Perburuan Hutan Ake Jira dan Pembunuhan Ohongana Manyawa

oleh -339 kali dilihat
Perburuan Hutan Ake Jira dan Pembunuhan Ohongana Manyawa
Hulu Sungai Ake Jira/Foto-juniorabe

Klikhijau.com – Ake Jira merupakan kawasan hutan yang menyimpan kekayaan alam, namun kekayaan sesungguhnya adalah manusia “Ohongana Manyawa” yang menjadi struktur pengendali penting di dalam hutan Ake Jira.

“Ohongana Manyawa” merujuk pada etnik Tobelo Dalam yang hidup menyatu dengan hutan Halmahera, khususnya di kawasan hutan Ake Jira. Saat ini, keberadaan hutan maupun “Ohongana Manyawa” sama-sama dalam perburuan industri tambang.

Perburuan hutan Ake Jira adalah realitas yang diremehkan Pemerintah Daerah di Maluku Utara.

Pengrusakan dan penggerusan kekayaan bawah tanah hutan akan menghancurkan kekayaan ekosistem hutan. Tragisnya, perburuan itu adalah pembunuhan terhadap kelangsungan “Ohongana Manyawa”.

KLIK INI:  Kisah Tertangkapnya 17 Pelaku Illegal Logging di Kawasan Hutan Sungai Bening

Dikutip dalam Mongabay, di wilayah itu (Ake Jira, pen) beroperasi perusahaan tambang nikel, PT Weda Bay Nickel (WBN). WBN adalah perusahaan yang mengantongi izin kontrak karya pada 19 Feberuari 1998, dengan luas kawasan semula 120.500 hektar dan penciutan hingga tersisa 54,874 hektar.

Sebelumnya, pemegang salam mayoritas WBN, adalah Strand Minerals, dengan kepemilikan Eramet (66,6%), Mitsubishi Corporation (30%), serta Pamco (3,4%). Belakangan, Mitsubishi menjual saham ke Eramet.

Tsingshan Group, masuk dan jadi pemegang saham mayoritas di Strand Minerals dengan kepemilikan 57%, sisanya, 43% tetap Eramet. Adapun Strand Minerals merupakan pemegang 90% saham Weda Bay. Sisanya, PT Antam (Persero) Tbk.

“Hutan ini masuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Halmahera Tengah dan Halmahera Timur. Hutan itu”, kata Ngigoro ditempati nenek moyang mereka sejak ratusan tahun silam.

Ekosistem hutan terancam musnah

Hutan Ake Jira sedang dalam perburuan, tidak ada yang mampu menjamin masa depannya. Ekosistem hutannya akan musnah. Manusia yang dikenal dengan “Ohongana Manyawa” akan kelaparan karena kehilangan ruang perburuan.

Kali ini mereka cemas berburu, karena mereka juga sedang diburu oleh mesin industri kapitalis.

Hutan Ake Jira memanggil. Pelbagai advokasi dilakukan dalam skala lokal Maluku Utara untuk disuarakan pada dunia; namun tampaknya negara dan pemerintah daerah abai.

Salah satu lembaga yang proaktif adalah AMAN Maluku Utara yang mengecam eksploitasi hutan tersebut. Tidak hanya hutannya, manusianya juga harus dilindungi.

Ini bukan hanya tugas moral lembaga lingkungan hidup, tetapi juga tugas kemanusiaan Anda untuk membaca dan menyebarkan informasi pentingnya perlindungan kawasan hutan dan manusia “Ohongana Manyawa”

Industri tambang hanya mesin kehausan kota metropolitan, tak menjamin kelangsungan ekosistem hutan.

Fasilitas infrastruktur kota yang Anda nikmati, mungkin, berasal dari hutan Halmahera; saripati tambang dari tulang belulang leluhur “Ohongana Manyawa”

KLIK INI:  Mengejutkan, Penerbangan Bakal Ditinggalkan Demi Lingkungan?