan mineral seperti B1 B2 B6 B12, asam folat, vitamin C, vitamin D, vitamin E dan masih banyak lagi manfaatnya. (Facebook. Tri Anto, 2020)

Penyemprotan bisa dilakukan 2-5 hari sekali untuk tanaman buah dan sayur dengan dosis mulai dari 150 – 200 ml/tangki.  250 – 300 ml/tangki untuk tanaman palawija dengan rentan waktu 7-10 hari sekali. Semprotkan ke tanaman pada masa vegetatif (awal pertumbuhan) dan tambahkan dosis pada masa generatif (masa pembuahan).

Pemanfaatan limbah ataupun bahan yang tak terpakai untuk pembuatan pupuk alami. Hal ini dapat menjadi solusi dari mahalnya pestisida kimia. Tidak ada residu yang dapat membahayakan sekitar.

Cabai yang disemprot probiotik telur keong mas/foto – Mardia
KLIK INI:  5 Infomasi Penting Perihal Sistem Pertanian Organik