Benarkah Minum Susu Sapi Berisiko Terkena Penyakit Berbahaya? Ini Kata Ahli!

oleh -357 kali dilihat
Benarkah Minum Susu Sapi Berisiko Terkena Penyakit Berbahaya Ini Penjelasan Ahlinya! Klikhijau.com – Hampir semua kita tidak ada yang lepas dari asupan susu sapi bahkan sejak kecil telah menjadi konsumsi wajib. Apakah ini baik bagi kesehatan dan masa depan kita Menurut pakar kesehatan asal Jepang, Dr Hiromi Shinya, konsumsi susu sapi sebenarnya tidak sepenuhnya baik bahkan memiliki risiko buruk dikemudian hari. Ikuti penjelasannya berikut “Masalah-masalah apa saja yang akan terjadi pada mereka setelah tumbuh dewasa Mereka akan terkena penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon seperti kanker prostat, kanker rahim, kanker kadung kemih, kanker payudara, impotensi, mandul dan sebagainya,” tulis Dr Shinya yang juga dokter spesialis penyakit dalam di Universitas Albert Einstein ini dalam sebuah bukunya. “Mengenai susu sapi, saya sudah sampaikan berulang-ulang kepada para pembaca bahwa susu sapi berhubungan dengan female hormones. Tahukah Anda bahwa susu yang beredar di pasaran mengandung banyak sekali female hormones” lanjut Dr Shinya dalam bukunya berjudul “Revolusi Awet Muda (Rahasia Anti-Aging Ala Dr. Shinya). Bagaimana ini terjadi Menurut Dr. Shinya, susu yang diperah dari induk sapi hasil inseminasi mengandung banyak sekali female hormones. Hal ini terjadi karena pada saat diperah, induk sapi dalam keadaan hamil dan siap menyusui. Meski susu yang dijual di pasaran sudah melalui proses pemanasan untuk membunuh bakteri pada susu, hormon-hormon female hormones tidak akan pernah bisa mati. Sehingga akan masuk ke dalam tubuh manusia terutama di masa kanak-kanak. “Murid sekolah dasar merupakan generasi yang banyak minum susu sapi karena adanya pemberian makan dari sekolah. Kita dapat mengatakan bahwa anak-anak tersebut setiap hari diberi susu yang mengandung female hormones,” jelas Dr. Shinya. Apa bahayanya bagi kesehatan Tak main-main, keseringan minum susu sapi di masa kanak-kanak akan memicu kemunculan ragam penyakit menahun di masa dewasa, terutama kanker. “Saya tidak mengatakan bahwa susu sapi dan makanan olahan susu sapi merupakan satu-satunya penyebab penyakit tersebut, tetapi saya pikir , dalam hal ini ada hubungan sebab akibat,” jelas Dr Shinya. Dr Shinya juga pernah mencoba melakukan konfirmasi dengan sejumlah pasiennya yang mengalami penyakit seperti kanker payudara, prostat dan lainnya. Umumnya, riwayat makanan pasien yang dimaksud memang rutin minum susu sapi dan produk olahan susu sapi seperti keju, mentega dan krim. “Ketika masih menjadi mahasiswa kedokteran pada usia 20-an, saya sangat kesulitan menemukan suatu kasus penyakit untuk dijadikan bahan percontohan. Namun, sekarang di Jepang, semakin banyak muncul berbagai penyakit, bahkan jumlah penderita kanker pada perempuan menduduki peringkat pertama di dunia,” tulis sang dokter di bukunya yang terbit pertama kali tahun 2010. Meski pendapat ini diabaikan dan tidak sepenuhnya bisa diterima, Dr Shinya menegaskan bahwa susu tetap saja merupakan satu penyebab kanker, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Setidaknya, susu akan memperburuk kondisi usus manusia. Saran untuk lebih sehat Oleh sebab itu, Dr Shinya menyarankan agar kebiasaan minum susu dihentikan demi kesehatan. Sebagai gantinya, ia menyarankan minum susu kedelai tawar. Selain susu sapi, konsumsi bahan makanan yang terbuat dari susu sapi seperti makanan kecil, jajanan atau kue, juga tak dianjurkan. Sang dokter juga menyarankan agar kita sebisa mungkin menghindari makanan yang mengandung gula, seperti jajanan, roti maupun kue. “Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menyebabkan gelisah, lesu, dan dapat menyebabkan penyakit depresi. Makanan dapat mengatur kondisi hati dan pikiran,” demikian Dr Shinya menasehati kita semua. Lebih lanjut ia menyarankan untuk mengganti makanan manis dengan kacang-kacangan atau buah-buahan kering demi mengurangi asupan gula berlebihan. Namun juga dengan tidak berlebihan. Intinya, kata Dr Shinya, hindari makanan manis yang mengandung gula pasir. “Kesehatan tubuh Anda juga akan berubah secara mengejutkan dengan membiasakan pola hidup tanpa mengonsumsi gula,” tegas penemu teknologi endoskopi ini. Salam sehat!
Ilustrasi minum susu - Foto/ProductNation

Klikhijau.com – Hampir semua kita tidak ada yang lepas dari asupan susu sapi bahkan sejak kecil telah menjadi konsumsi wajib. Apakah ini baik bagi kesehatan dan masa depan kita?

