Ibu-Ibu, Koran Bekas dan Inspirasi dari Seorang Dosen Seni UNM

oleh -224 kali dilihat
Ibu-Ibu, Koran Bekas dan Inspirasi dari Seorang Dosen Seni UNM

Klikhijau.com – Bagi kebanyakan kita, sampah mungkin tidak berarti apa-apa. Tetapi, ada banyak orang saat ini mulai sadar bahwa sampah bernilai ekonomi.

Sampah bisa dimodifikasi, didaur ulang dan dikreasi menjadi benda-benda berharga. Aksi baik semacam ini tentu dapat menyelamatkan bumi dari kepungan sampah.

Seorang dosen menggugah sekumpulan ibu-ibu pada sebuah pertemuan tentang imajinasi mereka tentang koran bekas, kardus air minum, kaleng cat, atau botol bekas air mineral.

“Apa yang ibu-ibu bayangkan tentang benda-benda itu?” Pak Aswar memulai presentasenya dengan pertanyaan yang dijawab serempak dengan “sampah.”

KLIK INI:  Kurangi Sampah Plastik, KLHK Kampanyekan Takjil Asik Tanpa Plastik

Yah, sampah adalah narasi kolektif kebanyakan kita bila terbayang benda-benda bekas. Wajar saja, bila apa yang kita persepsikan sebagai sampah itu akan betakhir di pembuangan. Padahal, sampah dapat disulap jadi rupiah.

“Pertemuan kita hari ini untuk mengubah sampah menjadi karya bernilai ekonomi,” lanjut Aswar sebagai ketua tim.

Suatu hari, pada Sabtu (18 Mei 2019), Aswar selaku dosen Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar, hadir di Kompleks Taman Kalimata, Gowa bersama tim.

Mereka melaksanakan salah satu dari tri dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian masyarakat.

Mendekatkan kampus ke masyarakat

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah salah satu jenis kegiatan pengabdian masyarakat yang bisa menjadi pilihan dosen untuk mendekatkan kampus ke masyarakat.

“Kegiatan ini adalah langkah awal untuk membangun sinergi antara kampus dan masyarakat. Nantinya bukan hanya koran bekas atau limbah yang lain. Tetapi kita juga akan mengkreasi bahan lain seperti pita, kain perca, flanel, atau bahan kreasi yang lain,” terang Nurhudayah sebagai pemateri kegiatan ini.

KLIK INI:  Salut, Nagekeo Terapkan Kearifan Lokal untuk Kurangi Sampah Plastik!

Kegiatan yang bertajuk Pemanfaatan Limbah Kardus Air Mineral dan Kertas Koran Menjadi Handycrafts Berbasis Rumahan, ini rencananya akan dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Ahad, 18-19 Mei 2019. Juga akan dilakukan pertemuan rutin yang disepakati oleh ibu-ibu kelompok kerajinan ini.

“Kita mengajak Ibu Rachmatia, pemilik Aurora Carft Gowa untuk membantu mendampingi dalam kegiatan ini agar memudahkan dalam melakukan praktiknya nanti,” ujar Nurhudayah.

Fatmawaty selaku tuan rumah, merasa sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini. Selain ibu-ibu bisa mendapatkan pelatihan dengan cuma-cuma, mereka juga nantinya sudah akan memiliki aktivitas di rumah dan bisa menghasilkan uang pula.

Para peserta berharap kegiatan ini tetap berlanjut. Tidak hanya selesai setelah kegiatan dua hari ini selesai. Konsep mereka tentang kardus dan koran yang hanya menjadi sampah, kini berubah dan memantik ide-ide baru.

“Setelah kegiatan ini, insyaallah kami akan hadir kembali dengan program lain yang akan membantu masyarakat bisa berkreasi dan berkarya. Bahkan jika mungkin dapat menghasilkan uang jika kreasinya telah layak jual,” pungkas Aswar.

KLIK INI:  Ramai-Ramai Menyulap Sampah Plastik Jadi Paving Block