- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – Saat resah membiak karena banyak teknologi tak berpihak pada lingkungan. Angina sepoi penh harapan datang dari kreativitas anak bangsa yang melerai resah terhadap keselamatan lingkungan. Banyak dari mereka yang menciptakan teknologi ramah lingkungan.
Penasaran, inilah 4 penemuan teknologi ramah lingkungan dari tangan kreatif anak bangsa:
-
Motor Listrik
Seiring berjalannya waktu, Indonesia mulai memiliki kemampuan dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan yang inovatif. Brand Gesits (Garansindo Electric Scooter ITS) menambah deretan karya anak bangsa yang patut dibanggakan.
Dengan kapasitas baterai 5.000 wh atau 5kWH, motor listrik ini bisa menempuh 80 hingga 100 km setelah melakukan pengisian baterai selama empat jam. Para pembuat teknologi ramah lingkungan yang juga adalah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November.
-
Kompor Hidrogen
Dede Miftahul Anwar berhasil membuat kompor berbahan hydrogen atau air. Idenya ini berawal dari masalah yang terjadi di kampungnya, Desa Cihambulu, Kabupaten Subang, yaitu langkanya ketersediaan bahan gas elpiji sehingga mempersulit para warga untuk mendapatkan gas elpiji tersebut.
Dengan kemampuan Dede, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang dapat menganalisa masalah serta melihat peluang untuk mengatasi masalah tersebut, maka terciptalah kompor yang memiliki teknologi ramah lingkungan ini.
Perusahaan yang telah dibangun oleh Dede diberi nama CV ENERGON (Energi Olahan Nasional), dan memiliki visi menjadi perusahaan mandiri energi nasional berbasis hidrogen berdaya saing tinggi. Produk ini akan dipasarkan dengan harga Rp 450 ribu dan pengisian gas hidrogen hanya dengan Rp 10 ribu.
-
Lemari Es Tanpa Listrik
Dua siswa SD Al Azhar 14 Semarang, Arya dan Sanika berhasil membuat Lemari es tanpa listrik. Karya mereka berhasil membawa pulang medali perunggu setelah mengikuti World Creativity Festival Advanced Institue and Technology (KAIST) Daejon, Korea Selatan tahun 2015 lalu.
Ide kedua anak tersebut dibuat menggunakan alat dan bahan yang cukup sederhana seperti box sterofoam, kaleng biskuit untuk menaruh sayur atau buah, pasir dan air dingin untuk menjaga kestabilan suhu dalam sterofoam.
-
Lampu Seumur Hidup
Tiga orang mahasiswa dan mahasiswi Universitas Brawijaya, Malang. Elok Fitriani Tauziat, Nurhasna Fauziyyah, dan M. Alfian Arifin memanfaatkan ilmu mereka di bangku kuliah jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan menciptakan teknologi ramah lingkungan untuk mengatasi krisis energi listrik.
Mereka menggunakan bakteri bioluminescence dan alat biolie, cahaya yang dihasilkan mencapai 10.68 watt untuk menerangi sebuah ruangan hingga 68 meter.
Lampu seumur hidup akan bertahan lama jika kamu bisa merawatnya dengan memberikan bakteri tersebut nutrisi berupa sayuran yang sudah difermentasi.
Ternyata banyak anak muda Indonesia yang memiliki ide kreatif. Tinggal bagaimana upaya pemerintah mengembangkan temuan mereka sehingga bisa bermanfaat lebih kepada masyarakat luas, agar bumi dan seisinya tetap sehat dan lestari dengan teknologi ramah lingkungan.
Oya, mantul itu, mantap betul…