- Pantai Matamu - 04/06/2023
- Dodol, Baeti, dan Rumah Berperabot Warna Pink - 02/06/2023
- Hujan Hijau - 21/05/2023
Klikhijau.com – Di tepi pantai pulau Igym, tepatnya di perbatasan antara Kabupaten Raja Ampat dan Kabupaten Sorong. Kisah tragis belasan ikan hiu ditemukan. Hiu-hiu itu telah jadi bangkai, berserakan di pantai. Mereka diduga dibantai nelayan ilegal.
Mohliat Mayalibit, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Raja Ampat. Penemuan itu terjadi saat tim yang dipimpinnya melakukan patroli rutin di perairan Raja Ampat beberapa hari yang lalu.
Saat itu, tim patrol yang dipimpinnya singgah di Pulau Igym, mereka melihat bangkai-bangkai ikan hiu. Setelah ditelusuri, ternyata ada belasan ekor ikan hiu yang telah mati dan terdampar di pinggir pantai.
“Jadi saat tim kami lakukan patroli di sekitar perairan Raja Ampat, kami mampir di Pulau Igym, saat tiba kami temukan banyak sekali bangkai-bangkai ikan hiu di tepi pantai, di mana saat kami data didapatkan sebanyak 17 ekor ikan hiu berbagai jenis dan ukuran mati dan terdampar di tepi pantai,” jelas Mohliat, Kamis, 30 Mei 2019 lalu seperti yang dimuat sindonews.com.
Tim patroli itu kemudian mendokumentasikan hasil temuanya untuk dilaporkan kepada instansi terkait guna dilakukan penegakan hukum. Ikan hiu yang dibantai tersebut sengaja dibuang begitu saja oleh para pemburu, setelah mengambil siripnya.
“Kami langsung dokumentasikan hasil temuan dan juga hasil laporan masyarakat setempat yang mengungkapkan bahwa di lokasi tersebut memang merupakan tempat atau ajang pembantaian ikan hiu oleh para pemburu sirip hiu. Lokasi pembantaian Hiu di Pulau Igym, yaitu pulau berbatasan antara Kampung Kalwal (Kabupaten Raja Ampat) dan Kampung Sailolof (Kabupaten Sorong),” jelas Mohliat.
Penemuan belasan bangkai ikan hiu itu berkat informasi dari masyarakat bahwa perburuan sirip hiu oleh nelayan ilegal biasanya kapal nelayan tipe kapal jolor. Setidaknya ada tujuh kapal yang sering digunakan untuk berburu di perairan tersebut.
“Para pemburu membantai tidak saja ikan hiu biasa, namun juga memburu hiu martil. Kami memang terlambat tiba di lokasi, namun satu dari tujuh kapal berhasil kami amankan termasuk barang bukti dan free kapal, mereka akan dibawa ke Waisai untuk di proses lebih lanjut,” tegas Mohliat.
Menurut Mohliat patroli merupakan aktivitas rutin internal Badan Pengelola Perbatasan Daerah Raja Ampat, yang merupakan patroli gabungan dengan pihak DKP Raja Ampat dan Pol Air Polres Raja Ampat.