“Jumpa Berlian”, Cara Pemkab Selayar Kampanye Kelola Sampah di HPSN 2023

oleh -998 kali dilihat
"Jumpa Berlian", Cara Pemkab Selayar Kampanye Kelola Sampah di HPSN 2023
Aksi Pemkab Selayar bersama warga rayakan HPSN 2023 - Foto: Alif Fajrin

Klikhijau.com – Momen Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati setiap 21 Februari setiap tahunnya dengan berbagai rangkaian kegiatan, tak terkecuali di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat” menjadi tema membingkai peringatan HPSN tahun ini.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Selayar menggelar “Jumpa Berlian” melibatkan masyarakat luas di 13 titik tersebar di 4 kecamatan, ribuan orang dari Aparatur Sipil Negara (ASN) bersama dengan Pegawai Harian Lepas (PHL), TNI/Polri serta Instansi vertikal, BUMD dan BUMN dan organisasi kemasyarakatan melakukan pembersihan pantai mulai dari Kota Benteng hingga ke Desa Pamatata.

Bupati Kepulauan Selayar, Muh. Basli Ali, menyebutkan giat pada momentum ini adalah momen tepat untuk melakukan pembersihan sampah disepanjang pesisir Pulau Selayar secara massal.

“Setidaknya bisa meminimalisir sampah kiriman pada saat musim barat tiba,” ucap Basli Ali.

Selain itu kata Basli Ali, pembersihan sampah pesisir adalah salah satu langkah awal menyambut persiapan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits STQH Sullsel, yang diketahui Kabupaten Kepulauan Selayar akan menjadi tuan rumah yang rencananya akan dihelat pada Mei mendatang.

KLIK INI:  Joss! Kolaborasi Penanganan Sampah di Kelurahan Sambung Jawa Makassar Kian Apik

Jumpa Berlian sebagai agenda rutin melakukan aksi bersih di lingkungan sekitar, sebelumnya pernah digelar setiap hari jumat, kemudian pelaksanaannya melandai saat pandemi covid 19.

“Pada moment ini kita juga ingin menggalakkan kembali gerakan Jumpa Berlian yang dilaksanakan setiap hari Jumat pada lingkungan masing-masing, meskipun belum sepenuhnya tuntas, namun di sepanjang pesisir sampah-sampah kiriman sudah dapat diminimalisir,” pungkasnya.

Momentum itu juga menjadi penguatan kampanye Jumpa Berlian yang dianggap belum tersosialisasi dengan baik.
Salah satu masyarakat yang dimintai tanggapan, Alif Fajrin, menganggap pengelolaan sampah di Pulau berjuluk Tanadoang itu masih perlu peningkatan upaya pengelolaan.

“Belum baik menurut ku (pengelolaan sampah), harusnya ada program Jumat bersih yang di laksanakan secara rutin di setiap desa maupun di kota,” ujar Fajrin yang juga mengikuti kegiatan dan mengabadikan momen peringatan HPSN.

“Tidak ku mengerti maksud jumpa berlian itu,” sambungnya.

Sampah yang dikumpulkan di berbagai titik dijemput menggunakan mobil pengangkut DLH menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kaburu, Kecamatan Bontomanai.

KLIK INI:  Apa Dampak Sosial yang Ditimbulkan dari Sampah?

HPSN, Momen Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan pesan, bahwa HPSN menjadi momentum bagi pengelolaan sampah secara berkelanjutan sekaligus memberikan dampak positif terhadap kontribusi upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

“HPSN yang diperingati setiap tanggal 21 Februari merupakan sebuah konstelasi perjalanan panjang sistem pengelolaan sampah. Bukan hanya fokus ke pengelolaan sampah terintegrasi saja, namun dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan ekosistem kehidupan global yaitu pengendalian perubahan iklim melalui penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah,” ungkap Vivien, saat memberikan kuliah umum di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (15/2), dilansir dari menlhk.go.id.

Pengelolaan sampah saat ini dianggap mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus manifestasi dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource melalui cara kerja ekonomi sirkular dan sampah menjadi sumber energi.

“HPSN 2023 harus menjadi babak baru pengelolaan sampah di Indonesia menuju Zero Waste, Zero Emission” tegasnya.

Semenjak lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, paradigma pengelolaan sampah menunjukkan perubahan baik. Pendekatan ekonomi linier dalam pengelolaan sampah dengan ciri khas kumpul, angkut dan buang ke TPA, telah digantikan dengan ekonomi sirkular yang memegang prinsip regenerate natural system, design out of waste, dan keep product and material in use melalui strategi elimination, reuse, dan material circulation. Menjalankan prinsip dan langkah-langkah baik dimaksud, merupakan perwujudan dan praktik terbaik dalam menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.

KLIK INI:  Menggagas Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berkelanjutan Berbasis Warga