Ramai-Ramai Menyulap Sampah Plastik Jadi Paving Block

oleh -1,186 kali dilihat
Ramai-Ramai Menyulap Sampah Plastik Jadi Paving Block

Klikhijau.com – Sampah plastik kini menjadi momok menakutkan bagi lingkungan. Sampah ini kerap berserakan lantaran penanganan yang kurang tepat.

Indonesia bahkan didapuk sebagai negara nomor dua penyumbang sampah plastik di dunia. Tak hanya Indonesia, masalah yang satu ini juga menjadi masalah besar di negara lainnya.

Tapi seorang lelaki bernama Nelson Boateng dari Ghana menciptakan solusi baru untuk menanggulangi masalah ini. Ia membuat sebuah mesin daur ulang sendiri yang terdiri dari besi tua, rangkaian kabel listrik dan mesin penggerak.

Delapan bulan kemudian, ia memulai operasi pengumpulan plastik dan mendaur ulangnya hingga hampir 2000 kg sampah dari daerah Ashaiman.

Menurut Trashy bags, Ghana memproduksi 22 ribu ton sampah plastik setiap tahunnya. Berkat ide cemerlangnya ini, Nelson kemudian membuat paving block dari limbah plastik yang dikumpulkannya.

KLIK INI:  Bagi Nadia, Memungut Sampah Adalah Bakti Cinta

Nelson mengklaim bahwa paving block yang dibuatnya terbuat dari 60 persen sampah plastik dan 40 persen pasir.

Paving buatannya ini pun seharusnya dapat bertahan selama 500 tahun karena bahannya berbeda dari semen. Nelson pun mendirikan perusahaannya sendiri bernama Nelplast di seluruh Ghana dan telah memberikan lapangan pekerjaan kepada lebih dari 230 orang.

Di Indonesia, prajurit TNI anggota Kodim 0611 Garut, Jawa Barat juga telah berupaya mengurangi sampah plastik dengan mengolahnya. Puluhan Danramil yang tersebar di 42 Kecamatan Garut mengubah sampah plastik menjadi paving block berkualitas.

“Intinya semua plastik bisa diolah, tinggal kemauan kita,” ujar Dandim 0611 Garut, Letkol Asyraf Aziz.

Asyraf mengaku mendapatkan ilmu pengolahan plastik menjadi paving block secara otodidak dari layanan Youtube. Tekad kuat Asyraf bukan tanpa alasan, sampah plastik yang menggurita di hampir tiap pembuangan sampah, selokan, hingga sungai, bisa menjadi modal positif untuk diolah.

KLIK INI:  Limbah Pustaka, Membangun Generasi di Antara Sampah dan Buku-Buku

Dalam prosesnya, sampah plastik yang akan diolah dilelehkan terlebih dulu. Kemudian, seluruh bahan dasar yang telah mencair itu dimasukkan ke dalam cawan cetakan besi yang telah disesuaikan dengan ukuran.

“Kita tunggu lima menit sampai cetakan seluruhnya mengeras,” ujar Muslimat, anggota Babinsa Koramil Garut Kota, yang menjadi instruktur pelatihan pengolahan sampah plastik tersebut.

Berkualitas dan lebih ringan dibanding bahan semen

Meskipun sederhana, ia menyatakan paving block plastik yang dihasilkan lebih berkualitas dibanding bahan semen. Selain lebih ringan dari paving block bahan semen yang mencapai 5 kilogram, keunggulan lainnya tidak cepat pecah atau hancur.

“Silahkan lempar ke atas, saya jamin kuat. Kan ini beratnya hanya tiga kilo gram,” kata dia.

Bukan hanya itu, meskipun berbahan plastik, Muslimat mengklaim paving block plastik yang ia hasilkan tidak licin saat hujan tiba. Sejak pertama kali diekpose awal tahun ini, sudah ada satu kantor pemerintahan di Garut memesan paving block plus pemasanganya.

“Semua biaya pemasangan gratis, hitung-hitung promo dulu agar masyarakat mengetahui manfaatnya,” kata dia.

KLIK INI:  Ini Bukti Surabaya Layak Jadi Rujukan Pengelolaan Sampah

Di tengah perang terhadap sampah ini, Asyraf mengajak masyarakat yang berada di sepanjang sungai ikut mengolah sampah plastik yang kerap menghambat aliran sungai, sebagai bahan pembuatan paving block.

Bahkan baru-baru ini, di Provinsi Sulawesi Selatan juga terdapat kabupaten yang telah membuat paving block dari plastik. Kegiatan ini dapat ditemui di Kabupaten Barru pada Kelompok Pengelola TPS (Karang Taruna Desa Pancana).

Dibantu dengan LSM yang bergerak di bidang lingkungan dan didampingi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barru, mereka sudah mampu membuat paving block plastik sebagai bahan percontohan.

Ayo kita mulai! Ini hanya satu kreativitas memanfaatkan limbah plastik, ide lainnya tentu masih banyak.

KLIK INI:  Ini yang Dilakukan Pemkot Bontang untuk Kurangi Sampah Plastik