Menurut pakar kesehatan asal Jepang, Dr Hiromi Shinya, konsumsi susu sapi sebenarnya tidak sepenuhnya baik bahkan memiliki risiko buruk dikemudian hari. Ikuti penjelasannya berikut:

“Masalah-masalah apa saja yang akan terjadi pada mereka setelah tumbuh dewasa? Mereka akan terkena penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon seperti kanker prostat, kanker rahim, kanker kadung kemih, kanker payudara, impotensi, mandul dan sebagainya,” tulis Dr Shinya yang juga dokter spesialis penyakit dalam di Universitas Albert Einstein ini dalam sebuah bukunya.

“Mengenai susu sapi, saya sudah sampaikan berulang-ulang kepada para pembaca bahwa susu sapi berhubungan dengan female hormones. Tahukah Anda bahwa susu yang beredar di pasaran mengandung banyak sekali female hormones?” lanjut Dr Shinya dalam bukunya berjudul “Revolusi Awet Muda (Rahasia Anti-Aging Ala Dr. Shinya).

KLIK INI:  Berapa Lama Waktu Ideal untuk Olahraga Setelah Makan?
Bagaimana ini terjadi?

Menurut Dr. Shinya, susu yang diperah dari induk sapi hasil inseminasi mengandung banyak sekali female hormones. Hal ini terjadi karena pada saat diperah, induk sapi dalam keadaan hamil dan siap menyusui.

Meski susu yang dijual di pasaran sudah melalui proses pemanasan untuk membunuh bakteri pada susu, hormon-hormon female hormones tidak akan pernah bisa mati. Sehingga akan masuk ke dalam tubuh manusia terutama di masa kanak-kanak.

“Murid sekolah dasar merupakan generasi yang banyak minum susu sapi karena adanya pemberian makan dari sekolah. Kita dapat mengatakan bahwa anak-anak tersebut setiap hari diberi susu yang mengandung female hormones,” jelas Dr. Shinya.

Apa bahayanya bagi kesehatan?

Tak main-main, keseringan minum susu sapi di masa kanak-kanak akan memicu kemunculan ragam penyakit menahun di masa dewasa, terutama kanker.

“Saya tidak mengatakan bahwa susu sapi dan makanan olahan susu sapi merupakan satu-satunya penyebab penyakit tersebut, tetapi saya pikir , dalam hal ini ada hubungan sebab akibat,” jelas Dr Shinya.

KLIK INI:  Susu dan 6 Hal Ini Bisa Turunkan Libido Pria Jika Dikonsumsi?

Dr Shinya juga pernah mencoba melakukan konfirmasi dengan sejumlah pasiennya yang mengalami penyakit seperti kanker payudara, prostat dan lainnya. Umumnya, riwayat makanan pasien yang dimaksud memang rutin minum susu sapi dan produk olahan susu seperti keju, mentega dan krim.

“Ketika masih menjadi mahasiswa kedokteran pada usia 20-an, saya sangat kesulitan menemukan suatu kasus penyakit untuk dijadikan bahan percontohan. Namun, sekarang di Jepang, semakin banyak muncul berbagai penyakit, bahkan jumlah penderita kanker pada perempuan menduduki peringkat pertama di dunia,” tulis sang dokter di bukunya yang terbit pertama kali tahun 2010.

Meski pendapat ini diabaikan dan tidak sepenuhnya bisa diterima, Dr Shinya menegaskan bahwa susu tetap saja merupakan satu penyebab kanker, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Setidaknya, susu akan memperburuk kondisi usus manusia.

Saran untuk lebih sehat

Oleh sebab itu, Dr Shinya menyarankan agar kebiasaan minum susu dihentikan demi kesehatan. Sebagai gantinya, ia menyarankan minum susu kedelai tawar.

Selain susu sapi, konsumsi bahan makanan yang terbuat dari susu sapi seperti makanan kecil, jajanan atau kue, juga tak dianjurkan. Sang dokter juga menyarankan agar kita sebisa mungkin menghindari makanan yang mengandung gula, seperti jajanan, roti maupun kue.

“Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menyebabkan gelisah, lesu, dan dapat menyebabkan penyakit depresi. Makanan dapat mengatur kondisi hati dan pikiran,” demikian Dr Shinya menasehati kita semua.

Lebih lanjut ia menyarankan untuk mengganti makanan manis dengan kacang-kacangan atau buah-buahan kering demi mengurangi asupan gula berlebihan. Namun juga dengan tidak berlebihan. Intinya, kata Dr Shinya, hindari makanan manis yang mengandung gula pasir.

“Kesehatan tubuh Anda juga akan berubah secara mengejutkan dengan membiasakan pola hidup tanpa mengonsumsi gula,” tegas penemu teknologi endoskopi ini.

Salam sehat!

KLIK INI:  Waspada, Ini Efek Samping dari 5 Tanaman Obat yang Sering Dikonsumsi!