10 Bahan Berkelanjutan untuk Pakaian yang Mesti Diterapkan

oleh -8 kali dilihat
8 Cara Sederhana Mendaur Ulang Pakaian Bekas Agar Layak Pakai
Ilustrasi pakaian/foto-Ist

Klikhijau.com – Penggunaan bahan-bahan berkelanjutan terus berkembang. Hal itu patut diberi apresiasi. Karena dapat menghindarkan kita dari berbagai masalah, perubahan iklim salah satunya.

Salah satu bahan berkelanjutan yang mulai banyak dilirik adalah bahan pakaian. Pakaian telah mencatatkan dirinya sebagai bagian dari penyumbang limbah yang besar.

Misalnya pada tahun pada tahun 2020 lalu saja, sekitar 18,6 juta ton limbah tekstil  terbuang  ke tempat pemrosesan akhir (TPA).

Bayangkan saja, rerata konsumen membuang 60 pakaiannya hanya dalam waktu setahun setelah membeli.

Karena itu, jika perilaku ini terus berlanjut, maka pada tahun 2050 mendatang, di seluruh dunia limbah tekstil  akan mencapai 300 juta ton. Ngeri kan?

KLIK INI:  Mengenal Landscape Fotografi dan Perlengkapan Khusus Saat Anda di Lapangan

Bagaimana di Indonesia, menurut penelitian yang dilakukan YouGov, bahwa 66 persen masyarakat dewasa di Indonesia membuang sedikitnya satu pakaian mereka dan 25 persen membuang lebih dari 10 pakaian mereka dalam setahun. Belum lagi, 41 persen millenial Indonesia menjadi konsumen produk fast fashion terbesar.

Karena itu, maka yang mesti dilakukan adalah mengikuti saran dari  United Nations, yakni menggunakan   bahan eco-friendly Bagai  industri mode untuk mengurangi limbah tekstil.

Berikut ini beberapa bahan yang  dianggap berkelanjutan untuk pakaian  :

  • Katun organik

Katun organik ditanam tanpa penggunaan pestisida atau bahan kimia berbahaya. Produksinya juga mempertimbangkan keberlanjutan tanah dan air.

  • Serat bambu

Bambu adalah tanaman yang cepat tumbuh dan dapat diperbarui dengan cepat. Bahan serat bambu yang dihasilkan ringan, lembut, dan ramah lingkungan.

KLIK INI:  Pudarnya Kesetiaan Burung Laut Albatros di Tangan Perubahan Iklim
  • Lenan

Lenan yang juga yang biasa pula dieja linen, terbuat dari serat tanaman rami. Tanaman rami dapat tumbuh dengan sedikit atau tanpa pestisida, dan seratnya dapat didaur ulang atau terurai dengan mudah.

  • Modal

Modal adalah serat yang terbuat dari kayu beech. Proses produksinya menggunakan bahan kimia yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan serat sintetis, dan kayu beech yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola dengan baik.

  • Tencel

Tencel adalah serat yang dihasilkan dari kayu eukaliptus. Proses produksinya menggunakan pelarut yang dapat didaur ulang, sehingga mengurangi dampak lingkungan.

KLIK INI:  Perubahan Iklim Telah Melangitkan Harga Pohon Natal
  • Wol organik

Bahan ini diperoleh dari domba yang dibiakkan dengan metode organik. Ini berarti mereka tidak diberi hormon pertumbuhan atau antibiotik, dan pemeliharaannya dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan alam.

  • Sutera organik

Bahan ini dibuat dari ulat sutera yang diberi makan dedaunan organik. Produksi sutera organik mempertimbangkan praktik budidaya yang bertanggung jawab terhadap serangga dan lingkungan sekitarnya.

  • Pinatex

Pinatex adalah kulit nabati yang terbuat dari daun nenas. Bahan ini  adalah alternatif kulit non-biodegradable. Bahanya  terbuat dari serat selulosa yang diekstraksi dari daun nanas, PLA, dan resin berbasis minyak bumi

Bahan ini   dapat menjadikannya alternatif yang berkelanjutan dan rendah limbah untuk kulit berbasis hewan dan minyak bumi.

KLIK INI:  Seruan Kritis Komunitas Agama agar Pemerintah Serius Tangani Krisis Iklim
  • Kapas daur ulang

Kapas adalah salah satu bahan alami yang paling populer dan banyak digunakan dalam industri tekstil. Ini alami dan dapat terurai secara hayati, dan membuat kain yang kuat namun lembut dan bernapas.

Harus diakui kapas adalah bahan yang ideal dan berkelanjutan. Namun, dalam hal keberlanjutan, budidaya kapas pada skala dan intensitas yang diperlukan untuk memenuhi permintaan industri fesyen sangat bermasalah.

Pertanian kapas intensif air dan tanaman membutuhkan penggunaan pestisida dan tapak tanah yang luas. Ini sama sekali bukan tanaman yang ramah lingkungan. Di situlah kapas daur ulang masuk untuk mengurangi kerusakan lingkungan akibat pertanian kapas.

  •  Plastik daur ulang

Pakaian yang terbuat dari plastic daur ulang telah banyak diterapkan di dunia olah raga, khususnya speak bola. Misalnya club speak bola dari ibu kota spanyol telah menggunakan plastic daur ulang untuk jersey mereka.

Dengan menyulap sampah plastik menjadi jersey akan mengurangi timbulan sampah plastic di darat dan lautan. Bahan ini diklaim juga ramah lingkungan.

Sahabat hijau, itulah beberapa bahan berkelanjutan yang dapat digunakan oleh industri pakaian atau tekstil.

Selain mempertimbangkan bahan pakaian yang ramah lingkungan, penting juga untuk memperhatikan siklus hidup produk, yaitu bagaimana pakaian diproduksi, digunakan, dan dibuang setelah tidak terpakai.

Kenapa harus beralih ke bahan berkelanjutan, sebab menurut Program Director for Sustainable Governance Strategic Kemitraan Dewi Rizki, bahwa mengurangi sampah fesyen adalah aksi sederhana yang bisa kita lakukan untuk memperlambat perubahan iklim.

KLIK INI:  5 Permainan Outdoor untuk Anak yang Layak Dihidupkan Kembali