- Melihat Rombongan Sampah Melintasi Kanal Kota Makassar di Musim Hujan - 28/11/2024
- Bagaimana Tanaman Mendengarkan Kita? - 21/04/2024
- Defisit Narasi Lingkungan dalam Politik Lokal di Indonesia - 28/12/2023
Klikhijau.com – Pohon Pustaka, sebuah komunitas yang memadukan antara gerakan literasi dan aksi lingkungan. Komunitas ini pernah viral karena sebuah perpustakaan yang dibuatnya berada di atas pepohonan. Pohon Pustaka bermarkas di Kabupaten Enrekang tak jauh dari jalur pendakian Gunung Latimojong.
Melalui lini komunitas Petualangan, Literasi Konservasi Massenrenpulu (PALM) Indonesia, Pohon Pustaka mengadakan penanaman pohon pada Sabtu dan Minggu, 14-15 Maret 2020.
Program Manager Pohon Pustaka, Darmadi Tariah, mengatakan penanaman ini adalah penunaian kewajiban kepada para donatur. “Kegiatan ini adalah bagian dari Program One Book One Tree, kami wajib menanam satu pohon untuk setiap buku yang kami terima dari para donatur,” ungkapnya.
Sebanyak 545 bibit mahoni (Swietenia mahagoni) dan ekaliptus (Eucalyptus) ditanam di sepanjang jalur pendakian baru Gunung Latimojong via Desa Pepandungan hingga Pos 1. Menurut Sandi, salah seorang anggota PALM Indonesia, kegiatan penanaman berlangsung lancar dan meriah.
“Kegiatan berlangsung menyenangkan, tak perduli terik matahari. Ini juga wujud nyata kepedulian kami pada kelestarian alam,” tutur Sandi.
Pohon Pustaka melibatkan warga dan siswa
Selain para anggota PALM, pemuda dan pemerintah Desa Pepandungan juga berpartispasi dalam kegiatan penanaman ini. Komitmen pemerintah Desa Pepandungan untuk kelestarian alam lingkungan desanya ditunjukkan salah satunya dengan menerima penanaman ini di wilayah desanya.
Sekretaris Desa Pepandungan ikut langsung menanam bersama partisipan lainnya. Bahkan, Komunitas Diskusi Pelajar Mesa’ Kada, SMA Negeri Baraka juga turut mengutus beberapa anggotanya sebagai tim penanam. Tim mereka sebanyak 12 orang, delapan laki-laki dan empat perempuan.
Bagi Sulistianingrat (perwakilan SMA Baraka), ikut menanam adalah mewujudkan kecintaan alam. “Saya ikut serta dalam kegiatan penanaman bibit pohon karena banyak manfaatnya. Kita bisa menjaga kelestararian alam,” pungkas Sulistianingrat.
Sulistianingrat menilai kegiatan seperti ini sangat penting secara ekologi. “Pohon dan tanah adalah satu kesatuan yang dapat memberikan manfaat lebih bagi keseimbangan alam. Pohon juga dapat mengatur sistem air tanah, atau pengikisan tanah. Dengan segudang manfaatnya, kelangsungan hidup manusia bisa terjamin,” kata Sulistianingrat.
Program One Book One Tree yang diprakarsai Pohon Pustaka adalah sebagai gerak eko-literasi yang akan dibuat secara berkelanjutan. “Penanaman kali ini adalah sesi pertama. Kami siap menerima donasi buku dan menanam pohon lebih banyak lagi ke depannya,” kata Darmadi.
Seperti diketahui, Pohon Pustaka senantiasa menerima donasi buku dari siapa pun. Perpustakaan di atas pohon itu juga sering jadi tempat andalan para pendaki untuk mampir membaca.
Begitu juga dengan anak-anak di desa Baraka. Mereka mendekatkan akses bacaan ke pelosok dan terus mengkampanyekan pentingnya kesadaran ekologis diantaranya dengan menanam pohon dan merawatnya.