Cegah Kerusakan Sungai Balantieng dan Kembangkan Kawasan Merdeka Sampah dengan Spirit Kolaborasi

oleh -40 kali dilihat
Komunitas Masyarakan dan Lembaga Pendidikan DAS Balantieng Berkolaborasi Cegah Kerusakan Sungai dan Kembangkan Kawasan Merdeka Sampah-foto/Ist

Klikhijau.com – Kondisi Sungai Balantieng di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan terbilang masih asri dan jauh dari pencemaran limbah industri dan domestik. Namun ancaman penambangan batu, polusi sampah plastik, dan erosi terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Balantieng, Dusun Batukaropa, Kabupaten Bulukumba merupakan alarm bagi masyarakat agar lebih menjaga sungai.

Sebagai upaya mempertahankan kelestarian Sungai Balantieng, ECOTON bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bulukumba mengadakan pelatihan bertema Penguatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemulihan Kerusakan Sungai dan Pengelolaan Sampah Zero Waste. Pelatihan ini akan digelar selama dua hari pada 10-11 September 2024.

“Kondisi Sungai Balantieng yang masih bagus harus dijaga, sehingga perlu adanya keterlibatan dari semua masyarakat, mulai dari yang tinggal di hulu, tengah, dan hilir agar tidak rusak seperti sungai-sungai di Jawa,” ujar Dr. Daru Setyorini M.Si., direktur ECOTON dalam pembukaan acara yang digelar di Balai Penyuluhan Pertanian Dusun Batukaropa.

KLIK INI:  Menyambut Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2022

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan meliputi Waste Analysis and Characterization Study (WACS), yaitu studi karakterisasi dan analisis sampah rumah tangga. Kepala DLHK Bulukumba, Andi Uke Indah Permatasari S.STR., M.Si., pun turut hadir dan melakukan penimbangan sampah warga Dusun Batu Karopah.

“Kami di DLHK Bulukumba mendorong desa-desa untuk bisa membuat tempat pengumpulan sampah 3R atau bank sampah,” ujarnya. Menurut Uke, langkah-langkah yang sudah termuat dalam Peraturan Bupati Bulukumba No.11 Tahun 2019 ini akan dapat mengurangi pencemaran sampah ke sungai.

Peserta pelatihan berasal dari perwakilan komunitas Kelas Konservasi, komunitas BARSIPALA, komunitas Merdeka Sampah, warga Desa Batu Karopa dan Desa Anrang, siswa dan guru MTS. Tontong, SMPN 10 Bulukumba, SMPN 41 Bulukumba, SMPN 13 Bulukumba, SMAN 12 Bulukumba, dan SMPN 40 Bulukumba.

KLIK INI:  Merawat DAS Balantieng Melalui Partisipasi Masyarakat Petani Gula Aren

Kegiatan pada hari pertama meliputi Identifikasi pencemaran dan potensi keragaman hayati dan kearifan lokal di Sungai Balantieng, sesi partisipasi masyarakat Sungai Balantieng, pembekalan dan praktek dokumentasi kampanye pelestarian sungai, hingga action learning perlindungan sungai dan pencegahan pencemaran sampah.

Selanjutnya beberapa solusi seperti memilah sampah menjadi 3 jenis, membuat toko refill, dan menyediakan komposter di desa dan sekolah juga ditekan implementasinya di DAS Balantieng.

“Memang kita tidak bisa menghindari plastik sepenuhnya, tapi langkah konkrit yang bisa dilakukan adalah mendorong peraturan daerah yang memperketat aturan pengelolaan sampah, diterapkan secara menyeluruh, memberi sanksi bagi yang melanggar, dan membangun kedekatan antara masyarakat dan pemerintah,” ujar Irham, salah satu peserta pelatihan.

KLIK INI:  Menilik Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap Perekonomian di Masa Pandemi