Klikhijau.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar pelatihan komunikasi dan fasilitasi kepada para Fasilitator Desa (Fasdes) dan Petugas lapangan. Kegiatan yang dilaksanakan di Maros (17-19) Desember ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas berkomunikasi para Fasdes dan Petugas di masyarakat dampingan.
Kegiatan yang terselenggara atas dukungan KFW Jerman ini dihadiri 32 orang peserta, mewakili Fasdes dan petugas, Polisi Kehutanan, Penyuluh dan staf kantor BBKSDA Sulsel.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala BBKSDA Sulsel, Ir Jusman. Dalam sambutannya, Jusman berharap pelatihan komunikasi dapat meningkatkan kualitas para fasilitator lapangan dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat khususnya di desa penyangga Taman Nasional dan Hutan Lindung.
“Dalam menjalankan tugas di lapangan, para Fasdes dan penyuluh menghadapi banyak tantangan. Termasuk di dalamnya, tantangan dalam upaya mengkomunikasikan program-program yang akan dijalankan di masyarakat,” katanya.
Jusman menambahkan betapa pentingnya strategi berkomunikasi. Menurutnya, pesan-pesan program harus dimulai dengan pendekatan komunikasi agar para pihak mengerti maksud dan tujuan suatu kegiatan.
“Seringkali ada program yang sangat baik, tujuannya juga baik, namun bila tidak dikomunikasikan dengan baik, tentu akan menimbulkan persepsi berbeda di masyarakat. Oleh sebab itu, melalui pelatihan semacam ini, saya berharap para fasilitator memperolah ilmu dan trik-trik baru dalam menghadapi situasi di lapangan,” tuturnya.
Pelatihan Komunikasi dan Fasilitasi ini menghadirkan Narasumber berkompeten yang terdiri dari akademisi dan praktisi profesional di bidang komunikasi.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi tentang prinsip-prinsip dan etika komunikasi yang dibawakan oleh Manggazali, M.I.Kom., seorang fasilitator profesioanl di bidang literasi dan Pendidikan. Dilanjutkan dengan materi menarik dari Dosen Universitas Fajar, Dr Irfan Palippui, M.Hum yang memandu peserta bagaimana cara menggunakan fasilitas Artificial Intelligence (AI) dalam menyiapkan bahan-bahan komunikasi.
Peserta mendapatkan materi menarik yang dibawakakan oleh Profesioanal Media Consulting, Anis Kurniawan mengenai Mindfulness and listening skill. Materi ini mengajak para peserta mengenal teknik meditasi sederhana untuk menjaga kebersadaran dan fokus diri yang akan membatun meningkatkan performa dalam komunikasi di tapak.
Dosen Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Dr Darhamsyah melengkapi pembahasan tentang strategi komunikasi melalui materinya tentang trik-trik berkomunikasi efektif. Darhamsyah yang juga mantan Kepala Pusat P3E Suma KLHK memberikan motivasi kepada para fasilitator dan petugas agar dapat berkomunikasi secara elegan.
Materi lainnya yang tidak kalah menarik, disampaikan oleh aktivis perempuan, Renny Putery Harapan Rany. Renny sapaan akrabnya lebih banyak berbagi tips sederhana mengatasi gerogi saat berkomunikasi serta strategi menyiapkan bahan komunikasi yang meyakinkan. Hadir pula, Nurul Khalifah, praktisi komunikasi mewakil Gen Z yang memberikan perspektif komunikasi di ruang publik.
Pelatihan ini menarik karena disuguhkan dengan model-model fasilitasi forum yang meriah dan kontemporer melalui fasilitator berpengalaman Istiana. Hal tersebut membuat pelaksanaan pelatihan sangat memuaskan bagi peserta.
“Banyak trik-trik menfasilitasi baru yang kami dapatkan, keren. Pelatihan ini sangat memuaskan kami. Penyelenggaranya Menyusun format pelatihan yang bagus,” kata Taufan, peserta pelatihan.
Pelaksanaan kegiatan ini dihendel oleh Lembaga Riset, Training dan Konsultan, Prakarsa Cipta dan Klikhijau.com.
Direktur Prakarsa Cipta, Masmulyadi, SP., M.Sc., berharap pelatihan ini memberi dampak positif pada kinerja para Fasdes dan Petugas di lapangan.
“Kita memang Menyusun modul pembelajaran yang memastikan peserta dapat belajar dan enjoy. Jadi, tidak hanya materi tentang komunikasi yang ditonjolkan, tetapi proses pelatihan itu sendiri merupakan model-model fasilitasi yang tentu dapat diaplikasikan para peserta,” pungkasnya.