Energi Terbarukan, Pengertian, Contoh, Karakteristik dan Keunggulannya

oleh -1,190 kali dilihat
Energi Terbarukan, Pengertian, Contoh, Karakteristik dan Keunggulannya
Suasana di PLTB Sidrap - Foto: Ist

Klikhijau.com – Energi terbarukan belakangan jadi narasi yang popular di belahan dunia sebagai respons atas penggunaan energi fosil yang tidak ramah lingkungan.

Pendeknya, energi terbarukan dinilai sebagai satu solusi atas terbatasnya sumber energi tak terbarukan yang massal digunakan saat ini.

Wacana ini semakin menguat sejak forum PBB dalam Conference of The Parties (COP) ke-21 di Paris pada tahun 2015 yang melahirkan konsensus Paris Agreement. Poin kunci dari kesepahaman lintas negara ini adalah komitmen bersama  menahan laju suhu bumi.

Nah, salah satu upaya yang dilakukan untuk visi tersebut adalah menumbuhkan pemanfaatan energi terbarukan.

KLIK INI:  Mengenal Jenis-Jenis Tanah yang Ada di Indonesia dan Persebarannya

Pengertian energi terbarukan

Energi terbarukan merupakan sumber energi yang tersedia di alam dan dapat digunakan secara terus-menerus. Oleh International Energy Agency (IEA) mengatakan, energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses alam yang dapat diisi ulang secara terus menerus.

Menurut Andi Nur Alam Syah dalam bukunya “Biodiesel jarak pagar, 2006”, energi terbarukan adalah sumber-sumber  energi yang out put-nya akan konstan dalam rentang waktu jutaan tahun.

Sumber-sumber energi yang termasuk dalam kategori terbarukan adalah sinar matahari (langsung), aliran air sungai, angin, gelombang laut, arus pasang surut, panas bumi, dan biomassa. Walaupun panas yang terkandung dalam bumi dan biomassa.

Walaupun panas yang terkandung dalam bumi, gaya gravitasi bulan dan matahari, serta rotasi bumi berperan dalam pembentukan sumber-sumber energi ini, sumber energi terbarukan pada dasarnya diturunkan dari radiasi matahari.

KLIK INI:  Urin Mampu Atasi Masalah Kekeringan Dunia Pertanian, Benarkah?

Contoh energi terbarukan

Sudah cukup banyak contoh energi terbarukan yang berhasil ditemukan hingga saat ini, antara lain sebagai berikut:

  1. Energi surya

Energi surya merupakan energi yang bersumber dari sinar matahari. Pemanfaatan energi surya sebagai pembangkit listrik sudah dikembangkan secara di berbagai negara seperti Jerman, Amerika Serikat, India, dan Jepang.

Untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik dibutuhkan suatu panel surya yang berfungsi sebagai perantara yang menyerap sinar matahari. Lalu dikonversi menjadi energi listrik. Selanjutnya, listrik tersebut mengalir ke inverter yang berperan mengubah arus DC menjadi arus AC sebelum kemudian bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan berbagai peralatan yang memanfaatkan listrik sebagai sumber energi.

  1. Energi air

Pemanfaatan air sebagai sumber energi sudah cukup lama dikenal. Jumlahnya yang melimpah tentunya akan sangat disayangkan jika hanya digunakan untuk mengairi lahan pertanian, area rekreasi, dan untuk dikonsumsi.

Proses mengkonversi energi air pun terbilang cukup mudah, yakni dengan membuat kincir air yang kemudian ditempatkan pada daerah aliran air yang memiliki arus kencang.

KLIK INI:  Apa Itu 'Sustainability' atau Keberlanjutan?
  1. Energi angin

Angin adalah udara yang bergerak dari wilayah yang memiliki tekanan udara tinggi ke wilayah dengan tekanan udara rendah. Dengan sifatnya tersebut, sangat memungkinkan bila angin juga dimanfaatkan sebagai sumber energi. Prinsip pemanfaatannya sama dengan energi air, yakni dengan membuat kincir angin. Lalu, putaran kincir angin diteruskan untuk memutar generator yang menghasilkan energi listrik.

