Bayi Cegukan? Begini Manfaat Tak Terduga di Baliknya!

oleh -99 kali dilihat
Bayi Cegukan? Begini Manfaat Tak Terduga di Baliknya!
Ilustrasi

Klikhijau.com – Cegukan terjadi akibat kontraksi tiba-tiba dan umumnya terjadi berulang-ulang tiap menitnya. Udara yang tiba-tiba lewat ke dalam paru-paru menyebabkan ruang antara pita suara (glottis) menutup serta menyebabkan terjadinya suara hik.

Meski ada beberapa pengobatan rumah untuk mempercepat penyembuhan cegukan, biasanya akan berhenti dengan sendirinya. Namun ada beberapa pengobatan yang dibutuhkan dan dikenal dengan mana medis, singultus.

Cegukan bisa terjadi pada semua usia. Kadang jika terjadi pada bayi, orangtua kadang sering dibuat khawatir. Apalagi jika berlangsung dalam jangka waktu belasan menit.

Meski begitu, cegukan pada bayi memiliki manfaat tersembunyi. Menurut penelitian, ditemukan manfaat kesehatan yang tak terduga dari cegukan tersebut seperti dikutip dari Liputan6.com.

KLIK INI:  Peneliti Brasil Ungkapkan Racun Laba-Laba Pisang Bisa Atasi Disfungsi Ereksi

Saat masih berada di dalam kandungan ibu, janin sebenarnya cegukan. Bahkan diperkirakan, bayi yang lahir prematur menghabiskan satu persen waktu mereka cegukan atau sekitar 15 menit setiap hari.

Baru-baru ini, Kimberley Whitehead, peneliti dari University College London meneliti bayi cegukan yang dipublikasikan di jurnal Clinical Neurophysiology.

Penelitian menunjukkan, cegukan mendukung perkembangan otak pada bayi baru lahir. Hal ini memicu aliran sinyal otak yang bisa membantu bayi mempelajari soal bernapas.

Hasil analisis aktivitas otak pada bayi

Peneliti menganalisis aktivitas otak pada 13 bayi yang baru lahir. Tim peneliti menggunakan electroencephalography (EEG) untuk mempelajari otak dari masing-masing bayi dan meletakkan sensor gerakan pada torso untuk merekam cegukan.

Peneliti menemukan bahwa cegukan menimbulkan kontraksi pada otot diafragma. Perubahan fisik ini memicu gelombang otak pada korteks otak.

Rangkaian cegukan menyebabkan sinyal otak yang besar di otak. Mereka kemudian menghubungkan antara suara cegukan dengan perasaan kontraksi otot diafragma.

Hasil aktivitas dari cegukan ini mungkin membantu otak bayi mempelajari bagaimana memonitor otot pernapasan. Ini memungkinkan otot pernapasan bisa dikontrol dengan cara menggerakkan diafragma naik dan turun.

“Ketika kita lahir, sirkuit yang memproses sensasi tubuh belum tumbuh sepenuhnya. Pembentukan dari jaringan tersebut merupakan tahap perkembangan yang krusial bagi bayi baru lahir,” ungkap Lorenzo Fabrizi, peneliti dari University College London.

KLIK INI:  Bau Mulut karena Hal Ini, Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius