- Dari Pohon Enau Itu - 01/04/2023
- Kaktus Centong, Tanaman Hias yang Bisa Menjernihkan Air Sungai - 28/03/2023
- Pohon Air Mata - 26/03/2023
Klikhijau.com – Memiliki bunga berwarna ungu kebiruan. Menjadikan bunga telang sebagai pilihan menciptakan halaman rumah yang indah.
Bunga bernama latin Clitoria ternatea ini merupakan salah satu dari tanaman yang semua bagiannya memiliki manfaat fungsional bagi tubuh manusia.
Bagian kelopak bunganya bermanfaat sebagai antioksidan, antidiabetes, antiobesitas, antikanker, antiinflamasi, antibiotik dan melindungi jaringan hati. Berbagai komponen bioaktif terdapat pada bunga telang, baik yang bersifat lipofilik maupun hidrofilik (Abdullah Muzi Marpaung, 2020)
Melihat manfaatnya yang besar itu. Membuat pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengolahnya menjadi aneka minuman.
Membuat minuman dari bunga ini tidak perlu puyeng masalah bahan baku. Membudiyakan bunga telang tidak sulit. Ia memiliki karakter pertumbuhan yang mudah. Anda dapat menanamnya di taman atau pekerangan rumah. Pun tidak membutuhkan perawatan berlebihan.
Ide membuat minuman dari bunga ini oleh masyarakat Desa Sumbermulyo, merupakan ide yang cerdas dalam menangani masalah ekonomi keluarga di tengah terjangan Covid-19.
Danang Ari Krisnadi, pemilik UKM ‘Ash Shikhah’ di Dusun Sirat, Sumbermulyo mengatakan, masyarakat memproduksi beberapa minuman dari pengolahan bunga telang. Produk mereka berupa teh tubruk, teh celup, minuman original hingga campuran madu.
Produk dari bunga ini menurut Abdullah Muzi Marpaung (2020) mudah dijumpai di restoran termasuk minuman atau dalam bentuk penganan lain.
Bunga telang, segar ataupun kering, kini relatif semakin ramai diperjualbelikan. Semakin banyak pula yang menanam tanaman bunga telang di pekarangan rumah untuk keperluan satu keluarga.
Membudidayakan bunga telang diakui Danang tidak sulit. Ia sendiri membudidayakan bunga telang sekitar enam bulan yang lalu di pekarangan rumahnya
Tidak hanya Danang yang membudidayakannya, tapi juga warga sekitar. Mereka memanfaatkan waktu yang lebih banyak di rumah akibat pandemi wabah Covid-19.
Danang membudidayakan bunga telah belum lama. baru 6 bulan terakhit, tapi sudah bisa memanen bunganya kurang lebih 50 kilogram dalam sebulan.
“Proses pengolahannya saya dapatkan dari mengikuti sebuah seminar. Dari situ saya mencoba membuat aneka minuman, dan Alhamdulillah dapat respons dari konsumen,” kata Danang.
Tidak hanya minuman
Sesungguhnya masayarakat telah lama memanfaatlkan Clitoria ternatea sebagai obat tradisional untuk penyembuhan berbagai penyakit.
Jadi, rasanya wajar jika masyarakat menjadikannya sebagai salah satu tanaman obat keluarga (TOGA). Bagian bunga ini yang umum dimanfaatkan, yakni bunga dan daun (Endang Christine Purba, 2020).
Bunga ini dapat mengobati mata merah, mata lelah, tenggorokan, penyakit kulit, gangguan urinaria dan anti racun (Triyanto 2016).
Untuk luka, cukup menumbuk daun bunga lalu tempelkan pada luka yang bernanah sedangkan jika direbus dan dicampur dengan tumbuhan lainnya dapat mengobati keputihan (Putri, 2019)
Namun, bagi masyarakat Desa Sumbermulyo, bunga telang tidak sekadar sebagai tanaman obat. Karena selain membuatnya jadi aneka minuman, bunga ini juga menjadi shampo, bodywash, sabun cair, dan handshop anti bacterial
“Untuk pasar kita sudah kirim ke Makassar (Sulawesi), Kalimantan pernah, ke Lombok (NTB) juga pernah. Kalau untuk omset naik turun karena mengikuti pasar, rata-rata dalam sebulan hasil penjualan antara Rp5 juta sampai Rp8 juta,” katanya.
Danang mengakui produk olahan dari bunga telang dijual dengan harga mulai dari Rp5 ribu sampai Rp25 ribu untuk minuman teh tergantung ukuran, kemudian untuk aneka sabun dijual dengan harga mulai dari Rp10 ribu sampai Rp15 ribu.
Mencontek ide masyarakat Desa Desa Sumbermulyo yang mengolah tanaman memiliki nilai tidak ada salahnya.