Klikhijau.com – Banyak cara dilakukan warga dan komunitas merayakan kemerdekaan. Mulai dari beragam lomba, hingga festival budaya. Spiritnya jelas, hari kemerdekaan adalah momen kegembiraan yang patut disyukuri.
Kreasi kegembiraan menyambut kemerdekaan RI ke -74 yang tergolong unik akan dilakukan oleh komunitas Kampoeng Bambu Toddopulia (KBT) Maros, Sulawesi Selatan.
Puncak acaranya diagendakan pada 16 – 17 Agustus 2018 di Desa Toddopulia, Maros. Festival yang pertama kali dilakukan ini dibaluti dengan serangkaian kegiatan selama 2 hari dengan mengusung tema ‘Merayakan kebudayaan dalam spirit Kemerdekaan.
Melalui Festival Republik Bambu, KBT ingin menyampaikan pesan bahwa khazanah budaya lokal perlu mendapat perhatian dan menjadi jati diri sebagai bangsa yang berbudaya.
“Festival Republik Bambu 2019 diagendakan beberapa kegiatan, dari Monolog Republik Bambu hingga puncaknya dengan Upacara pengibaran bendera merah – putih dengan versi Kampoeng Bambu Toddopulia,” kata Wahyuddin Yunus pegiat KBT.
Yang menarik adalah selama kegiatan Anda akan merasakan sensasi seperti berada di hutan bambu. Sebagaimana bambu yang fungsional dan digunakan untuk banyak hal, bambu juga termasuk inpirasi yang dapat memantik imajinasi dan kreativitas. Maka siapkan terbaiknya bergabung bersama lintas komunitas di KBT.
Berikut jadwal dan kegiatan yang akan digelar pada festival ini:
Jum’at, 16 Agustus 2019
Pukul 14.00 Peserta kemah mulai berdatangan ke kampoeng bambu toddopulia
Pukul 16.00 Persiapan acara malam dengan kegiatan al:
- Monolog Republik Bambu Pemutaran film
- Persembahan Musik Akustik dan musik lokal
- Diskusi lepas antar komunitas
Sabtu, 17 Agustus 2019
Pukul 07.00 – 16.00 Pameran foto frame bambu
Pukul 10.00 Upacara 17 – an versi Kampoeng Bambu Toddopulia
Pukul 11.00 Gelaran Pasar Kuliner
Pukul 12.00 Ishoma
Pukul 13.00 Lomba Akkarena
Urutan acara
Urutan acara upacara 17-an di Kampoeng Bambu Toddopulia sebagai rangkaian acara puncak Festival Republik Bambu 2019
- Iringan pakkanjara untuk menyambut kedatangan Tetua Adat (didampingi iringan pengawal 4 orang yang berpakaian adat) memasuki lapangan upacara.
- Komandan upacara beri laporan kepada Tetua Adat.
- Komandan upacara kembali utk menyiapkan barisan dan memimpin penghormatan kepada Tetua Adat.
- Persembahan Angngaru di depan Tetua Adat.
- Pengibaran bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dipimpin oleh Tetua Adat.
- Pidato oleh Tetua Adat.
- Penampilan kesenian lokal atau puisi Makassar yang bermuatan spirit kepahlawanan di bidang pertanian.
- Pembacaan do’a.
- Komandan upacara beri laporan sebagai tanda upacara telah selesai.
Catatan
- Setiap rangkaian urutan upacara diiringi sajian gendang.
- Setelah upacara dihidangkan aneka jajanan lokal sebanyak 17 jenis.
- Seluruh rangkaian upacara menggunakan bahasa Makassar.
