Saat Sedotan Kertas Menjadi Solusi Palsu untuk Bumi

oleh -54 kali dilihat
Saat Sedotan Kertas Menjadi Solusi Palsu untuk Bumi
Ilustrasi - Foto: Pixabay

Klikhijau.com – Beberapa tahun terakhir, dunia sibuk mengangkat segelas kopi dan minuman dingin sambil merasa bangga. Seorang barista menyelipkan sedotan kertas ke dalam gelas es kopi pelanggan dan berpikir betapa sekarang semua pakai kertas, lebih eco-friendly. Begitupun dengan pelanggan yang merasa puas telah menjadi bagian dari penyelamatan bumi, sekecil apa pun kontribusinya.

Di kafe, restoran, bahkan rumah sakit dan sekolah, sedotan kertas menjadi lambang baru kepedulian terhadap bumi, ia ringan, lembut, dan cepat hancur. Ia hadir sebagai pahlawan setelah video memilukan seekor kura-kura dengan sedotan plastik di hidungnya viral dan menggugah hati manusia di berbagai belahan dunia.

Namun seperti banyak kisah pahlawan, sedotan kertas juga menyimpan rahasia. Dibalik permukaannya yang lembut dan niat baik dibalik penggunaannya, tersembunyi ironi yang jarang dibicarakan. Bahan kimia berbahaya yang dikenal sebagai PFAS menyelinap dalam proses produksinya. Dan di sinilah kisah itu berubah arah.

KLIK INI:  Kemasan Makanan Antimikroba, Sebuah Solusi Merawat Bumi

Penasaran?

Apa sih itu PFAS? PFAS singkatan dari “Per- and polyfluoroalkyl substances”, adalah kelompok bahan kimia sintetis yang digunakan sejak tahun 1950-an. Zat ini memberikan ketahanan terhadap air dan minyak, membuat sedotan kertas tidak cepat lembek saat digunakan.

Namun, PFAS dikenal sebagai “forever chemicals”. Mereka tetap tinggal (tidak  mudah terurai di alam), terus menumpuk, dan perlahan-lahan merusak.

Pada Agustus 2023, penelitian dari Universitas Antwerp di Belgia mengejutkan banyak orang. Para peneliti menguji 39 jenis sedotan dari berbagai bahan, dan hasilnya: 90% sedotan kertas mengandung PFAS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan sedotan plastik (75%), sedotan bambu (80%), bahkan kaca (40%).

Temuan ini membawa pada pertanyaan besar. Apakah sedotan kertas benar-benar lebih ramah lingkungan, atau kita hanya mengganti masalah lama dengan bentuk baru? PFAS tidak hanya berbahaya bagi lingkungan. Berbagai penelitian ilmiah seperti Environmental Pollution Journal (2025), menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap PFAS dapat menyebabkan gangguan sistem imun, masalah tiroid, peningkatan kolesterol, bahkan berpotensi meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Di lingkungan, sedotan berbahan kertas yang mengandung PFAS sulit untuk didaur ulang ataupun dikomposkan. Lapisan anti-air yang digunakan menghalangi proses alami pembusukan dan justru memperpanjang usia limbah di tempat pembuangan. Dengan kata lain, sedotan kertas tidak sepenuhnya terurai seperti yang dibayangkan banyak orang.

Ironi pun lahir. Di satu sisi, manusia ingin berhenti mencemari bumi dengan plastik. Di sisi lain, manusia menciptakan alternatif yang secara diam-diam juga berbahaya. Perusahaan-perusahaan berlomba menempelkan label “eco-friendly” pada produk mereka. Tapi nyatanya, banyak sedotan kertas yang tidak dapat didaur ulang atau dikomposkan dengan aman karena lapisan PFAS di dalamnya.

KLIK INI:  Kenalkan, Ini Pengganti Sedotan Plastik yang Sehat dan Ramah Lingkungan

Cerita sedotan kertas adalah cermin dari gerakan lingkungan masa kini yang seringkali terburu-buru, dipenuhi semangat, tapi kurang refleksi. Lagi-lagi, apa yang tampak hijau, belum tentu benar-benar bersih. Apa yang disebut solusi, bisa saja hanya bentuk lain dari kompromi.

Namun, kisah ini belum berakhir. Alternatif tetap ada. Sedotan stainless steel, sedotan bambu alami tanpa lapisan kimia, bahkan kesadaran untuk tidak menggunakan sedotan jika tidak perlu, semuanya adalah pilihan yang lebih bijak. Bukan hanya tentang mengganti satu benda dengan yang lain, tapi mengubah cara kita berpikir dan bertindak terhadap lingkungan.

Di era ketika kesadaran lingkungan menjadi tren, penting untuk tidak terjebak pada simbol semata. Sedotan kertas adalah pengingat bahwa niat baik perlu disertai dengan pengetahuan yang cukup. Agar langkah kecil yang kita ambil, benar-benar menuju perubahan besar yang kita harapkan.

Semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Perubahan Iklim Jadi “Tersangka” pada Kebarakan Los Angeles