Dunia Amfibi Terancam Tamat oleh Pemanasan Global

oleh -15 kali dilihat
Spesies katak baru
Spesies baru katak/foto-bbc.com

Klikhijau.com – Dunia amfibi berada di ujung tanduk. Penyebabnya adalah pemanasan global. Klaim itu disuarakan oleh sebuah studi baru yang  dipublikasikan di jurnal Nature.

Menurut studi tersebut, 2 persen atau 104 spesies amfibi dari 5.203 spesies yang diteliti, sudah mengalami peristiwa kepanasan di habitat alami mereka.

2 persen amfibi yang dimaksud sudah melampaui batas fisiologis mereka. Dalam skenario 4 derajat Celsius, 7,5 persen amfibi tidak akan mampu lagi bertahan hidup dari peristiwa pemanasan berlebihan di habitat alami mereka.

Jenis amfibi yang paling terdampak adalah amfibi darat. Sedangkan  amfibi yang hidup di daerah perairan atau di atas pohon mampu tetap merasa lebih sejuk.

KLIK INI:  Studi: Kantong Infus Dapat Melepaskan Mikroplastik ke Aliran Darah Manusia

Sementara amfibi di Belahan Bumi Selatan semakin rentan terhadap tekanan panas semakin dekat habitat mereka dengan garis khatulistiwa.

Para peneliti menemukan bahwa amfibi yang hidup lebih jauh dari garis khatulistiwa di Belahan Bumi Utara menghadapi lebih banyak ancaman kepanasan.

Para peneliti mempertimbangkan berbagai mikrohabitat amfibi, termasuk terestrial, arboreal, dan akuatik, dan membandingkan batas toleransi panas hewan tersebut dengan pola suhu harian aktual dari dekade terakhir.

Berdasarkan hal tersebut para peneliti mempertimbangkan suhu dalam kondisi pemanasan global saat ini beserta skenario pemanasan 2 derajat Celsius dan skenario pemanasan 4 derajat Celsius.

KLIK INI:  GreenFaith Bangun Kesadaran Komunitas Agama, Beraksi untuk Keadilan Iklim

Dilansir dari Ecowatch, pemanasan global saat ini diperkirakan akan mencapai antara 1,9 hingga 3,7 derajat Celsius pada tahun 2100, dengan sedikit peluang hingga pemanasan 4,4 derajat Celsius.

Menurut Patrice Pottier, penulis utama studi dan peneliti pascadoktoral di University of New South Wales, dampak meningkat dalam berbagai skenario pemanasan iklim. Ada peningkatan dampak antara iklim saat ini dan pemanasan +2C; tetapi dampak meningkat secara tidak proporsional pada pemanasan +4C.

“Tingkat keparahan dampak perubahan ini menunjukkan bahwa pemanasan global di atas +2C dapat menjadi titik kritis di mana kita mungkin melihat banyak kepunahan lokal,” katanya.

Apa dampaknya

Menurut laporan dari International Union for Conservation of Nature, saat ini, sekitar 41 persen dari semua amfibi, yang jumlahnya lebih dari 8.000 spesies, terdaftar sebagai hewan yang terancam punah.

KLIK INI:  G20 Sepakati Kerjasama Peran Lautan dalam Peningkatan Aksi Mitigasi Perubahan Iklim

Perubahan iklim telah memperburuk kondisi hewan ini. Bahkan perubahan kecil dalam suhu dapat sangat memengaruhi kelangsungan hidup amfibi. Selain itu, hilangnya habitat dan penyakit juga jadi ancaman terbesar mereka.

Jika dunia kehilangan amfibi, maka seluruh ekosistem akan terganggu, karena banyak hewan lain memakan spesies ini dan amfibi juga membantu mengendalikan organisme penular penyakit, seperti nyamuk

Karenanya, sejumlah ilmuwan berupaya menemukan cara untuk melindungi amfibi dengan lebih baik, misalnya melalui “spa medis” mini untuk membantu katak menangkal penyakit.

KLIK INI:  Sedekah, Solusi Bijak bagi Pendanaan Pemulihan Lingkungan

Dalam studi terbaru tentang amfibi yang terancam oleh pemanasan global, penulis menjelaskan bahwa upaya tambahan diperlukan untuk melindungi amfibi dari kenaikan suhu.

“Analisis kami menunjukkan dengan jelas bahwa vegetasi dan badan air sangat penting dalam melindungi amfibi selama gelombang panas,” jelas Pottier.

“Kami menemukan bahwa jika Anda menyediakan cukup air dan cukup naungan bagi amfibi, banyak dari mereka dapat bertahan hidup dari peristiwa panas ekstrem. Kita harus melindungi dan memulihkan lingkungan yang memungkinkan mereka mengatur suhu tubuh mereka,” tambahnya.

KLIK INI:  Pola Petir akan Berubah karena Perubahan Iklim?

Hal terbaik dan penting yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan amfibi adalah menekankan tindakan untuk mengekang pemanasan global.

“Kami menggunakan estimasi yang sangat konservatif dalam studi ini dengan asumsi akses ke lingkungan yang sejuk dan teduh. Oleh karena itu, dampak pemanasan global kemungkinan akan melampaui proyeksi kami,” kata Pottier.

“Jadi, semua upaya untuk membatasi pemanasan global diperlukan untuk melindungi amfibi di dunia,” pungkasnya.

KLIK INI:  Bagaimana Mengatasi Mikroplastik yang Kini Mulai Merasuk ke ASI?