Terlihat Biasa, Namun 7 Manfaat Pohon Ketapang Kencana Menggiurkan

oleh -3,716 kali dilihat
Terlihat Biasa, Namun 7 Manfaat Pohon Ketapang Kencana Menggiurkan
Pohon Ketapang Kencana, peneduh yang kaya manfaat - Foto: KH
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Terlihat biasa, namun pohon Ketapang kencana (Terminalia mantaly) memiliki sejuta manfaat yang menggiurkan. Waw, apa saja?

Artikel kali ini akan mengetengahkan manfaat pohon satu ini. Dari penampilannya, Terminalia montaly tidaklah semolek dibanding tabebuya. Namun kekhasan utama dari pohon satu ini adalah karena paling banyak dijumpai di mana-mana.

Pohon Ketapang kencana dikenal sebagai tumbuhan peneduh. Itulah sebabnya, tanaman ini menjadi pohon wajib di taman kota atau di Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tak jarang pula ditanam di pekarangan rumah.

Bentuk daunnya yang mendatar nan berlapis-lapis memberi keunikan tersendiri. Ujung daunnya  meruncing dan tulang menyirip. Sementara bagian akarnya tunggang dan tumbuh ke bawah. Batang Ketapang kencana berbentuk bulat menggemaskan.

Tumbuhan endemik Madagaskar ini juga memiliki ranting-ranting yang membentuk kanopi pelindung. Bahkan, bila rantingnya dipola sedemikian rupa, Ketapang kencana akan tampak memayungi.

KLIK INI:  Panda Merah Mungil Lahir di Indonesia untuk Pertama Kali

Manfaat pohon Ketapang kencana

Selain sebagai pohon peneduh, pohon yang dinamai Talisei di Maluku Utara ini sejatinya memiliki ragam manfaat. Berikut ini setidaknya ada 7 manfaatnya yang cukup menggiurkan dan menginspirasi kamu untuk segera menanamnya:

  1. Penyerap polusi

Polusi udara seperti debu, asap kendaraan dan sisa pembakaran banyak berkelindan di udara. Di perkotaan, polusi udara telah menjadi ancaman tersendiri. Polusi yang bertebaran di udara berpotensi dihirup manusia dan tentu membahayakan pernapasan.

Tanaman Ketapang kencana akan bertindak sebagai penyerap alami polusi-polusi udara yang ada di lingkungan. Karenanya, berteduh di bawah pohon satu ini saat di taman kota tentu sangat menyejukkan.

  1. Peneduh dari sinar matahari

Bentuknya yang meranggas dan memayungi membuat tanaman satu ini melindungi kita dari akses sinar matahari panas. Ketika sudah mulai bertumbuh dengan ketinggian di atas dua atau tiga meter, cabang-cabang Talisei akan berbentuk kanopo. Daun-daunnya yang kecil pun akan tumbuh rimbun dan menghadang sinar matahari.

KLIK INI:  5 Pilihan Pohon Peneduh Terbaik di Halaman Plus Kelebihan dan Kekurangannya
  1. Tanaman hias

Ketapang kencana juga ditanam sebagai tanaman hias. Dapat ditanam langsung di tanah, dapat pula dalam pot besar. Di kompleks perumahan, tanaman satu ini sengaja ditanam di pinggir jalan dan akan menambah estetika tersendiri selain manfaat ekologisnya yang tinggi.

  1. Mendukung eco park

Sebagaimana diterangkan tadi bahwa Talisei cenderung tumbuh dengan batang utama yang bulat dan ranting-ranting yang memayungi. Hal ini memungkinkannya dapat dijadikan sebagai peneduh alami di ruang parker atau yang dikenal dengan istilah eco park.

Penataan di ruang perkantoran untuk eco park tentu sangat menarik dengan pohon Ketapang Kencana. Jadi, kita tidak susah-susah lagi menyiapkan kanopi buatan untuk area parkir kendaraan.

  1. Meningkatkan konsentrasi

Pemandangan hijau akan segera terwujud jika menanam pohon Talisei. Daunnya yang rindang dan rantingnya yang memayungi akan memberi efek kesejukan. Suasana di sekitar lingkungan dimana pohon ini ditanam tentu dapat meningkatkan konsentrasi.

Di siang hari, kita tentu dapat memilih duduk santai di bawah pohon ini sembari ngopi atau membaca buku.

KLIK INI:  Menyimak Kicauan 311 Ekor Burung yang Terbang Bebas di Kaltim
  1. Menyejukkan Lingkungan 

Pada usia yang optimal, pohon Ketapang kencana akan menjelma seperti hutan kota yang bernuansa hijau. Hal ini akan memberi dampak positif yakni meningkatkan kualitas lingkungan di sekitarnya. Udara bersih dan rasa kesejukan tentu akan dipanen sepanjang masa selama pohon satu ini dapat terjaga.

  1. Daunnya bisa jadi pupuk alami

Poin terakhir ini mungkin jarang disentil. Perlu diketahui bahwa dedaun pohon Talisei yang berjatuhan ke tanah saat mongering sangatlah potensial untuk dijadikan kompos. Caranya mudah, kumpulkan dedaun yang berserakan lalu taruh di sebuah wadah tertentu semisal ember, lalu siram dengan cairan pengurai EM4 secara berkala.

Bentuk daunnya yang kecil-kecil memungkinkan proses penguraian berlangsung cepat. Kompos terbaik sebagai media tanam dapat dipanen dari daunnya. Jadi, sebaiknya sampah daun pohon satu ini tidak perlu dibuang atau dibakar, namun dimanfaatkan sebagai kompos.

Semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Kabar Baik, 91 Satwa Asli Indonesia Pulang ke Tanah Air