- Kisah Pengalaman Pertama Bertamu ke Hutan - 05/12/2023
- Perjalanan Menuju Hutan - 03/12/2023
- Memanen Manisnya Khasiat Belimbing Manis - 01/12/2023
Klikhijau.com – Hujan masih menyisa rabas malam itu. Sekumpulan orang sedang duduk di tenda warna biru yang digelar di ruang terbuka.
Mereka melingkar, menghadap ke hidangan yang masih mengepul di depannya. Hidangan yang pas di saat dingin dan perut belum terisi, yakni barobbo.
Sekumpulan orang itu adalah para pemuda di Kindang yang tergabung dalam Komunitas Pelajar dan Pemuda Kindang (KP2K).
Mereka menggelar acara makan barobbo’ di tempat wisata edukasi yang masih dalam tahap pembenahan yang bernama tandabaca, yang terletak di Desa Kindang, Bulukumba.
Mereka memilih menu barobbo’ karena cara bikinnya cukup simple. Hanya menggunakan jagung yang diiris-iris kecil lalu dimasak. Biasanya jika jagungnya kurang ditambah sedikit dengan beras.
Jika ditambah beras, maka yang terlebih dahulu dimasak adalah berasnya. Setelah beras matang, baru dinaikkan jagung yang telah diiris-iris kecil.
Beras bukanlah bahan utama, hanya untuk menambahkan saja jika jagung dianggap tidak cukup memenuhi tamu yang akan disuguhkan. Seperti di hari Selasa memasuki malam Rabu itu, 25 Februari 2020 lalu.
Kurang tanpa sambal
Karena jagungnya sedikit maka diputuskan menambahnya dengan beras. Setelah jagungnya hampir masa, maka segala campuran bisa dimasukkan, yakni sayuran, sayuran apa saja dibolehkan. Mulai rebung hingga daun labu kuning.
Bahan lain yang biasanya ditambahkan pula dengan mi, udang atau ayam jika ada. Mi seolah menjadi sesuatu yang harus ada, sedangkan udang atau ayam bisa ada bisa tidak.
Barobbo, adalah sejenis bubur jagung yang semua lauknya telah disatukan dalam satu wadah. Jika orang “jijik” bisa saja tak memakannya karena banyaknya campuran yang menyesaki barobbo, sehingga terkesan jorok.
Meski demikian, begitu mencobanya dipastikan akan nambah. Untuk menambah cita rasa, barobbo menggunakan penyedap masakan berupa garam, vitsin atau masako.
Hanya saja, rasanya barobbo akan terasa kurang tanpa ada sambalnya. Sambal menjadi teman wajib bagi barobbo.
Selain itu, juga dibutuhkan jeruk nipis atau cuka dan kecap. Agar barobbo tidak menempel di dasar panci, maka saat memasaknya sebaiknya jangan berhenti mengaduknya, juga nyala apinya jangan terlalu besar.
Namun, jika ingin menikmasti sensasi makan barobbo yang berbeda, cobalah rasakan di alam terbuka, beratapkan langit sehabis hujan. Seperti yang saya rasakan bersama pemuda Kindang di tandabaca beberapa waktu yang lalu.