BMKG Peringatkan Sulsel Siaga Banjir, Angin Monsun juga Menghantui

oleh -205 kali dilihat
Waspada, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Esktrem di Beberapa Wilayah di Sulsel
Kondisi cuaca buruk sesuai prakiraan BMKG. Foto: BMKG
Anis Kurniawan

Klikhijau – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap potensi hujan lebat yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Hujan lebat berpotensi mengguyur sejumlah daerah mulai 12 Januari 2020 sekira pukul 07.00 WIB hingga 13 Januari 2020.

Dampak dari hujan lebat tersebut, sejumlah wilayah berpotensi dilanda banjir. Dari rincian BMKG, hanya wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berstatus siaga banjir.

Sementara daerah yang berstatus waspada banjir yakni, Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, serta Papua Barat dan Papua.

BMKG juga merilis bahwa Potensi wilayah terdapat banjir antara lain, Sumatera Barat (Status Waspada), Jambi dan Bengkulu (Waspada), Sumatera Selatan (Waspada), Banten (Waspada), Jawa Timur (Waspada), Sulawesi Selatan (Siaga), Sulawesi Tengah (Waspada), Maluku (Waspada), Papua Barat dan Papua (Waspada).

Dari pantauan Klikhijau, hari ini 12 Januari 2020, sejumlah titik di Sulsel terendam banjir seperti di Sidrap, Barru dan lainnya. Hujan deras disertai angin kencang memang terjadi dalam durasi yang cukup panjang.

KLIK INI:  AMAN Sulsel Gelar Diskusi Peringati Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara ke-22

Angin monsun

Sejak 5 Januari, BMKG juga memperkirakan wilayah Sulsel akan dilalui angin monsun antara tanggal 9-12 Januari 2020.

Angin Monsun adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan.

Di wilayah Indonesia, angin monsun ini terdapat dua macam yaitu : Angin Monsun Asia dan Angin Monsun Australia. Angin ini menyebabkan terjadinya hujan lebat dan angin yang sangat kencang.

Angin Monsun Musim Dingin Timur Laut (Angin Monsun Barat Asia) atau Angin Monsun Barat adalah angin yang bertiup sekitar bulan Oktober – April.

Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan Benua Australia musim panas, sehingga bertekanan rendah . Sedangkan Benua Asia lebih dingin, sehingga tekanannya tinggi.

Dalam kondisi ini, berdasarkan hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.

Dalam cuaca ekstrim seperti ini, kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan.

KLIK INI:  Kabar Buruk, Kasus Kehutanan Sulsel Masih Tinggi