Waspada, Streaming dan Main Game Dapat Hasilkan Jejak Karbon!

oleh -273 kali dilihat
Waspada, Streaming dan Main Game Dapat Menghasilkan Jejak Karbon
Ilustrasi streaming/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Streaming, kata yang mulai sangat familiar bertamu ke telinga. Kata itu bisa dengan mudah diucapkan oleh anak-anak hingga orang tua.

Apa sebenarnya streaming itu? Secara teoritis, streaming adalah pengiriman data berupa data audio atau video ke perangkat elektronik seperti komputer atau handphone melalui transmisi internet secara konstan

Keunggulan dari streaming sebab kita bisa menikmati konten video atau audio kapan dan di mana saja. Syaratnya hanya satu, selama ada jaringan internet.

Namun, di balik keunggulan itu, aktivitas  streaming video dan bermain game juga memiliki dampak yang tidak baik bagi lingkungan.

Sebab   dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan tergantung dari teknologi yang digunakan.

Hal itu diungkapkan oleh sebuah  studi yang didukung pemerintah Jerman yang dirilis pada Kamis, 10 September 2020 lalu.

Dalam laporan studi tersebut—yang diterbitkan oleh Badan Lingkungan Federal Jerman bahwa streaming video melalui kabel serat optik menghasilkan jumlah emisi CO2 paling rendah, yakni 2 gram per jam.

Sementara transmisi data yang menggunakan kabel tembaga (VDSL) dapat menghasilkan karbon sebanyak dua kali lipat. Sedangkan teknologi seluler 3G menghasilkan 90 gram CO2 per jamnya.

Studi itu menghitung jumlah karbon dioksida yang dihasilkan oleh pusat data tempat penyimpanan material yang kemudian akan disalurkan ke konsumen dengan menggunakan teknologi transmisi.

“Adalah mungkin untuk dapat mengalirkan data tanpa menimbulkan dampak negatif pada iklim jika Anda melakukannya dengan benar dan memilih metode yang tepat untuk transmisi data,” ujar Svenja Schulze, Menteri Lingkungan Hidup Jerman

Schulze juga mengungkapkan,  studi itu merupakan upaya untuk membantu menyediakan data yang solid bagi para pembuat keputusan. Infrastruktur digital menjadi semakin penting saat negara-negara berusaha mengurangi emisi gas rumah kaca yang memanaskan atmosfer.

“Dari perspektif lingkungan, menyiapkan lebih banyak hotspot WiFi publik adalah ide yang baik karena lebih ramah terhadap iklim bila dibandingkan dengan streaming di jaringan seluler,” tambahnya.

 Pentingnya saluran transmisi ramah iklim

Untuk mengatasi emisi karbon dari aktivitas streaming, Presiden Badan Lingkungan Hidup Jerman, Dirk Messner mengatakan, sangat penting untuk menemukan saluran transmisi yang ramah iklim.”

Sementara itu, pada studi yang diterbitkan Badan Lingkungan Federal Jerman itu mengungkapkan juga,  streaming melalui teknologi seluler generasi mendatang, yang dikenal dengan 5G, akan menghasilkan emisi karbon dioksida sebesar 5 gram per jam.

Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi terbaru yang meluas dapat membantu mengurangi konsumsi energi.

Sementara itu pusat penyimpanan data atau data centers hanya menyumbang sebagian kecil dari keseluruhan penggunaan energi. Namun, jumlahnya bervariasi tergantung pada seberapa efisien penggunaan dan pendinginan server, menurut laporan tersebut.

“Ini adalah kabar baik bagi orang-orang yang suka menonton film dan serial. Anda dapat menggunakan layanan streaming di rumah dengan kabel serat optik atau VDSL tanpa harus merasa bersalah tentang iklim,” ujar Messner.

Salah seorang ahli energy yang terlibat dalam studi itu, Christian Stoll, berpendapat bahwa angka-angka dalam penelitian tersebut tampak masuk akal.

Namun ia menggarisbawahi bahwa penelitian itu tidak memperhitungkan jumlah listrik yang dikonsumsi oleh perangkat yang digunakan untuk menonton video.

“Konsumsi listrik oleh perangkat)adalah bagian penting dari total emisi,” ujar Stoll

Hal yang harus pula diperhatikan adalah volume data yang ditransmisikan dalam beberapa tahun ke depan. Karena akan terus bertambah, baik dalam bentuk jaringan, bioskop rumah, atau konferensi video.