Pengganti Plastik, Piring dan Gelas Ini Dibuat dari Daun Pisang

oleh -2,545 kali dilihat
Pengganti Plastik, Piring dan Gelas Ini Dibuat dari Daun Pisang
Pengganti plastik, piring dan gelas ini dibuat dari daun pisang/Foto-bananaleaftechnology.com

Klikhijau.com – Sampah plastik bagi bumi sudah cukup lama berlangsung. Krisis lingkungan sekarang ini menyebabkan banyak kerusakan. Satwa liar pun tak lepas dari dampaknya, terutama di lautan.

Berbagai cara pun telah dilakukan demi menyelamatkan bumi dari kepungan plastik. Salah satunya adalah mengganti penggunaan plastik sekali pakai dengan yang lebih mudah terurai, termasuk daun pisang.

Di wilayah Asia, daun pisang telah digunakan sebagai wadah dan pembungkus makanan secara turun-temurun. Namun, sifatnya yang tidak bertahan lama membuatnya tidak bisa dijadikan alternatif pengganti plastik.

Hingga pada tahun 2010, seorang anak bernama Tenith Adithyaa yang baru berumur 11 tahun di India menemukan solusinya. Tenith pertama kali menemukan penggunaan daun pisang dalam waktu yang lama sebagai pengganti plastik.

KLIK INI:  Daunnya “Wajib” Ada Saat Lebaran, Ini Filosofi Pohon Pisang

Banana Leaf Technology, begitu temuan ini diberi nama. Teknologi ini mengembangkan praktik tradisional yang sesuai dengan kebutuhan modern. Memberikan solusi masalah global lingkungan yang sudah berlangsung lama.

Tanpa bahan kimia

Biomaterial yang diproses ini benar-benar bebas bahan kimia, hemat biaya, dan 100% dapat terurai secara hayati.

Temuan ini menggunakan 100 persen daun pisang organik sebagai bahan bakunya. Jadi daunnya bisa tetap hijau sepanjang tahun dan bisa bertahan hingga tiga tahun.

Setelah proses pengawetan, daun memiliki kemampuan menahan beban, tahan terhadap suhu ekstrem, elastisitas, dan fleksibilitas.

Di laman web Banana Leaf Technology tertulis, daun yang diproses lebih tahan patogen dengan sifat antivirus, antijamur dan antibakteri.

Saat ini, Banana Leaf Technology menawarkan 30 produk yang semuanya terbuat dari daun pisang. Produk-produk ini termasuk piring, gelas, kotak makanan, kertas tulis dan amplop.

KLIK INI:  Momentum Hari Mangrove Sedunia, Pemerintah Gelorakan Semangat Penanaman

Selain mengurangi polusi, Banana Leaf Technology juga mengurangi risiko makanan dan minuman bercampur dengan plastik dan racun.

Ini tentu menjadikannya sebagai peralatan dapur dan penyimpanan makanan yang jauh lebih sehat daripada plastik.

Selain itu, jika penggunaannya telah sampai ke masa expire, peralatan ini bisa dijadikan sebagai pakan ternak atau pupuk.

Inspirasi awal penemuan
Tenith-Adithyaa
Tenith Adithyaa

Banana Leaf Technology ini terinspirasi dari mimpi Tenith untuk menciptakan biomaterial berkelanjutan dan mengakhiri krisis lingkungan. Keinginannya untuk menghidupkan kembali praktik tradisional Asia Tenggara yang terlupakan.

Kala itu, Tenith melihat petani membuang banyak daun pisang sebagai sampah. “Bisakah daun-daun ini ditingkatkan secara biologis?”. Begitulah yang terpercik dalam benaknya ketika itu.

Dengan coba-coba, fase awal melestarikan daun selama sekitar satu tahun tanpa menggunakan bahan kimia apa pun dibuat di bulan Oktober 2010. Dan begitulah kisah ini dimulai.

Sejak saat itu, Banana Leaf Technology yang telah dipatenkan sudah menerima tujuh penghargaan internasional.

KLIK INI:  Pesan khusus Menteri LHK: Kerjakan Apa yang ditulis dan Tuliskan Apa yang Telah dikerjakan!