Limbah Menumpuk, Pemerintah Cina Tutup Base Camp Gunung Everest

oleh -623 kali dilihat
Ilustrasi sampah di gunung Everest
Ilustrasi sampah di gunung Everest/foto-youtube
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Cina, Klikhijau.com – Kabar kerusakan gunung Bawakaraeng telah lama berembus. Salah satu penyebabnya adalah pendaki yang membuang sampah sembarangan. Hal tersebut yang memicu Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan pernah meneriakkan penutupan pendakian gunung Bawakaraeng, tapi hal tersebut sepertinya belum terwujud.

Barangkali Bupati Gowa perlu meniru pemerintah Cina yang mengambil sikap tegas dengan  menutup pangkalan pendakian atau base camp Gunung Everest untuk pengunjung yang tidak memiliki izin pendakian.

Langkah tegas itu diambil untuk menangani masalah limbah yang terus bertambah di lokasi tersebut. Pada musim semi yang lalu tiga operasi pembersihan telah mengumpulkan delapan ton limbah, termasuk kotoran manusia dan peralatan pendaki gunung yang ditinggalkan.

Gunung dengan puncak tertinggi di dunia ini lama bergelut dengan meningkatnya kadar sampah selama beberapa tahun terakhir, karena jumlah pengunjung yang meningkat. Pangkalan pendakian Everest di Cina, yang terletak di Tibet, populer karena dapat diakses dengan mobil – sedangkan pendakian dari Nepal hanya dapat dicapai dengan mendaki selama hampir dua minggu.

KLIK INI: Gunung Bawakaraeng Semakin Kritis, Salah Satu Penyebabnya adalah Pendaki

Dengan adanya larangan itu berarti turis hanya bisa mendaki hingga sebuah biara yang berada sedikit di bawah ketinggian pangkalan pendakian di level 5.200 meter dari permukaan air laut. Lebih banyak orang mengunjungi gunung dari sisi selatan di Nepal, tetapi selama beberapa tahun terakhir, jumlah orang meningkat terus di sisi Cina.

Chinese Mountaineering Association mengatakan 40.000 mengunjungi base camp Everest pada 2015. Sementara menurut Kementerian Hutan dan Konservasi Nepal, rekor 45.000 pengunjung yang mendaki melalui Nepal tercatat pada periode 2016-2017.

Untuk pendaki gunung yang memiliki izin mendaki hingga puncak di ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut, masih akan diizinkan untuk melintasi pangkalan pendakian yang lebih tinggi.

Pada bulan Januari, pihak berwenang mengumumkan bahwa mereka akan membatasi jumlah izin pendakian setiap tahun hingga 300 pendaki saja.

Upaya pembersihan tahun ini juga akan mencoba untuk memindahkan mayat pendaki gunung yang telah meninggal di lokasi yang acap kali disebut sebagai zona kematian – yang terletak di atas 8.000 m, di mana udaranya terlalu tipis untuk menopang kehidupan dalam waktu lama.

KLIK INI: Fungsi Gunung yang Perlu Diketahui, Setelah Tahu Anda Tak akan Tega Merusaknya

Menurut laporan di 2016, penduduk lokal Nepal (Sherpa) harus membersihkan 11.793 kilogram feses manusia di Everest, setiap tahunnya. Mereka seperti tinggal di tengah-tengah kotoran karena selama musim hujan, tinja dari gunung mengalir ke sungai.

Di media sosial Cina, klaim telah menyebar dalam beberapa hari terakhir bahwa pangkalan pendakian Everest ini akan ditutup secara permanen untuk turis – tetapi Xinhua mengutip pejabat yang menyangkal hal itu.

Pendaki yang meninggal di zona kematian mayanya sering tetap berada di gunung selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun karena ketinggian yang dingin dan tinggi sehingga sulit dijangkau untuk melakukan evakuasi. (ir)