Menangkal Penyakit Alzheimer dengan Tidur

oleh -30 kali dilihat
Mengejutkan, Mencium Aroma Pasangan Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur
Ilustrasi/Foto-Ist

Klikhijau.com – Penyakit Alzheimer adalah kondisi multifaset dengan berbagai faktor yang jadi penyebabnya. Satu di antara faktor itu adalah tidur.

Salah satu faktor tersebut adalah tidur.  Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Annals of Neurology menemukan bahwa obat tidur sebenarnya dapat membantu mengurangi penumpukan protein berbahaya yang terkait dengan penyakit Alzheimer.

Namun, para peneliti memperingatkan bahwa penggunaan obat tidur dalam jangka panjang memiliki risiko, termasuk ketergantungan dan potensi kurang tidur, yang ironisnya justru memperburuk produksi protein.

“Masih terlalu dini untuk menafsirkan hal ini sebagai alasan orang yang khawatir terkena penyakit Alzheimer  untuk mulai mengonsumsi suvorexant setiap malam,” kata ahli saraf Brendan Lucey, yang memimpin penelitian tersebut.

KLIK INI:  Berinteraksi dengan Ruang Terbuka Hijau Mengurangi Rasa Kesepian

Efektivitas obat tidur dalam memerangi penyakit Alzheimer masih belum pasti.  Namun penelitian ini menyoroti bahwa tidur berperan penting  dalam menjaga kesehatan otak. Karena itu, penting untuk mempraktikkan kualitas tidur yang baik.

Saat ini semakin banyak penelitian yang menyoroti peran penting tidur dalam menjaga kesehatan otak dan berpotensi mencegah timbulnya penyakit Alzheimer.

Para peneliti telah menemukan hubungan yang kuat antara gangguan tidur dan perkembangan penyakit Alzheimer.

KLIK INI:  Minum Teh Membuat Struktur Otak Lebih Baik, Benarkah?

Masalah tidur sering kali terjadi sebagai tanda awal sebelum hilangnya ingatan atau penurunan kognitif menjadi nyata.

Hal ini menunjukkan bahwa tidur sangat penting bagi otak untuk melakukan proses pembersihan yang penting.

Otak membuang limbah

Selama tidur, otak membantu membuang produk limbah, termasuk protein berbahaya yang terkait dengan penyakit Alzheimer.

Akumulasi protein abnormal ini, khususnya amiloid beta dan tau, merupakan ciri khas penyakit Alzheimer.

Protein ini cenderung berkumpul dan membentuk agregat beracun yang mengganggu fungsi normal otak.  Bila Anda mengalami gangguan tidur, proses pembersihan otak  terganggu.

KLIK INI:  Mengejutkan, Mencium Aroma Pasangan Bisa Tingkatkan Kualitas Tidur

Hal ini menyebabkan protein berbahaya menumpuk seiring waktu.  Akumulasi protein ini dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit.  Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Washington di St. Louis

Peneliti menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi pil tidur suvorexant yang banyak digunakan memiliki kadar protein amiloid beta dan tau yang rendah dalam cairan serebrospinal mereka di dalam cairan ini bertindak sebagai bantalan pelindung otak dan sumsum tulang belakang serta membantu membuang produk limbah dari otak.

Namun, hasil penelitian ini masih bersifat sementara karena jumlah partisipan yang sedikit dan durasi yang singkat. Meski begitu hasil ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan.

Meningkatkan kualitas tidur Anda dengan dukungan pengobatan dapat mengurangi penumpukan protein berbahaya.  Hal ini penting karena protein amiloid beta dan tau membentuk gumpalan beracun.

KLIK INI:  Tentang Bahaya Terpapar Cahaya Saat Tidur dan Tips Menghindarinya

Penggumpalan darah ini berkembang di otak pasien Alzheimer dan mempercepat perkembangan penyakit.

“Jika kita dapat mengurangi fosforilasi tau, kita mengurangi kemungkinan pembentukan kusut dan kematian saraf,” kata Lucy.

Ia berharap penelitian di masa depan akan meneliti efek jangka panjang dari obat tidur terhadap kadar protein pada orang lanjut usia, namun ia memperingatkan bahwa hal ini belum terjadi.

Otak mengandalkan tidur sebagai periode penting dalam pemeliharaan dan pemulihan.  Selama tidur, otak mengaktifkan proses yang  disebut  sistem glimfatik, yang bertanggung jawab untuk membuang produk sisa metabolisme yang menumpuk saat terjaga.

Produk limbah ini mencakup protein amiloid beta dan tau, yang terlibat dalam perkembangan penyakit Alzheimer.

KLIK INI:  Agar Bumbu Dapur tidak Cepat Rusak, Ini 7 Cara Menyimpannya!
Pemurnian otak

Tidur bertindak sebagai mekanisme pemurnian otak pada malam hari, memastikan pembuangan zat-zat yang berpotensi membahayakan.

Ketika proses ini terganggu karena kurang tidur, produk limbah seperti protein yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer dapat menumpuk dan berkontribusi terhadap perkembangan penyakit Alzheimer.

Selain itu, penyakit Alzheimer sendiri dapat memperburuk gangguan tidur, sehingga menciptakan umpan balik yang berbahaya.

Ketika penyakit ini berkembang, siklus tidur-bangun alami otak terganggu, menyebabkan gangguan tidur lebih lanjut dan mengganggu kemampuan otak untuk membersihkan protein-protein beracun ini.

KLIK INI:  Tinggal di Ruang Hijau, Fungsi Paru-Paru Anak akan Lebih Baik

Lingkaran setan ini dapat mempercepat akumulasi polutan dan, pada gilirannya, berkembangnya penyakit.

“Pada akhirnya, kami berharap dapat memanfaatkan hubungan antara tidur dan penyakit Alzheimer untuk mengembangkan obat yang mencegah penurunan kognitif,” kata Lucy.  Namun untuk saat ini, dia menekankan, “kita belum  sampai di sana.”

Meski begitu, pengobatan gangguan tidur seperti sleep apnea sangat penting untuk melindungi otak.  Langkah-langkah ini penting bagi semua orang, tanpa terkecuali.

KLIK INI:  Kenapa Para ilmuwan Menolak Peternakan Gurita?

Sumber: Earth