Viral, Cerita Pendaki Perempuan Disetubuhi Karena Hipotermia, Basarnas: Itu Sesat!

oleh -768 kali dilihat
Viral, Cerita Pendaki Perempuan Disetubuhi Karena Hipotermia, Basarnas: Itu Sesat!
Ilustrasi/foto-kaskus
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

[hijau]Perempuan itu diobati dengan cara sadis, disetubuhi[/hijau]

Klikhijau.com – Mengagetkan, seseorang telah menaruh kisah tak biasa di media sosial. Ia menyebut dirinya pernah menemukan kasus hipotermia parah pada pendaki wanita di Gunung Rinjani. Kala itu segala cara sudah dicoba hingga akhirnya diputuskan untuk menyetubuhi sang wanita demi meningkatkan suhu tubuhnya.

Hipotermia adalah suatu kondisi ketika mekanisme tubuh mengalami kesulitan untuk mengatur suhu tubuh pada tekanan suhu dingin di mana suhu tubuh di bawah 35 derajat celcius.

Kisah tentang cara mengatasi hipotermia itu akhirnya viral di media sosial. Beragam tanggapan bermunculan, umumnya mengoreksi dan tidak sepakat dengan hal tersebut.

“Yg lucunya kami ada 20 org nungguin diluar tenda smbil nunggu si cowok melakukan itu sambil minum kopi :v. Alhamdulillah stelah itu cewek itu trslamatkan,” tulis komentar.

Apakah kisah ini benar terjadi atau hanya bercanda tidak diketahui pasti. Namun demikian tangkapan layar tersebut beredar jadi perbincangan ramai di antara netizen. Contohnya satu unggahan di Instagram pada 14 Juli lalu sudah mengumpulkan hampir 10 ribu reaksi like dan 700 komentar.

Metode skin to skin contact disebut memang jadi cara yang dianjurkan dalam kondisi yang benar-benar darurat. Namun, tidak dilakukan pada lawan jenis.

KLIK INI:  Nyamuk Jadi Ancaman Baru Bagi Lingkungan, Kok Bisa?
Tidak terjadi di Rinjani

Kepala Bagian Humas Badan SAR Nasional (Basarnas), Suhri Sinaga langsung bereaksi dan menganggap sesat cara tersebut.

“Tidak ada itu metode menyetubuhi, itu ajaran sesat,” katanya

Sinaga juga memberikan beberapa cara yang benar untuk mengatasi korban Hipotermia

Sinaga mengatakan, jika korban hipotermia mengenakan baju yang basah, maka ia dilepas bajunya dan diganti dengan pakaian kering.

Cara lain yang bisa dilakukan, dengan melepas semua pakaian basah dan saling berpelukan di dalam sleeping bag antara sesama gender.

Misalnya, jika yang mengalami hipotermia adalah laki-laki, maka penanganan dilakukan oleh laki-laki juga.

“Kalau dia perempuan dengan perempuan dalam satu sleeping bag, itu oke,” kata Sinaga.

Sementara itu, Sudiyono, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengatakan, cerita tentang pendaki perempuan hiportermia yang disetubuhi tersebut belum tentu terjadi di Rinjani.

“Belum tentu, kalau saya tidak yakin itu terjadi di situ (Rinjani),” kata Sudiyono.

Dia mengatakan, kawan-kawan guide dan pramuantar di Gunung Rinjani juga memprotes berita itu yang diceritakan seolah-olah terjadi di Rinjani. Padahal jalur pendakian Rinjani baru saja dibuka kembali setelah gempa mengguncang Lombok beberapa bulan yang lalu.

KLIK INI:  Polusi Laut Mengancam Ekosistem dan Kesehatan, Ayo Fokus pada Solusinya!