  1. Energi panas bumi

Panas bumi merupakan energi panas yang berasal dari dalam bumi. Umumnya wilayah-wilayah yang memiliki potensi panas bumi ini adalah wilayah yang berada pada kawasan yang dilalui cincin api pasifik, seperti Filipina, Indonesia, dan New Zealand.

Untuk memanfaatkan energi panas bumi tersebut, biasanya dilakukan dengan membuat galian hingga kedalaman tertentu yang mencapai titik panas bumi. Kemudian energi panas tersebut dialirkan untuk menggerakkan turbin. Gerakan turbin tersebut kemudian dimanfaatkan untuk memutar generator.

  1. Bio energi

Bio energi merupakan sumber energi yang berasal dari makhluk hidup maupun material organik, seperti kayu, rumput, kotoran hewan, limbah pertanian, dan limbah rumah tangga atau yang dikenal dengan istilah biomassa. Untuk memanfaatkan material-material tersebut menjadi sumber energi, ada yang bisa dilakukan secara langsung dan ada juga yang harus melalui serangkaian proses.

KLIK INI:  Menyandarkan Sumber Energi Terbarukan Indonesia pada Energi Sel Surya

Karakteristik energi terbarukan

Adapun karakteristik energi terbarukan antara lain:

  1. Sumber-sumber energi terbarukan tidak akan habis (khusus untuk biomassa, agar ketersediaan sumber dayanya dapat berkelanjutan, laju konsumsi dan produksinya harus dibuat seimbang).
  2. Sumber-sumber energi terbarukan secara geografis bersifat tersebar (dispersed) dan umumnya dikembangkan dan dimanfaatkan di lokasi sumber energi tersebut berada, mengingat pertimbangan aspek fisik dan ekonomi.
  3. Sumber-sumber energi terbarukan mempunyai densitas daya dan energi yang rendah sehingga perangkat tekologi pemanfaatannya menempati lahan yang relative luas.
  4. Teknologi-teknologi energi terbarukan pada umumnya memerlukan biaya kapital tinggi tetapi biaya operasinya rendah.
  5. Beberapa teknologi terbarukan bersifat modular sehingga responsif terhadap pertumbuhan permintaan dan dapat dikonstruksi dalam waktu relatif singkat.
  6. Teknologi-teknologi energi terbarukan pada umumnya ramah lingkungan.

Keunggulan energi terbarukan

Adapun keunggulannya sebagai berikut:

  1. Sumber ETB merupakan sumber daya indigenous (asli Indonesia) yang tersedia dalam jumlah banyak. Pemakaian ETB akan menghemat pengeluaran impor bahan bakar fosil (untuk Indonesia hal ini berarti menambah kesempatan ekspor) dan akan menciptakan lapangan kerja jika teknologi-teknologi konversinya dikembangkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam negeri.
  2. Beberapa energi terbarukan telah mencapai tahap yang kompetitif, baik secara finansial maupun ekonomi untuk aplikasi tertentu, seperti di lokasi-lokasi terpencil yang biaya transmisi listrik atau pun transporrasi bahan bakar ke lokasi tersebut mahal.
  3. Teknologi-teknologi energi terbarukan bersifat fleksibel dan modular, sehingga dapat dipasang dan beropersi lebih cepat. Keuntungan sistem modular dibandingkan dengan sistem individual berskala relatif cepat. Keuntungan sistem modular dibandingkan dengan sistem individual berskala besar adalah kemudahan dalam menambah kapasitas, risiko lebih kecil dripada investasi, suku bunga pinjaman kapital lebih rendah karena lead time-nya pendek dan mengurangi biaya transmisi dan distribusi ke lokasi-lokasi yang tersebar.
  4. Perkembangan teknologi yang cepat dari sistem energi terbarukan diharapkan dapat memperlebar skala ekonomi dari aplikasi energi terbarukan dalam dekade mendatang. Karena itu, para pengambil keputusan dan perencanaan perlu terus menerus mengkuti perkembangan ini.

Semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Energi Terbarukan Bisa Kurangi Risiko Kesehatan Hingga 80 Persen