- LKM Idealis 2025 Bahas Krisis Iklim: Jaring Nusa Dorong Kepekaan Sosial dan Advokasi Mahasiswa - 13/11/2025
- Resmi Punya Ketua Baru, IKA FKM Unhas Dipimpin Dr. Azri Rasul dengan Fokus Perkuat Jaringan Alumni - 13/11/2025
- Janji Hutan Adat Diragukan! Akses Ekstraktif Cepat, Pengakuan Masyarakat Adat Lambat - 13/11/2025
Klikhijau.com – Debur ombak dan gemuruh sorak-sorai menyambut dimulainya Festival Pinisi Bulukumba yang ke-XV tahun 2025. Di pesisir Pantai Mandala Ria yang eksotis, ritual sakral Annyorong Lopi (tradisi mendorong perahu) Pinisi ke laut dengan tangan manusia resmi membuka pesta budaya maritim ini pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Festival yang berlangsung hingga Sabtu, 25 Oktober 2025 ini semakin istimewa karena kembali masuk dalam daftar bergengsi Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata.
Kehadiran Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Hj. Fatmawati Rusdi, beserta sejumlah kepala daerah dan pejabat tinggi pusat maupun daerah, menegaskan status Festival Pinisi sebagai magnet pariwisata dan budaya.
Ritual Annyorong Lopi tahun ini menjadi pembicaraan hangat karena pindah lokasi. Jika tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan di Tanah Beru, kini prosesi gotong royong peluncuran perahu Pinisi ini digelar di Pantai Mandala Ria, salah satu destinasi wisata unggulan Bulukumba.
Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf (Andi Utta), mengungkapkan kebanggaannya atas kembalinya Festival Pinisi di KEN.
Ia menjelaskan perpindahan lokasi ini untuk menonjolkan destinasi wisata baru dan memusatkan rangkaian kegiatan seni budaya serta pameran di Pantai Merpati yang kini sudah dilengkapi panggung representatif.
“Festival Pinisi ini adalah semangat ketekunan dan kerja keras masyarakat budaya Bugis Makassar,” ujar Wagub Hj. Fatmawati Rusdi dalam sambutannya, disambut tepuk tangan meriah.
Ia menambahkan, masuknya event ini ke dalam KEN adalah bukti pengakuan nasional terhadap warisan budaya luhur Bulukumba.
Pinisi: Lebih dari Sekadar Kapal
Kapal Pinisi, yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda, bukan hanya simbol kebanggaan lokal, tetapi juga produk budaya maritim yang lahir sejak abad ke-14.
Pinisi adalah bukti nyata ketangguhan dan keterampilan para Panrita Lopi (pembuat perahu) Bulukumba yang mempertahankan tradisi leluhur secara turun temurun.
Bupati Andi Utta menegaskan bahwa Festival Pinisi adalah upaya untuk mempromosikan pariwisata dan mengapresiasi nilai seni budaya dengan mengusung tema: “Elaborasi Budaya Untuk Pariwisata Berkelanjutan.”
“Bulukumba memiliki kekayaan budaya unik dengan keberadaan Adat Budaya Kajang dan Tradisi Pembuatan Perahu Pinisi, yang merupakan satu-satunya ada di dunia,” jelas Andi Utta.
Usai seremoni pembukaan yang meriah, Wakil Gubernur, Bupati, dan seluruh tamu undangan bertolak menuju lokasi ritual Annyorong Lopi, menyaksikan momen historis gotong royong warga meluncurkan kapal ke laut, sebelum kemudian menikmati jamuan makan malam di Paddupa Resort Tanjung Bira.
Festival Pinisi ke-XV ini menjanjikan perpaduan budaya, maritim, dan pariwisata yang tak boleh dilewatkan. Jangan sampai ketinggalan, saksikan langsung keajaiban budaya Pinisi di “Bumi Panrita Lopi” Bulukumba!








