- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – Meningkatkan kesadaran akan lingkungan dan perubahan iklim menjadi pesan utama dalam film dokumenter berjudul “Semesta”. Film ini mengangkat upaya merawat lingkungan dari beragam sudut pandang seperti budaya dan agama khas Indonesia.
“Film Semesta menggambarkan kearifan lokal, nilai-nilai sosial dan budaya serta religi dari berbagai wilayah di Indonesia. Yang memberi contoh bagaimana seharusnya perilaku kita dalam mengelola hidup agar harmonis dengan alam,” kata Ruandha Agung Sugadirman Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Seperti dilansir ANTARA dalam konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019, KLHK bekerja sama dengan PT Talamedia menayangkan film “Semesta”.
Film itu berkisah tentang masyarakat Indonesia dengan berbagai latar belakang budaya dan religiusitas yang berbeda memiliki kesamaan dalam hal menjaga alam.
Lebih lanjut Ruandha menjelaskan, Indonesia merupakan negara dengan hutan tropis terluas di dunia dan menjadi harapan komunitas internasional untuk perubahan iklim. Banyak pula Taman Nasional Indonesia yang belum terdokumentasikan dengan baik, sehingga menjadi tantangan ke depan.
Eksplor tujuh provinsi Indonesia
Menariknya, film mengambil tujuh provinsi Indonesia yang menampilkan usaha individu atau kelompok untuk menjaga lingkungan dan hutan. Provinsi itu meliputi Aceh, DKI Jakarta, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, dan Papua.
Nicholas Saputra, Komisaris PT Talamedia mengatakan tim produksi telah mendalami berbagai riset guna mencari tokoh-tokoh yang tepat untuk film tersebut. Contohnya bagaimana pemimpin agama di Aceh dan Flores berusaha hidup berdampingan dengan alam. Bagaimana pula upaya dalam membangun sumber energi yang ramah lingkungan.
“Di desa paling ujung di Aceh ada Desa Pabel di mana kepala agama melakukan usaha agar satwa gajah bisa hidup berdampingan dengan masyarakat di sana. Hingga kini gajah bisa berlalu lalang bebas,” ujarnya.
Untuk yang berminat menonton, film “Semesta” akan diputar di bioskop awal tahun 2020. Promosi akan dilakukan selama dua bulan dan film berdurasi sekitar 90 menit tersebut rencananya akan didaftarkan dalam agenda festival film internasional.
“Kami akan mendaftarkan ke festival-festival internasional. Kebetulan kami sudah masuk untuk bulan November di festival lingkungan hidup di Barcelona. Lalu ada beberapa yang masih menunggu jawaban,” ujar laki-laki yang juga menjadi aktor utama film Gie itu.
