Ketika Hutan Digunduli, Inilah yang Terjadi pada Alam dan Manusia

oleh -54 kali dilihat
Yayasan Madani: Nol Deforestasi Kunci Strategi Nol Emisi Indonesia
Ilustrasi Illegal Logging/foto-istimewa

Klikhijau.com – Hutan memiliki manfaat maha penting bagi planet ini dan kehidupan di dalamnya. Meski begitu, aktivitas menebangi menggunduli hutan terus pula terjadi.

Padahal penggundulan hutan berdampak luas pada ekosistem bumi dan lingkungan. Penggundulan hutan atau deforestasi adalah proses pembukaan, penipisan, atau menghilangkan kawasan hutan, seringkali untuk membuka jalan bagi pertanian, penebangan, atau pembangunan perkotaan.

Ini memiliki dampak besar pada ekosistem bumi dan lingkungan secara keseluruhan, mempengaruhi keanekaragaman hayati, iklim, dan masyarakat manusia.

Ada berbagai faktor yang dapat menghilangkan hutan dari planet ini, di antaranya illegal logging,  kebakaran hutan, perambaan hutan, serangan hama dan penyakit.

KLIK INI:  Karena Manusia, Populasi Satwa Liar Terjun Bebas Menuju Kepuhanan

Masalah deforestasi ini harus segera diatasi jika tidak, maka akan berakibat mengakibatkan hal buruk, di antaranya:

  • Erosi dan degradasi tanah

Hutan membantu melindungi tanah dari erosi dengan mengurangi dampak hujan dan angin. Mereka juga berkontribusi terhadap kesuburan tanah melalui daur ulang nutrisi.

Tanpa pohon, tanah lebih rentan terhadap erosi, dan kesuburannya dapat menurun dari waktu ke waktu, membuat tanah kurang cocok untuk pertanian dan penggunaan lainnya.

  • Hilangnya keanekaragaman hayati

Hutan adalah rumah bagi sebagian besar keanekaragaman hayati terestrial dunia. Mereka menampung jutaan spesies tumbuhan, hewan, jamur, dan mikroorganisme, banyak di antaranya masih belum ditemukan.

Ketika hutan ditebangi, spesies ini kehilangan habitatnya, menyebabkan penurunan populasi dan kepunahan.

Hilangnya keanekaragaman hayati ini dapat mengganggu ekosistem dan mengurangi ketahanannya, berpotensi menyebabkan runtuhnya seluruh jaring makanan.

KLIK INI:  Cangkang Lobster dan Kepiting Bersalin Wajah Jadi Baterai di Tangan Ilmuwan
  • Gangguan siklus air

Pohon dan tanaman di hutan berkontribusi secara signifikan terhadap siklus air. Mereka melepaskan uap air ke atmosfer melalui transpirasi, mendorong pembentukan awan dan presipitasi.

Ketika hutan ditebangi, proses ini terganggu, berpotensi menyebabkan perubahan pola curah hujan dan peningkatan risiko kekeringan.

  • Perubahan iklim

Hutan memainkan peran penting dalam mengatur iklim bumi. Mereka bertindak sebagai “penyerap karbon”, menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan menyimpannya di jaringan tanaman dan tanah.

Ketika hutan ditebang dan dibakar atau dibiarkan membusuk, karbon yang tersimpan ini dilepaskan kembali ke atmosfer, berkontribusi terhadap pemanasan global. Deforestasi diperkirakan bertanggung jawab atas sekitar 10-15% emisi gas rumah kaca dunia.

  • Berdampak pada masyarakat adat

Banyak masyarakat adat dan lokal bergantung pada hutan untuk mata pencaharian, makanan, air, dan praktik budaya mereka. Deforestasi dapat menyebabkan tergusurnya komunitas-komunitas ini dan hilangnya pengetahuan dan cara hidup tradisional mereka.

KLIK INI:  Selain Lirik Lagu, 4 Tema Konser Coldplay Ini Ramah Lingkungan!
  • Mengakibatkan kekeringan

Kerusakan hutan akan menyebabkan kekeringan, sebab daya serap air pada tanah akan berkurang. Kita semua tahu jika pohon adalah penyerap air yang andal.

Jika kemarau datang melanda, maka kekeringan akan pula datang memukul yang menyebabkan berbagai masalah bagi keberlanjutan kehidupan kita.

  • Mengakibatkan abrasi di pesisir

Jangan mengira karena jarak hutan dan laut jauh, dampaknya tidak sampai ke sana. Kerusakan atau penggundulan hutan akan merusak ekosistem di lautan, yang akan berdampak pada area pesisir berupa abrasi atau pengikisan pasir pantai dan tanah.

  •  Perekonomian masyarakat terganggu

Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada hutan, yakni sekitar 350 juta penduduk dunia menggantungkan hidup mereka dari hasil hutan.

Bayangkan saja jika jika hutan gundul, maka maka sumber obat-obatan, penghasilan, pangan, akan ikut gundul pula.

KLIK INI:  Kesehatan Lebah Dipengaruhi Kualitas Habitat dan Keanekaragaman Hayati
  • Kualitas hidup masyarakat sekitar hutan terusik

Jika terjadinya erosi tanah karena hutan telah rusak alias gundul, maka  partikel-partikel tanah yang mengandung zat-zat berbahaya seperti pupuk organik memasuki danau, sungai, maupun sumber air lainnya.

Ini akan berakibat pada penurunan kualitas air, yang ujungnya akan berakibat buruk bagi kualitas hidup masyarakat yang mengonsumsinya.

  • Menurunkan kualitas oksigen

Harus kita akui jika hutan adalah produsen terbesar yang menghasilkan O2 atau Oksigen. Keberadaannya mampu menyerap gas kaca rumah (GRK) yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.

Jadi, jangan heran jika hutan digelari paru-paru dunia, sebab perannya sangat urgent bagi kehidupan di planet ini.  Karena itu, jika hutan gundul maka, kehidupan bisa saja berhenti.

KLIK INI:  6 Tempat Bersejarah Saat ke Hutan Melalui Jalur Tassika di Bulukumba