- Mengenal Jahe, Jenis dan Manfaatnya untuk Kesehatan - 11/11/2022
- Pengaruh Suhu terhadap Pertumbuhan Kecambah - 24/10/2022
- Tentang Hama Tanaman Hidroponik dan Cara Mengatasinya - 04/10/2022
Klikhijau.com – Umumnya setiap tanaman akan mengalami proses perkecambahan yakni tahap awal pertumbuhan benih dimulai. Kecambah dapat diartikan sebagai kondisi tumbuhan yang sedang berkembang mulai dari tahap embrionik di dalam biji.
Tahap perkecambahan merupakan tahap yang paling kritis dalam perkembangan kehidupan tumbuhan. Pada masa ini sebutir benih akan berada dalam kondisi tidur dan untuk dibangunkan butuh cairan atau air.
Umumnya dalam proses perkecambahan akan muncul bakal daun yang melekat pada embrio. Selain itu, pertumbuhan kecambah yang menjadi cikal bakal dari tanaman umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Pertama, cahaya. Kebutuhan kecambah akan cahaya umumnya berbeda beda tergantung jenis tanamannya. Ada jenis kecambah yang hanya membutuhkan cahaya banyak, sedang, sedikit sampai tanaman yang bisa bertahan pada kondisi minim cahaya/gelap.
Kedua Air. Pada umumnya kecambah yang menerima banyak asupan air akan sangat merugikan sebab hal ini membuat penyakit menjadi semakin mudah bermunculan. Normalnya ntuk kecambah yang berasal dari benih kacang kacangan akan berkecambah pada tanah dengan kandungan air yang sedang.
Ketiga oksigen. Respirasi akan bekerja dalam benih pertumbuhannya. Maka pada saat perkecambahan proses respirasi akan meningkat pula seiring dengan peningkatan kadar oksigen dan pelepasan karbon diolsida. Maka terbatasnya oksigen akan membuat perkecambahan terbatas.
Keempat Suhu, menjadi salah satu faktor penentu perkembangan kecambah. Sebab, suhu menjadi salah satu parameter yang digunakan dalam menyimpulkan kondisi kalor yang terkandung zat tertentu.
Pengaruh Suhu pada Pertumbuhan Kecambah
Suhu berkaitan erat dengan penyinaran dan kelembapan lingkungan. Umumnya lingkungan yang lembab memiliki suhu yang tinggi, hal ini membuat penguapan semakin cepat terjadi.
Maka dalam pertumbuhan kecambah, suhu memiliki pengaruh agar tumbuhan dapat berkembang dengan sehat. Suhu mempengaruhi tumbuhan dalam berbagai cara. Salah satu contoh yang paling bisa dilihat adalah efek panas pada proses fotosintesis.
Pada proses fotosintesis umumnya tanaman menyerap karbondioksida untuk menghasilkan oksigen dan bernafas. Melansir darri gardening know how (26/7/2021) menjelaskan bahwa para ahli di universitas Colorado memaparkan saat suhu naik kedua proses yakni menyerap dan menghasilkan oksigen pada tumbuhan meningkat secara drastis.
Saat suhu mencapai suhu yang paling tinggi proses respirasi tersebut akhirnya menjadi tidak seimbang. Sebagai salah satu contoh adalah pada tanaman tomat yang akan gagal bertumbuh jika suhunya melebihi 36 derjarat.
Jika kecambah berada pada suhu yang tinggi maka akan membuat pertumbuhan kecambah semakin meningkat pula walaupun mempunyai ambang batas normal. Saat benih atau kecambah berada pada suhu yang optimal tergantung jenis tanamannya maka proses perkecambahan akan menurun.
Umumnya kecambah memiliki batas suhu optimum untuk membantu perkembangan. Batas batas ini akan membuat tanaman yang dihasilkan dari kecambah dapat berkembang dengan baik dari segi morfologi dan fisiologi.
Suhu optimum menjadi suhu yang paling memberikan keuntungan bagi perkembangan kecambah. Suhu optimum bagi kecambah umumnya berada pada suhu 80-95 derajat Fahrenheit atau setara dengan 0-5 derajat celcius. Adapun untuk kecambah tanaman musim dingin suhu minimumnya adalah 40 fahrenheit (4,5 celcius ) contohnya tanamannya adalah selada. Sedangkan untuk tanaman musim panas suhu minimumnya berada pada 50-60 fahrenheit (10-15 celcius).
Suhu mempunyai peran yang sangat penting pada proses perkecambahan sebab keberadaan suhu akan mempengaruhi proses kimia yang terjadi dalam proses perkecambahan. Dalam hal ini suhu akan mengaktifkan kerja enzim seperti amylase, lipase, dan proteinase yang akan berperan dalam proses perkecambahan.
