Sipongi, Inovasi Baru Cegah Karhutla

oleh -561 kali dilihat
Sipongi, Inovasi Baru Cegah Karhutla
Ilustrasi karhutla/foto-merdeka.com
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Sipongi, nama yang asing di pendengaran, bukan? Wajar saja demikian, sebab Sipongi merupakan inovasi bari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sipongi atau Sistem Informasi Deteksi Dini Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis Web merupakan salah satu inovasi yang diuji oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN-RB). Tujuannya untuk masuk menjadi Top 45 Inovasi Pelayanan Publik.

Sipongi diuji setelah sebelumnya masuk menjadi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik. Menyisihkan 1.872 proposal yang disubmit dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2019.

KLIK INI:  Drainase Pertanian Berpotensi Jadi Penyebab Karhutla

“Tahun 2015 kita semua tahu ada Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terbesar dari beberapa karhutla sebelumnya. Dari kejadian itu tentunya mengindikasikan bahwa kita tidak bisa bekerja secara manual. Jadi harus dibangun sebuah sistim yang bisa menjamin pengendalian karhutla. Itu kita kenal dengan Sipongi, arahnya sebetulnya deteksi dini,” ujar Bambang.

Sipongi merupakan sistem informasi untuk mencegah terjadinya karhutla melalui deteksi dini hotspot/titik api. Sipongi ini dikoordinasikan oleh KLHK sebagai walidatanya.

Sipongi dibangun dari pendekatan informasi dari BMKG dan LAPAN. Keluaran data Sipongi menjadi bagian dari pengambilan keputusan. Ketika hotspot banyak di seluruh Indonesia berarti keputusan yang akan diambil pemerintah untuk melakukan siaga darurat.

“Jika dukungan informasi dari Sipongi digunakan secara baik oleh para stakeholder di lapangan, maka hotspotnya akan menurun drastis, seperti sekarang kalau kita lihat dibandingkan dengan tahun 2015 hotspot menurun sampai 80%,” imbuh Bambang.

KLIK INI:  Halo-Halo Karhutla, Cara Kalimantan Barat Kampanyekan Zero Asap

Namun, demikian sistim Sipongi ini tidak akan berhasil dibangun tanpa dukungan dan komitmen pemerintah untuk tidak terjadi lagi karhutla.

Berbasis web

Sipongi merupakan hasil pemikiran terkait efektifitas pengolahan dan pengumpulan data. Di mana hal itu dahulu dilakukan secara manual. Namun kini menjadi terotomatisasi dengan sumber data yaitu Terra Aqua (NASA), Terra Aqua (LAPAN), SNPP (LAPAN) dan NOAA (ASMC) serta data cuaca dari BMKG.

Data dalam Sipongi juga lebih akurat karena mengandung informasi tentang lokasi hingga tingkat desa beserta status lahannya. Data juga diselaraskan setiap 30 menit, sehingga data hotspot yang dihasilkan aktual.

Ini sangat bermanfaat bagi tim pemadam karhutla untuk mengetahui lokasi kebakaran secara cepat. Sehingga tindakan pemadaman dini dapat dilakukan sulit dikendalikan.

KLIK INI:  Padamkan Karhutla di Sumatera dan Riau, Manggala Agni KLHK dan Tim Gabungan Kerja Ekstra

Sipongi berbasis web memiliki dual interface, yaitu internal interface dan public interface. Internal interface dapat diakses dengan menggunakan privilage berjenjang. Tujuan untuk sistem komando cepat dari pimpinan kepada personil di lapangan.

Sedangkan public interface dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat secara luas diseluruh Indonesia. Dengan sistem ini memungkinkan masyarakat membuat pelaporan. Bahkan dapat berdiskusi tentang karhutla melalui akses call centre maupun jaringan media sosial. Baik facebook, instagram dan twitter.

Website Sipongi yang dapat diakses setiap saat alamat: http://sipongi.menlhk.go.id. Sipongi telah menjadi rujukan dunia dalam pengembangan sistem pengendalian Karhutla. Terutama oleh negara-negara pemilik areal gambut.

Melalui Pusat Riset Internasional Gambut Tropis di Indonesia, negara-negara di dunia dapat mempelajari sistem pengendalian karhutla. Termasuk di dalamnya terkait sistem Sipongi.

KLIK INI:  Rakor Pengendalian Karhutla di Aceh Rekomendasikan Penetapan Status Siaga Lebih Dini