Joss! Kolaborasi Penanganan Sampah di Kelurahan Sambung Jawa Makassar Kian Apik

oleh -228 kali dilihat
Joss! Kolaborasi Penanganan Sampah di Kelurahan Sambung Jawa Makassar Kian Apik
Foto bersama ibu-ibu RT se Kelurahan Sambung Jawa mengamati area budidaya Maggot di Kelurahan Sambung Jawa - Foto: Ist

Klikhijau.com – Kolaborasi penanganan sampah di kelurahan Sambung Jawa Kecamatan Mamajang Kota makassar kian apik. Sejak berproses enam bulan lalu, kolaborasi penanganan sampah berbasis warga tersebut kini telah menunjukkan perkembangan pesat.

Setidaknya ada dua hal yang tampak mengalami perubahan signifikan. Pertama, penguatan kelembagaan bank sampah ditandai dengan keaktifan pengurus. Pada SK pengurus Bank Sampah yang dikeluarkan pemerintah kelurahan, kepengurusan juga didampingi dua Lembaga yang concern pada pelestarian lingkungan yakni Yayasan Econatural dan Klikhijau.

Kedua Lembaga ini intens menumbuhkan atensi warga dalam berperan aktif dalam menangani sampah. Perubahan kedua yang tampak di TPST Sambung Jawa adalah adanya budidaya Maggot. Dua hal ini diharapkan akan menuntaskan masalah sampah warga.

Sampah anorganik warga akan diserap masuk ke bank sampah, sedangkan sampah organik dapat diserap di kandang maggot. Dengan demikian, pendekatan zero waste ini tidak hanya mengatasi timbulan sampah, tetapi juga berdampak secara ekonomi dan sosial.

KLIK INI:  8 Penyebab Terjadinya Tanah Longsor dan Banjir Bandang, Poin Terakhir Patut Diwapadai!

Menariknya, kolaborasi yang terbangun di Kelurahan Sambung Jawa melibatkan multipihak antara lain Pemerintah Kelurahan, Bagian Kebersihan Kecamatan Mamajang, RT/RW setempat, tokoh masyarakat, warga dan organisasi non pemerintah hingga pihak swasta.

Pihak swasta yang terlibat antara lain Kalla, Bumi Karsa yang bekerjasama dengan Yayasan Econatural, Klikhijau dan Genre. Kolaborasi ini dinamai kolaborasi berkelanjutan, sebuah upaya mengelola sampah berbasis warga secara berkelanjutan.

Indrayani, Ketua RT 02/RW 06 yang juga selaku Bendahara Bank Sampah Sipakainga Kelurahan Sambung Jawa mengaku senang dengan kolaborasi dan beroperasinya kembali TPST di wilayahnya.

“Alhamdulillah! Kami bersyukur atas beroperasinya kembali TPST ini, tentu ini sangat memacu semangat warga untuk memulai memilah sampah dari rumahnya,” katanya.

Magot
Sampah organik warga di Kelurahan Sambung Jawa yang mulai dikumpulkan di kandang Maggot – Foto: Ist
KLIK INI:  Geliat Positif dari Bank Sampah 'Butta Barakka' SD Inpres Pannara Makassar

Selain itu, Indrayani sangat antusias dengan adanya sejumlah warga yang tertarik menimbang sampahnya di bank sampah.

“Warga senang dan semakin peduli karena menyadari bahwa ternyata sampah ada harganya.

Semoga dengan adanya kolaborasi ini, sampah diharapkan semakin berkurang dan warga semakin giat mengumpulkan sampahnya untuk ditimbang,” terang Indrayani.

Hal senada dikatakan Ridwan, Direktur Bank Sampah Sipakainga. Ia menyambut baik kolaborasi yang terbangun.

“Ini sangat baik. Ada perubahan nyata terlihat yakni bangkitnya kembali TPST yang beberapa tahu terakhir mengalami mati suri,” katanya.

“Saya masih mengharapkan arahan untuk pemeliharaan maggot, dengan harapan pemeliharaan maggot di Sambung Jawa bisa berkembang,” tambahnya.

KLIK INI:  Inspiratif, SDN Borong Memulai Gerakan Satu Orang Satu Pohon

Menuju konsorsium

Founder Yayasan Econatural, Ziaul Haq Nawawi mengatakan, program ini diharapkan menjadi contoh penanganan sampah di Kota Makassar.

“Rencana ke depan kami tetap fokus mendampingi agar kelompok yang terbentuk tetap bisa berjalan dengan terget maksimal yaitu semua warga kelurahan sambung Jawa bisa ikut program bayar iuran sampah dengan sampah,” ucapnya.

Untuk diketahui, program membayar iuran sampah dengan sampah ini merupakan target awal yang dicanangkan bersama.

“Kemudian sampah organik warga bisa bermanfaat menjadi sumber pakan ternak dengan model budidaya Maggot atau Black Soldier Fly ( BSF). Kami tetap fokus mendorong peran warga lokal dan kelembagaan lokal,” tambahnya.

Ziaul Haq Nawawi berharap peran serta masyarakat semakin meningkat ke depannya. Pelibatan berbagai stakeholder adalah kunci demi memaksimalkan kolaborasi ini.

“Ini adalah inisiatif antar beberapa elemen yakni pihak  kecamatan, pihak kelurahan, RT, RW, Kelompok bank sampah, warga, beserta komunitas peduli lainnya ada Yayasan Econatural Society Indonesia, KlikHijau, Komunitas Genre dan lainnya. Rencana ke depan inisiasi ini akan kita perkuat menjadi satu konsorsium bersama untuk mendorong pengelolaan sampah yang berkelanjutan dimana peran peran antar stakeholder saling menguatkan satu sama lainnya,” pungkasnya.

KLIK INI:  Kapus P3E Suma Kembali Gaungkan Pentingnya Eco Masjid