- Perjalanan Menuju Laut - 19/11/2023
- Bardin dan Hutan - 11/11/2023
- Kisah “Pertemuan” dengan Anoa - 01/11/2023
Jakarta, Klikhijau.com – Menyadari pentingnya fungsi danau baik secara ekologis dan mendukung pertumbuhan wilayah, Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan (KLHK) terus menggiatkan upaya penyelamatan danau, khususnya untuk 15 danau prioritas yang memiliki kondisi rusak atau terancam.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan penguatan sinergitas pengelolaan danau antara para pihak, dalam Rapat Koordinasi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional dan Revitalisasi Gerakan Penyelamatan Danau.
“Indonesia memiliki lebih dari 840 danau besar dan 735 danau kecil, namun sebagian besar diantaranya ‘sakit parah’, dan menuju kehancuran permanen. Penyebabnya adalah perilaku kita terhadap danau yang semena-mena, baik secara kolektif melalui kebijakan, maupun secara individual dalam bentuk perilaku-perilaku ignorance (ketidakpedulian), ” tutur Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (PDASHL), IB Putera Parthama, saat membuka Rakor di Jakarta, 25 Maret 2019 kemarin.
Putera menyampaikan kekhawatirannya atas kondisi ekosistem danau yang semakin rusak akibat perilaku manusia. Katanya, secara kolektif misalnya kita memanfaatkan danau untuk tujuan produksi pangan secara membabi buta mengabaikan daya dukung, dengan pendekatan yang detrimental yang membawa dampak menghancurkan. Secara individual, misalnya kita membuang limbah atau sampah ke danau, hingga pengelolaannya yang berpotensi merusak.
Dengan kondisi ini, Putera memandang perlunya sinergitas lintas sektor agar pemanfaatan danau dapat dilakukan secara optimal, tanpa ada tujuan yang mendominasi tujuan lainnya, dan dapat berakibat terhadap kehancuran.
“Karena danau adalah multifungsi, berbagai sektor dan kepentingan memanfaatkannya, kita perlu mengelola danau secara bersama-sama, dan harus dilakukan secara seimbang,” imbau Putera.
Terakhir Putera mengajak semua para pihak untuk menguatkan pengelolaan, memperhatikan setiap permasalahan pengelolaan danau sesuai tugas dan fungsi masing-masing, serta saling membagi dan mendukung.
“Mari kita bulatkan tekad untuk menjaga lingkungan kita, menjaga danau. Danau adalah kehidupan. Rawat dan cintai mereka,” pungkas Putera.
Sebenarnya berbagai upaya telah dilakukan untuk penyelamatan danau oleh pemerintah, namun belum menemui hasil yang maksimal. Bahkan pada tahun 2016 KLHK melaksanakan Workshop Evaluasi Kebijakan dan Penajaman Rencana Aksi Pengelolaan Danau. Hasil Workshop tersebut menjadi Policy Paper yang diangkat dalam Dialog Kebijakan Nasional pada Konferensi Danau Sedunia ke-16 (16th World Lake Conference/WLC16) di Bali pada bulan November tahun 2016 lalu (*)
Editor: Irhyl R Makkatutu