- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan pada perilaku hidup manusia. Kebiasan berjabatan tangan dan berangkulan ketika bertemu kawan harus dielakkan. Menjaga jarak sangat penting, seperti imbuan di beberapa stiker kendaraan ‘jaga jarak’
Pun demikian halnya dengan hidung dan mulut, senantiasa tersembunyi di balik masker. Lipstik yang biasa mengolesi bibir perempuan rasanya tak lagi penting.
Rajin mencuci tangan juga menjadi keharuskan yang harus dilakukan dengan seikhlas-ikhlasnya.
Dan kita tak bisa lagi nongkrong seenaknya hingga lupa pulang ke rumah. Hal-hal di atas berlaku hampir di semua negara. Kecuali negara yang masyarakatnya kepala batu.
Maka, beraktivitas di luar ruangan terasa sangat berbeda. Seperti yang dialami warga Filipina yang kembali harus bekerja. Selain harus mengenakan masker, menjaga, jarak, dan rajin cuci tangan. Warga juga bepergian dengan menggunakan sepeda.
Iya, warga Filipina menjadika sepeda sebagai komoditi atau barang penting di tenga pandemi. Itu karena transportasi umum masih terbatas, karena risiko penyebaran virus corona belum sepenuhnya hilang. Corona bisa kembali menyerang dengan tak terduga.
Sejak 16 Mei lalu, tercatat setidaknya 14 juta warga Filipina bisa kembali. Namun, ketakutan akan infeksi virus corona baru masih terus menghantui.
Namun, ada manfaat di balik perilaku penggunaan sepeda. Bisa menekan polusi udara. Tiadanya kendaraan dengan bahan bakar minyak berpotensi besar menurun angka polusi udara. Sepeda adalah kendaraan yang ramah lingkungan. Selain itu, sepeda lebih hemat dan sehat.
Permintaan sepeda meningkat
Sejak warga kembali beraktivitas, permintaan sepeda di Filipina menanjak tajam. Penjualan sepeda berharga terjangkau menurut Glorydine Fontilla, pemilik salah satu toko sepeda di Filipina menyentuh 300–500 unit dalam dua hari.
“Permintaan sepeda sangat tinggi karena cenderung dibutuhkan orang sekarang. Makanya stok kami cepat menipis, terutama bagi sepeda berharga terjangkau dan sepeda lipat,” Fontilla, seperti dilansir dari Liputan6, Senin, 25 Mei 2020.
Bekerja menggunakan sepeda, meminimalisir warga untuk menghindari kontak langsung dengan orang lain sebagaimana biasanya terjadi di transportasi umum. Maka dari itu, secara tak langsung berupaya memutus transmisi virus.
Norman Barte, salah satu pembeli sepeda menuturkan bila situasi sudah kembali normal, ia akan tetap lebih aman punya kendaraan sendiri.
“Setidaknya kami bisa pulang lebih awal daripada dengan resah menunggu kendaraan umum,” tuturnya
Kasus virus corona baru di Filipina menurut laporan Worldo Meters per Sabtu, 23 Mei 2020 tercatat 13.777 dengan kematian 863 jiwa dan sembuh 3.177 pasien.
Hal yang perlu diambil hikmahnya dari virus corona, hadirnya mengubah gaya hidup berkendara warga Filipina lebih ramah lingkungan.
Namun, kita semua harus melangitkan harapan dan doa, semoga virus corona segera berlalu dan brakhrir.