Klikhijau.com – Ada banyak penyair dari negeri Arab yang dikenal karena karya-karyanya yang khas. Diantara mereka, tak sedikit yang kental dengan eksplorasi alam raya dalam sajaknya.
Siapa saja penyair Arab itu dan bagaimana karyanya? Berikut ini 5 penyair Arab dan contoh karyanya yang sangat dekat dengan metafora alam. Mari simak karyanya dengan seksama:
-
Aku Berasal dari Sana Karya Mahmoud Darwish
Aku berasal dari sana dan aku mempunyai kenangan
Aku dilahirkan sebagaimana manusia dilahirkan
Aku memilikiseorang ibu dan sebuah rumah dengan banyak jendela
Aku memiliki saudara juga teman
Dan sel penjara dengan jendela yang dingin
Aku mempunyai ombak yang menyambar laut-camar
Aku mempunyai penyiksaan sendiri
Aku mempunyai rerumputan yang lebat
Aku mempunyai rembulan di ujung kata-kata
Dan kurnia burung serta keabadian pohon zaitun
Aku berjalan di atas bumi
Sebelum pedang menikam tubuh
Yang akan mengubah menjadi santapan
Aku berasal dari sana
Aku mengembalikan langit kepada ibunya
Ketika langit menangisi ibunya
Dan aku menangis agar awan mengenali Kembali diriku
Aku belajar pada semua kata-kata yang pantas
Di pengadilan tertinggi
Agar aku bisa melanggar peraturan
Aku belajar pada semua kata-kata dan memecahkannya
Agar akubisa Menyusun satu kata
Yaitu :tanah air
***
Mahmoud Darwish adalah seorang penyair yang banyak memenangkan penghargaan terhadap karya sastra yang dituliskannya. Selain penyair ia juga seorang pengarang Palestina dan dinobatkan sebagai penyair nasional di Palestina.
Mahmoud Darwish lahir pada 13 Maret 1941 dan wafat pada 9 agustus 2008. Semasa hidupnya ia abadikan dirinya untuk mengabdi dan membela negaranya Palestina. Hal itu membuatnya keluar masuk penjara.
-
Hanya Budak-Nya yang Merdeka karya Jalaluddin Rumi
Laut takkan membiarkan penghuninya mentas,
Tak pula membiarkan penghuni daratan
Masuk kedalamnya
Air adalah rumah bagi ikan
Binatang berbobot menapaki muka bumi
Tak ada siasat atau kita bisa mengubah
Pengaturan ini
Ketetapan ilahi mengunci begitu kuatnya
Dan satu-satunya pembuka adalah Rabb
Melekatlah kepada penyerah diri dan ketundukan
Terhadap kehendak Rabb.
Walaupun anak kunci dibentuk dengan benar
Atom demi atomnya, tiada kunci yang bisa dibuka
Kecuali oleh rahmat ilahiah.
Ketika kau lupakan akal-akalmu sendiri,
Kebahagiaan akan datang padamu
Dari terpandunya engkau.
Ketika engkau lupakan dirimu sendiri,
Barulah engkau merdeka.
***
Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al-Khattabi al-Bakri yang terkenal dengan nama Rumi. Seorang penyair sufi ter-mashur yang lahir di Balkh pada 30 September 1207 yang bertepatan dengan 6 Rabiul Awal tahun 604 Hijriah.
Hampir seluruh dunia mengenal sang penyair sufi ini. Seluruh syair dan puisinya tersebar keseluruh antero bumi. Puisinya juga terkenal memiliki makna yang dalam dan lebih mengingat Rabb. Sang Rumi wafat pada pada 17 Desember 1273 Masehi.
-
Batu Kelapa karya Khalil Gibran
Dua muda bercermin cahaya
Sesaat terik melepas biasnya di perigi harap
Jengkal waktu merayap malas
Bertali dua perempuan paruh nafas luruh di tepi daun kaca
Merayu sepasang batu kelapa, terpukul nyata.
Keajaiban bagai memikat beliung
Rasa dua muda itu, dan gegas melambung paruh
Demi sepasang batu kelapa
Memundak gersang terka
Tak lama batu kelapa menanak
Santannya di tempurung berekor bulu
Mengasah dua muda untuk menilik
Adanya kisah batu di kelapa selepas gelap
***
Khalil Gibran adalah seorang penyair yang sangat terkenal. Karya-karyanya banyak sekali bertebaran dan banyak dinimati oleh pegiat sastra dan puisi. Ia lahir di Lebanon akan tetapi saat menginjak remaja ia pindah ke Amerika Serikat ikut dengan keluarganya. Disanalah, ia mulai belajar sastra dan menekuninya.
Banyak penyair yang mengidolakan gaya menulis Khalil Gibran. Kemampuannya menulis dengan dua bahasa menjadikan tulisannya semakin banyak dikenal dunia. bahkan di Lebanon sendiri ia dikenal sebagai pahlawan sastra.
