Daeng Supu’, Lelaki yang Memancing Plastik di Tepi Kanal

oleh -506 kali dilihat
Daeng Supu', Lelaki yang Memancing Plastik di Tepi Kanal
Daeng Supu', dengan setia menunggu sampah plastik yang terbawa arus di tepi kanal PDAM Makasaar Jalan Abdullah Daeng Sirua/Foto-istimewa
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Bila dilihat sepintas dari kejauhan, lelaki itu nampak seperti sedang memancing ikan di kanal. Tetapi, ia tidak sedang memancing ikan, ia menangkap sampah plastik yang terbawa arus.

Namanya Daeng Supu’ (65), bermukim di tepi kanal PDAM Makassar Jalan Abdullah Daeng Sirua. Kurang lebih tiga tahun terakhir, Daeng Supu’ menggeluti kebiasaan tak biasa itu.

Duduk berjam-jam, sedari awal pagi hingga senja memainkan kayu yang di ujungnya ada jaring perangkap.

Setiap gelas plastik bekas minuman kemasan ia jumput di jaringnya. Ia piawai mengarahkan jaringnya sepanjang semeter setengah di arus kanal yang memang lambat.

Tak ada yang lolos. Sebab, mata Daeng Supu’ sangat cekatan, ia mengintai dari kejauhan benda-benda yang bergerak. Ia selalu siaga beraksi menangkap.

KLIK INI:  Edukasi dan Literasi Lingkungan Ala SD Negeri Borong

Gelas plastik ia kumpulkan dalam karung kecil. Ini membutuhkan kesabaran tingkat dewa. Sebab ada kalanya sampah plastik yang harusnya ia raih bercampur baur dengan sampah lainnya. Kadang perlu waktu cukup lama, baru ada sampah yang diinginkan datang.

Gerak tangannya sudah mulai lambat seiring usianya yang semakin menua. Daeng Supu’ menikmati drama hidupnya di tepi kanal. “Daripada tidak ada dikerja. Lebih baik menunggu sampah plastik di kanal,” kata Daeng Supu’ tegas.

Aktivitas Daeng Supu', Lelaki yang Memancing Plastik

Dalam sebulan, Daeng Supu’ hanya bisa mengumpulkan satu karung sedang limbah plastik. Ia menjualnya pada pengumpul dengan seratus ribu rupiah. Kadang lebih dari itu, kadang pula kurang.

Bila air di kanal pasang karena hujan deras, semakin banyak pula yang didapatnya.

Daeng Supu’ tidak pernah bosan menjalankan profesinya itu. Semenjak pensiun dari sebuah perusahaan swasta, ia menikmati hidupnya di tepi kanal. Rumahnya boleh dibilang tidak layak huni.

Tetapi, di sanalah ia menyemai bahagia. Dengan dua langkah saja, ia pun berjumpa kanal. Dan drama hidupnya terus berulang, entah sampai kapan?

Rumah daeng supu', Lelaki yang Memancing Plastik di Tepi Kanal
Kondisi rumah Daeng Supu’ tak layak huni.

“Ia bisa sakit kalau tidak bekerja,” kata seorang tetangganya. Aksi Daeng Supu’ memang selalu jadi pusat perhatian tetangganya. Tetapi, sebagian pengguna jalan mungkin mengira Daeng Supu’ sedang memancing.

Penghasilannya setiap bulan ia gunakan untuk makan. Sebagian dibagi pada keluarganya. Aksi langka Daeng Supu’ menunjukkan betapa negeri kita memang dikepung sampah plastik.

KLIK INI:  Cerita Warga Berdaya dan Kota yang Anti Ketahanan Lingkungan

Daeng Supu’ melihat peluang ekonomi pada plastik dan kanal. Peluang hidup yang tipis tak kompetitif.

Modalnya hanya kesabaran dan konsentrasi, sebab bila salah bergerak, Daeng Supu’ tentu bisa terjungkal ke dalam kanal.

Itu artinya, ia juga berbakti buat negeri, mempertaruhkan jiwa raganya agar sampah plastik tak bergelimpangan. Walau ia mungkin tak sepenuhnya paham, betapa berbahayanya sampah plastik.

Apa pun itu, Daeng Supu’ telah memancing kita semua yang kadang lupa membuang sampah sembarangan.

KLIK INI:  Mengapa Masih Ada Sampah Plastik di Antara Kita?