Bersama Unibos, Bosowa Suarakan Makassar Memilah Sampah

oleh -216 kali dilihat
Bersama Unibos, Bosowa Suarakan Makassar Memilah Sampah
Ilustrasi memilah sampah/Foto-Infopublik
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Sustainable Project, yaitu Makassar Memilah Sampah dan Sekolah Sampah yang merupakan program Bosowa. Menjadi gerbang harapan untuk mengurangi sampah yang menyesaki Makassar setiap hari.

Untuk menyebarluaskan ide keren itu, Bosowa melakukan berbagai sosialisasi, tak hanya di rumah warga. Sosialisasi juga menyasar beberapa lembaga.

Salah satu lembaga yang disasar adalah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo.

Sosialisasi yang dilakukan di LLDikti, Jumat, 31 Januari 2020 lalu adalah pembuatan komposter rumahan dan biopori.

KLIK INI:  8 Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Banjir Bandang, Poin Terakhir Patut Diwapadai!

Kegiatan sosialisasi itu dihadiri oleh Sekretaris LLDIKTI Wilayah IX Drs Andi Lukman, dan Ketua Bosowa Peduli Marini Mallagennie dan tim dari Bosowa Sustainable Project.

Bagi Andi Lukman, kegiatan sosialisasi tersebut merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat. Ia mengaku sangat antusia dengan adanya kegiatan itu.

“Saya harap setelah adanya gerakan-gerakan ini akan mengurangi banjir serta sampah yang menjadi masalah bagi warga Makassar. Juga kita harus mendukung serta mengapresiasi kegiatan seperti ini dan menjadi promotor bagi masyarakat,” katanya.

Bahkan ia berharap Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ataupun Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang lain mengikuti langkah Bosowa Peduli bersama Universitas Bosowa (Unibos) yang merupakan promotor Makassar Memilah Sampah yang sangat kreatif dan inovatif.

Sementara itu, Marini Mallagennie yang merupakan Ketua Bosowa Peduli berharap ke depannya gerakan ini dapat mengedukasi masyarakat agar bisa memilah sampah dan membuat lubang resapan biopori di rumah masing-masing atau di kantor.

KLIK INI:  Di Kampung Ini, Sampah Plastik Jadi Ladang Rezeki

“Manfaat biopori sangat besar karena selain menjadi resapan air untuk menyimpan air hujan juga dapat jadi komposter. Aktivitas ini, kita bisa awali dengan memilah sampah organik dan anorganik di rumah maupun di kantor,” tuturnya.

Teori tanpa praktik rasanya akan hambar. Maka, kegiatan sosialisai di hari Jumat itu dilanjutkan dengan melakukan praktik pembuatan biopori. Praktik dilakukan di halaman belakang kantor LLDIKTI dengan melibatkan beberapa staf yang bertugas mengurus kebersihan kantor.

Selain sosialisasi dan praktik, Bosowa Peduli juga memberikan sumbangan pipa biopori sebagai contoh agar ke depan bisa dilanjutkan di lokasi tersebut.

Awal gerakan memilah sampah

Gerakan nasional Pilah Sampah Dari Rumah. Dimulai sejak tanggal 15 September 2019 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Yang hadir memberi sambutan saat deklarasi di Pintu V Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta adalah Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, Rosa Vivien Rantawati.

Tujuan dari gerakan itu, yakni agar masyarakat luas bisa memilah sampah sehingga bisa diolah serta mengatasi masalah sampah dunia dimulai dari rumah sendiri.

KLIK INI:  6 Bentuk Pengelolaan Sampah Rumah Tangga yang Perlu Diterapkan