-
Hukum Baru Penciptaan karya Nizar Qabbani
Pada mulanya adalah Fatimah
Unsur-unsur semesta tersusun
Api dan tanah
Air dan udara
Bahasa dan nama-nama tercipta
Musim panas dan musim semi
Pagi dan sore
Mata Fatimah tercipta
Semesta menyibak rahasia
Mawar-mawar hitam
Selang seribu masa
Perempuan mengada
***
Nizar Qabbani lahir di damaskus pada 21 Maret 1923. Lahir dari keluarga pedagang yang hidup dengan sederhana. Ia diasuh dan dibesarkan oleh tetangganya dan menempuh Pendidikan sejak kecil.
Ia mulai tertarik dengan sastra pada masa pendidikannya. Ia mengekspresikan segala emosinya melalui puisi. Beberapa karya puisinya berhasil menjadi kebangaan dunia sastra arab.
-
Langkah Terakhir karya Nazik Al Malaikah
Saksikankalah, wahai pepohonan
Aku takkan lagi melihat dari bawah rindangmu
Inilah aku, kini telah pergi, angan kau tangisi kesedihanku
Sebab kesedihan dan harapanku tak akan menghukummu
Langkahku dalam gelap, jangan kau anggap ia
Sebagai Langkah terakhir disini
Mengembalikan nyanyian-nyanyian yang tak ia mengerti
Perlahan kau akan pupus jua sebagaimana diriku
Langkahku, tempat Kembali segala kepiluan
Oh, andai saja aku mendengar suara nestapa
Andai saja aku kehilangan inderaku, andai saja
Mungkin aku tak kan menyaksikan mimpi asing itu
Mimpi macam apa yang layu di atas pasir
Kuukir diatasnya seluruh melodi hidupku
Seluruh mimpi dan khayal masa mudaku
Seluruh degup nada-nada
Kini, dirimu, aku pergi wahai pohon
Dalam jubah pengembaraan dan penghormatan
Andai saja, aku beranikan diri untuk berjumpa denganmu
Memandangmu sekali lagi, tanpa air mata
Takkan kau rasakan, esok hari, dampak dari kesalahanku
Aku, wahai saudaraku, tak akan pernah Kembali
Semua impian dan mimpiku
Surga gemilang asa dan Langkah pengembara
Akan kutemui kayu dalam bayang bayang dan aku pun berlalu
Apa artinya, setelah ini, kayu yang rapuh itu ?
Aku akan hidup, wahai langitku, diatas bumi
Maka akan kuselipkan cahya dalam hati terdalamku
Sampai jumpa, engkau, oh impian masa mudaku
Apakah kau yang telah merajutnya lima puluh tahun lamanya
Dialah aku, Hasrat yang terkubur di bumi
Dan akan kurahasiakan cita citaku yang getir dan penuh duka
Jalan-jalan yang indah akan menangis
Di atas kenagan-kenanganku, namun jiwaku tak akan pernah Kembali
Wahai pohon pohon, anggaplah jiwaku berasal darimu
Bahwa ingatan hasratku tak akan pernah padam
Dan aku ? Jangan kau ragu, anggap saja engkau berasal dariku
Sungguh, kenanganmu di hatiku akan hidup Kembali
Segala tentangmu akan mengakar dalam kedalaman diriku
Ia abadi sebagai penyair yang abadi
Wahai, pohon pohon, jangan, jangan kau ingat lagi
Aku hanyalah berhala keputusasaan dalam wujud manusia
Aku tak punya apapun selain puing-puing kerinduan
Dan sisa sisa nestapaku yang abadi
Dulu aku pernah terhempas di antara mendung-mendung
Menumpahkan mimpi-mimpi di dalam kedalaman hidupku
Bersamaku, anganku mengangkasa melebihi tinggi gemintang
Dan puisi mencipta Hasrat terindah untukku
Hai, kayu selamat tinggal dari kehidupanku
Senja telah tiba dan sungguh telah tiba pula keberangkatanku
Hapuslah yang telah lalu, hapus lagu-laguku
Lupakan lagu-lagu nestapa dan duka laraku
Hingga tak lagi au ingat lagu piluku, esok hari
Senandung suka dan dukaku
Lupakanlah aku, sungguh aku telah jauh pergi Bersama dosa-dosaku
Inilah aku tenggelam dalam kalbu senja.
***
Nazik Shadiq Ja’far al-Malaikah adalah nama lengkap Nazik al-Malaikah seorang penyair dengan banyak karya puisi. Seorang penyair perempuan yang begitu menginspirasi. Ia lahir pada 23 agustus 1923 di kota Baghdad.
Ia mengenal puisi sejak masih muda dikarenakan ayahnya seorang guru Bahasa arab. dengan tumbuh di lingkungan yang penuh kecintaan terhadap sastra menjadikannya seorang penyair hebat dan terkenal. Menghasilkan antologi puisi dan menjadi salah satu pembaharu dalam puisi arab.