Klikhijau.com – Sebagai upaya menguatkan hubungan baik dan kualitas pemberitaan media, Klikhijau menggelar Training bertajuk “Corporate Journalism” dan Social Media Strategyst Berbasis AI” di Makassar, 30 Januari 2025.
Training ini dihadiri oleh peserta dari beberapa instansi antara lain Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Wilayah II Sulawesi, perwakilan Tim Media SMA Islam Athirah Bukit Baruga, Mahasiswa Sosiologi UNM dan perwakilan dari beberapa mitra komunitas dan korporasi.
Pemahaman perihal “corporate journalism” terbilang penting bagi instansi pemerintah dan swasta bahkan komunitas kaitannya dengan penerimaan di ruang publik. Di tengah badai informasi melalui ragam platform media, diperlukan kemampuan dalam menyajikan bahan-bahan informasi sebagai bagian dari upaya menguatkan integritas institusi.
Hal tersebut ditekankan Direktur Klikhijau, Anis Kurniawan pada sesi “opening speech” mengawali sesi training. Dihadapan peserta, kandidat doktor “Ilmu Lingkungan” ini mengajak para peserta untuk terus belajar dan berakselerasi dengan dinamika media massa saat ini.
“Di era digital dan teknologi informasi, perubahan terjadi begitu cepat. Ragam platform media sosial berbasis digital perlahan menggeser kehadiran media konvensional. Ini tantangan serius bagi instansi atau korporasi dalam membangun branding maupun aktivitas pemasaran. Jika tidak terkelola dengan baik, akan ketinggalan kereta,” kata Anis.
“Corporate Journalism” di Era Digital
Ia mengajak para peserta untuk menyadari pentingnya membangun tim media dan kehumasan internal yang mumpuni. Pendekatan “corporate journalism” perlu dikuatkan sebagai basis utama dalam kerja-kerja penyiaran dan pemberitaan berbasis instansi maupun korporasi.
“Berbeda dengan jurnalisme tradisional yang berusaha objektif dan tidak memihak, maka corporate journalism lebih berfokus pada pesan dan citra yang ingin dibentuk oleh perusahaan/institusi. Jadi, ada upaya untuk kapitalisasi visi dan kredibilitas institusi. Ini kelihatan sederhana, namun sangat fundamental bagi keberlanjutan suatu intansi di ruang publik,” tambahnya.
Dalam sesi materi diskusi, Anis Kurniawan juga membahas tentang PESO Model, pendekatan pengelolaan media yang lebih holistik yang populer sejak 2014 silam. Pendekatan ini mendorong para korporasi dan pemerintah untuk mengintegrasikan semua platform media khususnya yang berbasis digital sebagai sarana membangun narasi positif di ruang publik.
Selain Anis Kurniawan, Klikhijau juga menghadirkan dua narasumber lainnya pada training kali ini yakni Dr Irfan Palippui dari Universitas Fajar dan Influencer muda, Andi Zulkarnain Iskandar.
Dr Irfan Palippui mengulik lebih dalam perihal urgensi perencanaan dalam sosial media dan peta dinamika media sosial kontemporer. Sedangkan Andi Zulkarnain lebih banyak membahas hal-hal teknis dalam pemanfaatan “Artificial Intelligence” (AI) dalam meningkatkan impresi sosial media.
Pelatihan dengan tema “corporate journalism” akan digelar beberapa edisi di tahun 2025. Klikhijau juga berencana akan kolaborasi dengan multi pihak baik pemerintah maupun swasta dalam meningkatkan kualitas SDM kehumasan.
“Ini tidak sekadar sebuah training, tetapi juga ruang berbagi dan kolaborasi lintas instansi. Ke depan, pelatihan dengan tema yang sama akan melibatkan banyak pihak. Semangat kolaborasi antara praktisi media dan korporasi maupun pemerintah memang perlu ditingkatkan untuk mendukung transformasi informasi yang lebih kredibel dan berkualitas,” pungkas Anis.