Warga Patanyamang Belajar Olah Bambu Jadi Kerajinan

oleh -1,750 kali dilihat
Warga Pattanyamang Belajar Olah Bambu Jadi Kerajinan
Hasil karya warga Desa Patanyamang/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN Babul) terus bina warga sekitar kawasan hutan. Kali ini latih warga Patanyamang olah bambu menjadi kerajinan dan furnitur.

Patanyamang adalah desa enclave. Enclave berarti perkampungan yang berada di kawasan hutan.

Pagi-pagi sekali warga Desa Patanyamang, Camba, Maros, sudah berkumpul di rumah Nurhidayah, Ketua Kelompok Tani Hutan Patanyamang. Sebanyak 30 anggota kelompok antusias menanti gelaran pelatihan olah bambu.

Kepala Desa Patanyamang, Kepala seksi pengelolaan taman nasional Wilayah II, dan Wakil PLN hadir pada pembukaan.

KLIK INI:  Pesan dan Upaya Memetik Hikmah Covid-19 ala Duta Baca Sulsel

“Saya ucapkan terima kasih kepada TLKM Unhas yang telah menginisiasi pelatihan olah bambu ini. Pelatihan ini tergelar berkat kerjasama TN Babul dan PT. PLN Regional Sulawesi. Ini adalah bentuk kepedulian kami kepada warga yang berada di encalave taman nasional,” ujar Alias, Kepala Seksi Taman nasional dalam sambutannya.

Keberadaan bambu memang cukup melimpah di desa yang berada di tengah hutan pinus ini. Bambu juga merupakan bagian dari hasil hutan bukan kayu. Di mana memungkinkan dimanfaatkan bagi warga yang bermukim di sekitar kawasan lindung.

Selama dua hari: 27 – 28 Oktober 2019, pelatihan berlangsung di rumah Nurhidayah, sebagai bengkel pengrajin bambu.

Hasilkan beragam karya

Pelatihnya tak tanggung-tanggung, didatangkan jauh-jauh. Adalah Yoyo Budiman, Direktur Akademi Bambu Jawa Barat menjadi mentor membuat souvenir dari bambu.

KLIK INI:  Margini, Ratu Daur Ulang Sampah dari Riau yang Karya-Karyanya Memukau

Tak hanya itu, penyelenggara juga mengundang Rusmin, pengrajin furnitur asal Sleman, Yogyakarta. Rusmin mengajarkan anggota kelompok tani membuat kursi bambu. Ia juga mengajarkan dasar-dasar mengolah bambu.

Kedua pemateri berkolaborasi menularkan ilmu kepada peserta pelatihan. Mulai dari memilih bambu, memotong, merakit, hingga proses akhir.

Peserta begitu antusias mengikuti setiap instruksi dan mempraktikkannya. Hingga akhirnya selama latihan mampu menghasilkan beberapa macam souvenir.

Mug ukuran kecil dan besar, asbak, hingga cover tumblir berhasil warga buat. Dari kelompok pembuat furnitur, dalam waktu singkat mereka mampu membuat kursi dan rak bambu.

KLIK INI:  Kisah Seorang Pendeta yang Gelisah Jika Tak Bawa Pohon Saat Pergi Melayani

“Saya salut dengan hasil kerja teman-teman di Patanyamang. Hanya dalam waktu dua hari mereka mampu menghasilkan beragam karya dari bambu,” ujar Yoyo di hari terakhir.

Yoyo juga memuji inovasi salah satu peserta. Membuat frame kacamata dari bambu.

Semoga dengan adanya pelatihan ini bisa menjadi modal usaha anggota kelompok untuk kesejahteraan keluarganya. Dengan begitu orentasi ke kawasan hutan sedikit berkurang.

KLIK INI:  Kabar Baik, Sampah Plastik Bisa Diubah Jadi BBM