ECOTON Bangun Gerakan ‘Citizen Science’ Bantu Jaga Sungai Balantieng

oleh -76 kali dilihat
ECOTON Bangun Gerakan 'Citizen Science' Bantu Jaga Ekosistem Sungai Balantieng
ECOTON Bangun Gerakan 'Citizen Science' Bantu Jaga Ekosistem Sungai Balantieng

Klikhijau.com – Yayasan Ecological Observation and Wetland Conservation (ECOTON) mengajak 13 komunitas di DAS Balantieng bantu menjaga ekosistem sungai Balantieng melalui gerakan Citizen Science.

Citizen Science merupakan sebuah pendekatan penelitian dengan melibat masyarakat. Pada kegiatan ini, masyarakat akan ikut serta dalam kegiatan pengumpulan informasi dan analisis data.

Selama dua hari tanggal 10 – 11 September 2024, ECOTON mengadakan kegiatan pelatihan ‘Citizen Science’ di Desa Bulolohe dan Desa Batukaropa.  Kegiatan pelatihan Citizen Science meliputi pengujian kualitas air dengan parameter kimia dan fisika, identifikasi biota air, pengujian mikroplastik, pemeriksaan kesehatan habitat sungai dan pelatihan menulis press release.

Daru Setyorini, Direktur Eksekutif ECOTON mengatakan bahwa kegiatan pelatihan citizen science merupakan langkah awal membangun gerakan ‘Citizen Science’ yang digagas untuk melibatkan partisipasi masyarakat dalam penelitian. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem sungai Balantieng.

KLIK INI:  Daya Dukung dan Daya Tampung Kunci Pengelolaan DAS Berkelanjutan

“Sehingga 13 komunitas masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini, dari pelajar sampai dewasa lebih akrab dan dekat dengan kondisi sungai Balantieng,” imbuh Daru.

Dari kegiatan penelitian sungai pun langsung terlihat data kondisi sungai Balantieng. Titik pengujian berada di Dusun Batukaropa, Desa Batukaropa, Kec. Rilau Ale. Pada identifikasi biota air ditemukan sebanyak 15 jenis biota air sungai. Ditemukan juga mikroplastik jenis fragmen (6 buah), filamen (5 buah) dan fiber (6 buah). Sementara pengukuran fosta 0,1 ppm, PH 6,79, TDS 80 ppm, dan Klorin 0 ppm.

Meski menurut pengujian parameter kimia dan fisika masih aman, namun hasil identifikasi biotilik menunjukkan skor 3,5 yang artinya tercemar ringan. Selain itu juga telah ditemukan mikroplastik. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kondisi sungai Balantieng cukup rentan apabila aktivitas pencemaran tidak dihentikan.

Untuk itu gerakan ‘Citizen Science’ dibagun untuk mengatasi ancaman kerusakan sungai Balantieng dan melibatkan masyarakat untuk mempromosikan pengelolaan sungai yang berkelanjutan.

“Gerakan ini sangat bagus sekali, apalagi dengan melibatkan sekolah dan komunitas masyarakat. Pengelolaan sungai memang memang tidak hanya dilakukan pemerintah saja, namun juga perlu partisipasi masyarakat. Pemerintah Bulukumba saat ini sedang merancang peraturan Bupati tentang pembatas plastik sekali pakai untuk mengurangi konsumsi plastik dan bocornya sampah ke sungai”. Tutup Masykur Amin, Kapala Bidang Pengelolaan Sampah  DLHK Bulukumba.

KLIK INI:  Karena Manusia, Populasi Satwa Liar Terjun Bebas Menuju Kepuhanan

Dorong Jurnalisme Warga

Hari kedua kegiatan Aksi Balantieng, peserta melakukan penelitian kualitas air secara biologi dan fisika kimia di sungai serta menemukan 3 Jenis mikroplastik seperti fiber, filamen dan fragmen.

Sedangkan dari hasil penilaian serangga air menunjukkan bahwa sungai balantieng  yang berada di Dusun batukaropa Desa Batukaropa Kecamatan Rilau Ale sudah tercemar ringan dengan jumlah serangga air yang di temukan sebanyak 15 jenis.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya di sungai Balantieng wilayah Desa KAHAYA Kecamatan Kindang masih di temukan 18 jenis serangga air.

Peneliti ecoton, Amiruddin Muttaqin menjelaskan ke peserta Aksi Balantieng jika aktivitas penambangan pasir dan batu yang dilakukan di badan air sungai bisa menyebabkan kekeruhan dan terjadinya sedimentasi yang menutupi batuan di dasar sungai. Sedangkan batuan di dasar sungai berpasir merupakan rumah serangga air dan tempat pemijahan ikan.

Serangga air merupakan biota sungai yang penting karena hidupnya sangat tergantung terhadap kondisi lingkungan serta menjadi indikator terhadap penurunan kualitas air maupun kerusakan ekosistem, Terang Amiruddin.

Dalam kegiatan Aksi Balantieng turut hadir Kabid pengolahan sampah DLHK Bulukumba, Masykur Amin. Kabupaten Bulukumba saat ini sedang merumuskan peraturan Daerah untuk pembatasan plastik sekali pakai yang di harapkan bisa mengurangi timbulan sampah, jelas Masykur.

Founder media Klik hijau, Anis Kurniawan yang juga akademisi dan penulis memberikan materi penyusunan tulisan dalam bentuk press release.  Anis juga mengajak peserta untuk praktek membuat tulisan tentang kegiatan yang sudah di lakukan bersama ecoton dalam aksi Balantieng.

Sungai Balantieng bagi Anis Kurniawan adalah bagian dari legenda,  karena dulu merupakan tempat bermain dan mandi semasa kecil ketika tinggal di Desa Batukaropa. Anis juga menceritakan jika sungai Balantieng tempatnya bermain dulu masih sangat jernih dan tidak ada sampah.

KLIK INI:  Makna Simbolik Pawai Obor dan Jalan Kaki Pemkot Makassar di Malam Lebaran?