Dari Menara Pemantau Kamera CCTV Thermal Memantau Lokasi Rawan Karhutla

oleh -240 kali dilihat
Dari Menara Pemantau Kamera CCTV Thermal Memantau Lokasi Rawan Karhutla
Kamera CCTV Thermal /foto-dok KLHK
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Untuk memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) KLHK menggunakan kamera Closed Circuit Television (CCTV) thermal. Teknologi ini dipasang sebagai langkah deteksi dini dan pencegahan. Caranya dengan merekam kondisi wilayah melalui kamera CCTV thermal yang dipasang pada menara pemantau.

Menara dipasang pada wilayah-wilayah rawan karhutla setinggi 50 meter dan dipasang kamera CCTV thermal yang akan mendeteksi gelombang panas hingga radius 5 – 10 km.

Gelombang panas yang tertangkap kamera thermal ini akan direkam kemudian disimpan pada perangkat komputer yang dapat menampilkan lokasi yang terpantau karhutla secara detail dan real time.

KLIK INI:  Waspada! Karhutla dan Kemarau Berkepanjangan Picu Kasus Ispa

Pelaksana Tugas Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan menyampaikan alat ini sudah diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak dua tahun lalu, dan di tahun 2019 ini, pemasangan kamera CCTV thermal ini dapat terealisasi.

“Rencana alat akan dipasang pada 15 lokasi yang tersebar di wilayah-wilayah rawan karhutla seperti di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan,” tambah Raffles.

Saat ini, kamera CCTV thermal yang sudah dapat dioperasikan adalah di Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Dumai, Provinsi Riau. Alat sudah berfungsi sejak seminggu lalu. Di wilayah-wilayah lain, saat ini proses pemasangan dan instalasi.

KLIK INI:  Drainase Pertanian Berpotensi Jadi Penyebab Karhutla

Kepala Manggala Agni Daops Dumai, Jusman menyampaikan bahwa melalui alat ini, pantauan kondisi di lapangan dapat langsung dilihat setiap saat. Alat akan memberitahu jika terdeteksi panas yang tertangkap melalui notifikasi berupa alarm.

Bisa berputar 360 derajat

“Alat ini sangat membantu kerja di lapangan dan mempercepat respon terhadap setiap kejadian karhutla. Melalui alat ini, dapat diketahui lokasi yang terpantau panas secara detail sehingga tim di lapangan dapat segera bergerak ke titik yang terpantau panas,” tambah Jusman, saat diwawancara di Kantor Manggala Agni Daops Dumai, Kamis lalu, 22 Agustus 2019.

Kamera CCTV termal berputar 360 derajat dengan jeda beberapa detik saat melakukan gerakan vertikal (naik-turun). Untuk melakukan satu putaran penuh, kamera termal membutuhkan waktu lebih kurang 5 menit.

KLIK INI:  Divonis Bersalah Kasus Karhutla, Siti: Justru Pak Jokowi yang Membenahi

Raffles menambahkan bahwa kelebihan alat ini adalah cara kerjanya otomatis, real time dan beroperasi selama 24 jam penuh dalam kondisi cuaca apa pun.

Pada malam hari, kondisi di lapangan dapat diperjelas dengan kamera infra merah sehingga apabila terdapat asap dapat dilihat di foto yang ditangkap kamera. Ini berbeda dibanding teknologi kamera CCTV biasa yang pengoperasiannya terkendala pada kondisi gelapnya malam atau kabut asap.

Kamera CCTV Thermal ini merupakan terobosan teknologi yang diharapkan dapat mengoptimalkan upaya pencegahan karhutla di tingkat tapak. Titik panas lebih cepat terdeteksi dengan didukung foto kondisi lapangan yang real time dan juga titik koordinat sehingga tim di lapangan dapat segera melakukan upaya pemadaman.

KLIK INI:  KLHK dan Polri Sepakat Tingkatkan Sinergi Penanganan Masalah LHK