Klikhijau.com – Sepeda menjadi salah satu kendaraan yang ramah bagi lingkungan. Dengan bersepeda kita dapat berkontribusi besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, polusi udara dan jejak karbon.
Dengan bersepeda kita dapat membantu memerangi perubahan iklim. Tentu karena sepeda tidak menggunakan bahan bakar fosil seperti kendaraan motor atau mobil. Aktivitas satu ini juga memberikan lebih banyak ruang untuk ruang alami dan habitat hewan serta mengurangi kemacetan di jalan.
Selain itu, bersepeda memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan baik fisik maupun mental seperti meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi risiko penyakit kronis, meningkatkan kekuatan otot dan mengontrol berat badan.
Tahun 2015, China menjadi salah satu negara yang memperkenalkan sepeda dengan misi “membuat sepeda tersedia kapan saja dan di mana saja”, tagline ini dirintis langsung oleh perusahaan seperti Ofo dan Mobike. Model ini berkembang pesat hingga tahun 2017 dengan menghasilkan produksi sepeda sebesar 221 juta pengguna.
Namun pada maret 2018, sekitar 34 dari 70 perusahaan mengalami kebangkrutan karena tidak mampu mempertahankan model bisnis yang berkelanjutan tersebut. Akibatnya jutaan sepeda hasil produksi menjadi terbengkalai akibat merosotnya berbagai bisnis di beberapa kota di China.
Sepeda yang dulunya dijadikan sebagai solusi inovatif dan ekologis kini berubah menjadi masalah pengelolaan perkotaan dan lingkungan. Sepeda bekas tersebut dibiarkan menumpuk di satu lahan kosong, sejauh ini belum ada informasi ke depannya akan dibuat seperti apa sepeda bekas itu.
Respon netizen +62
Beredarnya video kuburan sepeda di China ternyata menarik perhatian netizen +62, beberapa bahkan berpendapat untuk mengirim sepeda-sepeda tersebut ke NKRI.
Komentar dari akun instagran @shr*** “kenapa tidak di ekspro ke NKRI aja? Pasti kepake itu terutama untuk di desa-desa”
@sat** “Tenang, ada Indonesia siap nampung, as always”
@ary** ”Disini sepeda sampe karatan masih dipake”
Beberapa bahkan ingin menjual sepeda tersebut dengan harga murah
@much** “Lumayan tuh bisa dijual 200 ribuan per sepeda”
Ada pula yang membandingkan kemajuan teknologi negara ini, seperti yang di tulis akun
@golam** “yang katanya maju aja masih kurang aja perencanaan. Apalagi modelnegara rorong jonggrang, serba jadi”
@reen** “Medan & madura = alamak duit ni”
Kira-kira seperti itulah gambaran netizen +62 ketika melihat barang rongsokan seperti sepeda yang terbengkalai. Gimana menurut kalian, apakah setuju dengan komentar tersebut?