Momen Hari Lingkungan, BBKSDA Sulsel Lepasliarkan Satwa Plus Tanam Pohon

oleh -92 kali dilihat
Momen Hari Lingkungan, BBKSDA Sulsel Lepasliarkan Satwa Plus Tanam Pohon
Kepala BBKSDA Sulsel, Ir Jusman sedang menanam pohon di halaman kantor BBKSDA Sulsel di Makassar - Foto: Ist

Klikhijau.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulsel memperingati  Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan langkah nyata penyelamatan satwa dan alam melalui pelepasliaran satwa dan penanaman pohon, pada tanggal 6 juni 2022 di Balai Besar KSDA Sulsel dan 3 kawasan konservasi.

Satwa yang dilepasliarkan berupa 9 (sembilan) ekor Ular Sanca Kembang (Phyton reticulatus) dan satu ekor Tarsius (Tarsius sp.)

Sedangkan untuk kegiatan menanam pohon, Kepala Balai Besar KSDA Sulsel bersama jajarannya menanam pohon Gaharu (Aquilaria sinensis), Ketapang (Terminalia catappa) dan Kayu Putih (Melaleuca leucadendra) di halaman Kantor Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan pada hari Senin, 6 Juni 2022.

Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, Pejabat Struktural dan staf, setelah melaksanakan apel pagi, melakukan penanaman pohon di halaman kantor Balai Besar KSDA Sulsel.

“Momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia tidak harus diperingati dengan hal besar, lakukan kegiatan kecil mulai dari lingkungan tempat tinggal atau kerja, dimana kegiatan tersebut bermanfaat bagi alam dan manusia”, ujar Ir. Jusman dalam arahan apel pagi Senin, 06 Juni 2022.

KLIK INI:  BBKSDA Selenggarakan Jungle Track di Hari Bakti Rimbawan 2019

Selain menanam pohon, BBKSDA Sulsel juga melakukan pelepasliaran satwa. Pelepasliaran satwa dilakukan pada tanggal 3 Juni 2022 sebagai kegiatan road to world environment day.

Satwa yang dilepasliarkan di 3 (tiga) kawasan konservasi, yang meliputi Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo, terdiri dari 1 ekor Tarsius (Tarsius sp.) di Cagar Alam Kalaena, 8 ekor Ular Sanca Kembang (Phyton reticulatus) di Cagar Alam Faruhumpenai dan 4 ekor Ular Sanca Kembang (Phyton reticulatus) di Taman Wisata Alam (TWA) Nanggala III, Kota Palopo.

Tarsius yang dilepasliarkan di Cagar Alam Kalaena, sebelumnya dievakuasi oleh tim WRU Seksi Konservasi Wilayah II di Manggala Agni Daops Malili.

Laporan keberadaan tarsius berasal dari postingan grup Facebook, tentang adanya satwa liar dilindungi jenis Tarsius yang ikut terjebak dalam jerat ayam hutan yang dilakukan oleh salah satu warga Malili di sekitar hutan daerah Ussu.

Tarsius yang termasuk satwa dilindungi dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018, bersifat nocturnal dimana habitatnya adalah hutan Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan, serta di pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar, dan Peleng.

lingkungan

KLIK INI:  Kurangi Sampah Laut, PT Elnusa Luncurkan Program CSR ASIAP di Minahasa Selatan

Inisiatif peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia juga dilakukan oleh petugas di lapangan, tepatnya pada tanggal 5 Juni 2022, petugas Resor Bone mengikuti kegiatan pembersihan pesisir pantai dan hutan mangrove serta penanaman mangrove di Kelurahan Waetuo Kecamatan Tante Riattang Timur.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Dinas Lingkungan Hidup Bone dan melibatkan organisasi kepemudaan, antara lain adik-adik Pramuka utusan kwartir cabang dan utusan Saka Wanabakti, dengan jumlah peserta sebanyak 300 orang.

Sebagai informasi, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan maksud untuk meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan bumi.

Pelepasliaran satwa dan penanaman pohon adalah salah satu bentuk upaya Balai Besar KSDA Sulsel dalam menjaga dan merawat bumi.

Ekosistem yang terjaga menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi peradaban manusia dan bumi.

Sebagai contoh melepaskan ular ke alam bertujuan agar dapat berperan dalam proses ekologi, karena ular mempunyai peran penting dalam rantai makanan dan lingkungan. Selain itu juga untuk mengendalikan tikus atau hama. Jadikan momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia sebagai langkah awal untuk melakukan hal-hal baik bagi bumi.

KLIK INI:  Waigeo, Pulau dengan Keanekaragaman Hayati yang Menakjubkan