Klikhijau.com – Pemerintah Rusia memberlakukan aturan tentang larangan merokok dan menyalakan api di setiap balkon rumah atau hotel mulai 1 Oktober 2019.
Pemberlakuan larangan ini mengingat banyaknya kasus kebakaran di Rusia yang disebabkan oleh kecerobohan perokok.
“Dalam 60 persen kasus, penyebab kebakaran di balkon adalah kebiasaan merokok yang ceroboh,” kata Kementerian Penanggulangan Bencana Rusia pada Jumat (27 September) lalu.
Dikutip dari CNN Indonesia, jumlah kebakaran akibat rokok lebih dari 2.000 sepanjang tahun ini.
Kementerian Penanggulangan Bencana Rusia menambahkan, diberlakukannya peraturan baru yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Dmitry Medvedev bukan berarti mengobarkan perang terhadap perokok.
Pemerintah Rusia memperketat undang-undang keselamatan kebakaran terbaru demi mengurangi dampak jilatan si jago merah yang sering disebabkan oleh kecerobohan.
Jadi tidak akan ada lagi yang merokok di balkon, barbekyu musim panas, atau makan malam di teras dengan penerangan lilin.
Jika kebakaran terjadi karena pelaku melanggar larangan baru, mereka setidaknya wajib membayar denda dan mungkin dituntut jika dampak kebakarannya serius.
Meski larangan telah diberlakukan, namun masih banyak yang tidak. mengindahkannya. Hal ini menyebabkab perokok Rusia protes dan menyebut larangan itu tidak masuk akal.
Apalagi bagi mereka yang tinggal di gedung-gedung tinggi. Mereka sekarang harus pergi ke area merokok, yang mungkin berada di bawah blok apartemen.
“Sekarang hanya orang kaya dengan tanah dan rumah luas yang bisa merokok, dan orang miskin tidak bisa berbuat apa-apa.”
“Saya akan terus merokok di balkon saya. Siapa yang akan melihat saya saat berada di sana?”
Mengisap rokok di balkon tetap menjadi pilihan bagi perokok di Rusia. Sebelumnya, pemerintah mengambil langkah yang melarang merokok dalam gedung dan banyak ruang publik lainnya.
Larangan itu hampir tidak ditegakkan dan banyak yang masih terlihat merokok di daerah terlarang, termasuk di luar stasiun metro, halte bus dan platform kereta api.
