Menelisik Penyebab Beberapa Daun Tanaman Hidup Lebih Lama dari Daun Lainnya

oleh -205 kali dilihat
Daun Melinjo Kaya Manfaat, Anti Aging hingga Meredakan Diare
Daun Melinjo - Foto/GhenumTropical

Klikhijau.com – Masa hidup setiap makhluk hidup berbeda. Ada yang berumur panjang, ada pula yang berumur pendek. Daun tanaman atau pohon misalnya, ada yang bertahan lebih lama dari yang lainnya, meski “lahir” pada waktu bersamaan.

Fenomena tersebut cukup unik dan membuat banyak penasaran, khususnya pada peneliti. Karena itulah, belum lama ini sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science Advances mengungkapkan, kenapa hal tersebut terjadi.

Menurut studi tersebut perbedaan utama masa gugurnya dedaunana didorong oleh pilihan “ekonomi” yang dihadapi oleh pohon yang berbeda, sehingga memiliki rentang hidup yang sangat berbeda pula.

Para peneliti mengambil contoh pada daun pohon bernama ilmiah Araucaria Araucana. Pohon yang dikenal dengan pohon teka-teki monyet ini. Dapat hidup selama lebih dari dua dekade, dan Picea yang tumbuh di Pegunungan Gongga Cina dapat tumbuh subur selama ribuan tahun.

KLIK INI:  Konflik Manusia dengan Satwa Liar Kian Meningkat di Tangan Krisis Iklim

Pohon ini tumbuh di lingkungan yang keras dengan daun yang bertahan sekitar 20 tahun. Di sisi lain, daun maple hanya bertahan satu musim, dan daun blueberry hanya bertahan selama tiga bulan.

Han Wang, yang merupaka penulis utama studi tersebut  mengatakan, tumbuhan yang semakin dengan kutup, akan memiliki daun yang berumur lebih Panjang.

“Kami sudah tahu bahwa tumbuhan runjung dan pohon cemara lainnya membuat daun yang berumur lebih panjang semakin dekat dengan kutub,” kata Han Wang yang juga merupakan seorang ahli Ekologi Tumbuhan di Universitas Tsinghua di Beijing.

Ia menambahkan bahwa pohon gugur melakukan yang sebaliknya. Daunnya yang paling tahan lama ditemukan di daerah tropis.

KLIK INI:  Selain Swiss, 6 Negara Ini Memiliki Kualitas Air Terbaik di Dunia

“Dan kami tahu bahwa daun yang berumur panjang cenderung lebih keras dan lebih tebal, serta lebih mahal untuk dibuat. Sekarang, kami telah mengidentifikasi faktor lingkungan utama yang berperan, dan meringkasnya dalam dua persamaan. Ciri-ciri ekonomi daun ini sangat mendasar bagi siklus karbon dan ekonomi nutrisi,” tambahnya.

Dapat memprediksi perubahan iklim

Para ilmuwan menguji persamaan mereka pada data tentang ribuan spesies pohon dari ratusan ekosistem di seluruh dunia.

Sementara itu, Ian Wrigh yang merupakan rekan penulis mengungkapkan, setiap spesies pada dasarnya mencari cara terbaik untuk memaksimalkan penyerapan karbon.

Ian Wright yang juga merupakan seorang ahli ekologi tanaman di Universitas Macquarie di Australia itu mengungkapkan pula bahwa tanaman runjung hijau yang tumbuh di tanah yang buruk. Khususnya di daerah dengan musim dingin yang Panjang. Hanya dapat tumbuh subur jika mereka melakukan investasi jangka panjang pada daunnya.

Sedangkan pohon gugur, seperti maple, berlomba membuat daun baru dan menangkap karbon di matahari musim panas sebelum daun gugur di musim gugur. Keputusan yang rasional secara ekonomi untuk pohon maple adalah berinvestasi pada daun yang cepat tumbuh, murah tapi tipis.

KLIK INI:  Mengenai Pangan dan Istilah Tentangnya Berdasarkan Undang-Undang

Temuan ini berpotensi mengubah ekologi menjadi ilmu prediktif. Nantinya akan memungkinkan jadi pembangunan model iklim global dan regional yang lebih baik dan lebih akurat.

Tidak hanya itu, memungkinkan pengelola lahan untuk memodelkan hutan dan jenis vegetasi lain dengan lebih baik untuk memprediksi bagaimana perubahan iklim akan mempengaruhi berbagai ekosistem. Di mana petani dapat memperkirakan hasil panen dengan lebih baik dan dampak perubahan iklim terhadap masa depan.

KLIK INI:  “Mangrove Camp” di Maros, Kampanye Aksi Jaga Iklim dengan Rehabilitasi Mangrove

Sumber: earth