Wow! Ada Kulkas Kejujuran di Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi

oleh -843 kali dilihat
Wow! Ada Kulkas Kejujuran di Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi

Klikhijau.com – Apa yang anda pikirkan ketika bertemu sebuah kantin tanpa penjaga atau penjual? Lalu, ada tulisan di sekitarnya yang menyerukan anda bebas mengambil dan menaruh uangnya di suatu tempat. Pastikan bahwa Anda sedang berada di kantin kejujuran.

Kantin kejujuran adalah kantin yang menjual makanan ringan dan minuman tanpa ada penjaga yang akan menagih atau mengingatkan pembeli mengenai uang pembayaran. Pembeli benar-benar dituntut untuk jujur pada diri sendiri dengan meletakkan uang pembayaran pada kotak yang tersedia. Jika uangnya berlebih, pembeli pun harus mengambilnya sendiri.

Sesuai slogan yang dimiliki kantin kejujuran yaitu Tuhan adalah CCTV terbaik yang akan melihat setiap tindakan kita. Maka, di dalam kantin tersebut hanya akan ada makanan, minuman, dan kotak berisi uang dari pembeli. Penjaga memang ada tapi mereka hanya sesekali datang untuk mengecek ketersediaan makanan dan minuman. Mengenai uang, itu urusan pembeli dan Tuhan.

Dalam beberapa tahun terakhir, kantin kejujuran mulai populer di sejumlah kantor, sekolah, kampus dan lainnya. Ini adalah cara yang dilakukan untuk membangun budaya anti korupsi dan budaya transparansi dalam masyarakat.

KLIK INI: KLHK Bakal Usut 8 Perusahaan Terkait Limbah B3 di Markas Militer
KLIK INI: Benarkah Industri Hotel di Indonesia telah Ramah Lingkungan?

Sebagaimana konsep kantin kejujujuran, di kantor Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi lantai 4 di Gedung Rachmat Witoelar P3E Suma kini terdapat kulkas kejujuran. Idenya tentu sama dengan konsep kantin kejujuran pada umumnya.

Kulkas kejujuran Balai Gakkum LHK diinisiasi oleh Achmad Yusuf Arief, SH.,MH. Achmad Yusuf menerapkan ‘kulkas kejujuran’ ini guna membina integritas ASN Gakkum LHK Sulsel selaku Pengamanan Lingkungan.

“Kejujuran itu bukan hanya kiasan, lebih dari pada itu mestinya dapat diimplementasikan dalam perbuatan. Tidak hanya memerintah tetapi memberi contoh nyata,” kata Yusuf.

Di kulkas kejujuran tersebut, ada beraneka merek minuman dingin yang tersusun apik. Keberadaan minuman dibiarkan terpajang tanpa kasir maupun mesin kasir. Yang ada hanya sebuah Toples plastik yang terletak tepat di atas kulkas bertuliskan pesan moral beraroma sindiran “Tempat Uang, Bayar Lebih Boleh, Kurang Jangan.”

“Kejujuran ini bagian dari Revolusi Mental Birokrasi yang belakangan selalu terjebak dalam lingkaran korupsi. Semangat ini membawa perbedaan lebih baik di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dirjen Gakum LHK pada khususnya, melalui virus kebaikan yang menjalar ke personel Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum LHK Wilayah Sulawesi (BPPHLHK),” tegas Ahmad.

Revolusi Mental terdiri atas Integritas di dalamnya memuat tanggungjawab, jujur, ikhlas. Kemudian Etos Kerja meliputi disiplin, Profesional dan Gotong Royong atau Kerjasama.

KLIK INI: 6 Hotel Paling Ramah Lingkungan di Asia, Satunya Bisa Anda Jumpai di Indonesia
KLIK INI: Ngeri, Limbah Medis Ditemukan di Tepi Jalan Kota Solo

Gakkum LHK Wilayah Sulawesi memiliki jargon MALU, yaitu Malu tidak menepati ketentuan jam kerja yang berlaku. Malu tidak memakai pakaian kerja atau dinas tidak sesuai ketentuan. Malu tidak membuang sampah pada tempatnya. Malu realisasi anggaran di Satkernya rendah. Malu capaian kinerja program di satkernya rendah, dan itu tidak hanya sekedar banner semata.

Melalui semangat dari Toples Kecil itu ASN dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil (PNPNS) atau Pegawai Tidak Tetap (PTT), SPORC, Penyidik serta Pengawas pada belajar dari hal-hal kecil yang dianggap sepele. Dari benda sepele itulah melahirkan sesuatu yang besar.

Pesan ini memupuk rasa tanggung jawab dan kejujuran antar setiap pegawai sehingga walau tanpa dipantau atau diawasi mereka mampu berlaku jujur terhadap diri sendiri dan nama baik organisasinya

Menurut Transparrency International atau Badan Antikorupsi Dunia yang bertempat di Berlin, jumlah korupsi di Indonesia masih berada di angka tinggi yaitu 37. Hal ini menunjukkan, jika setiap tahun ada puluhan pejabat yang tidak amanah akan tugas dan tanggung jawab yang mereka emban. Bahkan, belakangan banyak berita mengenai korupsi yang nampak di layar kaca.

Semoga filosofi kulkas kejujuran di Gakkum LHK dapat membawa dampak positif bagi institusi penegak hukum lingkungan ini khususnya. (kh)